Accidental meeting 7

663 88 6
                                    

Main Cast : ShaNiel & other cast.
Genre : Genderbender, romance.
Rated : G/general.
Author : rrxk98.

——————

Happy reading guys...

(Bacanya pelan-pelan okay.. Bagi yang lupa sama alur ceritanya, silahkan baca chapter AM part sebelumnya 😉)

Saat matahari mulai menyapa bumi dengan sinarnya memberikan cahaya menggantikan bulan menyelesaikan tugasnya. Tetapi dua insan ini masih tak beranjak dari peraduannya, keduannya saling memeluk memberikan kehangatan dan melepas kerinduan yang terpisah beberapa waktu.

Shani terbangun dari alam mimpinya, dia melihat pria yang sangat berharga didepannya kini masih memejamkan matanya. Shani diam-diam mengagumi setiap inci yang ada ditubuh kekasihnya ini.

“Apa aku semengagumkan itu hm?” Oniel mengeratkan pelukannya pada Shani dan menenggelamkan wajahnya diceruk leher Shani.

“ish bikin kaget aja, kirain masih tidur.” suara Oniel memang mengagetkan Shani yang sedang mengagumi kekasihnya ini.

“Aku kebangun soalnya ngerasa ada sepasang mata yang merhatiin aku dari tadi.” Oniel berbicara dengan mata yang masih tertutup. Shani hendak beranjak dari posisinya tetapi ditahan oleh Oniel.

“Kayak gini dulu sebentar aja.” Oniel kembali menenggelamkan kepalanya dileher Shani.

“Kamu manja banget sih? Tapi aku tetep suka.” ujar Shani

Kemudian Shani mengeratkan pelukannya pada Oniel dan membelai kepala Oniel agar kekasihnya itu kembali terlelap, Shani tau kalau Oniel sebenarnya sangat lelah karna pekerjaan yang menuntutnya. Shani teringat semalam ia sempat kesal karna merasa dinomor duakan oleh pekerjaan kekasihnya. Tetapi ia sangat bersyukur karna Oniel adalah sosok lelaki yang sangat bertanggung jawab atas apa yang dilimpahkan kepadanya.

“lagi mikirin apa sih sayang ?” Oniel terbangun mendongakkan kepala menatap Shani yang terlihat sedang melamun.

“Bukan apa-apa, aku bener-bener beruntung bisa ketemu sama kamu.” Shani mencium kening Oniel.

“Kamu belum kasih vitamin pagi ini ?” Oniel menunjuk bibirnya dengan cepat Shani mengecup bibir Oniel.

“Tidur lagi gih, aku bangunin lagi nanti kalo sarapannya udah siap, aku gak pengin kamu terlalu memforsir kerjaan kamu terus sakit Niel.” Shani membenarkan selimut Oniel.

“kamu yakin mau bikin sarapan ? Aku berharap kamu gak ngebakar dapur nantinya.” Oniel menggoda Shani.

“Kamu tenang aja aku gak akan ngebakar dapur kamu okey., tidur gih.” Shani kembali mengecup pipi Oniel dan ia turun dari ranjang menuju kamar mandi membersihkan dirinya sebelum membuatkan sarapan untuk Oniel.

In the night…

“ihhh…. Kamu mau ngapain sih Niel…??” Shani kaget dengan ulah Oniel yang menggelitiki perut Shani.

“Sorry sayang, aku tau kamu kesel sama aku kan ? Aku bener-bener gak mau kamu marah ke aku. Maaf…” Oniel membuka selimut yang menutupi mereka dan membalikkan posisi Shani agar menghadapnya.

Shani menatap wajah Oniel ia benar-benar melihat ketulusan yang terpancar dari mata Oniel, tangannya membelai wajah kekasihnya itu dan akhirnya ia menenggelamkan wajahnya kedalam kepelukan Oniel.

“Kamu gak perlu minta maaf Niel, aku yang terlalu kekanak-kanakan, maafin aku…” Shani berkata dalam pelukan Oniel ia benar-benar menyesali sikapnya tadi.

SHANIEL'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang