My Sweet Chocolate 🤎

1.3K 117 14
                                    

Main Cast : ShaNiel & other cast.
Genre : Genderbender, romance.
Rated : G/general.
Author : rrxk98.

——————
Happy reading guys...

***

#Mathematics

“Shani Indira.” Guru memberikan hasil ulangan terakhir ditangannya sebelum bel berbunyi, menandakan berakhirnya jam pelajaran sudah selesai.

Shani dengan cepat mengambil hasil ulangannya dari guru dan kembali lagi untuk duduk sebelum melihat nilainya. Dia pasti selalu gugup mengenai pelajaran matematika karena itu kelemahannya dan namanya dipanggil paling akhir membuatnya semakin gelisah.

Hasil ini memang tidak menentukan peringkat tapi melihat teman-teman sekelasnya bertukar nilai ujian, berbicara tentang nilai yang mereka dapatkan membuatnya semakin khawatir. Telapak tangannya bahkan mulai berkeringat sekarang.

“Berapa nilai lo, Shan?” Gracia menyenggol Shani dengan sikunya.

“Gue…. gak tau. Gue gak berani liat, feeling gue jelek Gre.” Shani memegang hasil ujiannya erat, matanya mulai berair.

“Gimana nilainya?” Oniel cepat-cepat mendekati pacarnya ketika guru sudah keluar kelas, dia ingin tahu bagaimana hasil dari usaha yang pacarnya sudah lakukan.

“Kayaknya jelek, Niel.” Ucap Shani dan menyembunyikan wajahnya dimeja.

Oniel perlahan menarik kertas ujian dari tangan Shani. Dia membukanya dan melihat tanda merah disudut atas.

“Ini udah bagus, sayang!” Ucap Oniel senang sambil mengusap pelan punggung Shani untuk menenangkannya. Gracia menjadi kepo lalu mendekati Oniel untuk melihat hasil ujian Shani.

“Ini lebih bagus dari punya gue dodol! Jangan sedih gitu ih.” Gracia dan Shani sering menggoda satu sama lain dan mereka tidak menganggap sebuah panggilan sebagai hinaan.

“seriusan?” tanya Shani tidak yakin dengan apa yang dibilang teman dan juga kekasihnya.

“iya, liat sekarang mangkanya. Gue harus pergi nih sekarang, Gita nungguin gue buat lunch bareng soalnya. See you Shan, Hubungin gue kalo ada apa-apa, oke. Dah jangan sedih-sedih. Bye bestie..” Gracia menunduk dan memeluk Shani sebagai perpisahan mereka.

Gracia mengisyaratkan pada Oniel melalui tangannya untuk menenangkan Shani karena setahu mereka, Shani mempunyai ekspetasi tinggi terhadap dirinya dalam bidang akademik.

“Gimana kalo kita pergi ke taman belakang sekolah buat liat hasil nilai kamu? Kayaknya disana lebih baik. Kelas bentar lagi mau dikunci soalnya.” Oniel membantu untuk memasukan buku-buku Shani kedalam tas dan membawa tas kekasihnya termasuk membawa tasnya sendiri.

“Itu jelek, kan? Jangan coba hibur aku Niel.” Shani berdiri dan menunggu Oniel untuk minggir sebelum dia berjalan. Oniel mengambil tangan lembut Shani dan menariknya menuju arah taman belakang sekolah mereka.

“Engga sayang, kamu udah buat kemajuan. Aku bangga banget sama kamu.” ujar Oniel tersenyum lalu membawa Shani untuk duduk dibawah pohon yang rindang.

Dan kemudian Shani mengambil kertas ujiannya dari Oniel. Shani dengan perlahan-lahan mulai membuka kertasnya dan melihat nilainya.

“70 dari 100, sayang. Ini udah lumayan bagus.” ucap Oniel lalu dengan cepat memeluk Shani ketika dia melihat mata kekasihnya berlinang air mata.

Ssshhtt…..Ini udah lebih baik dari sebelumnya kan? Kenapa kamu nggak seneng hm?” Oniel mengambil kertas ujian dari Shani.

Dia tidak ingin shani melihat kertas itu lagi. Shani menggelengkan kepalanya, dia tidak senang dengan hasil ujian yang dia dapatkan.

SHANIEL'S STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang