"Emangnya lo ngapain gak tidur?" Ollan semakin curiga
"Kepo banget sih lo. Mau ngapain juga terserah gue" kata Oniel sambil jalan meninggalkan Ollan. Tapi si Batak itu malah tetap mengikuti Oniel.
"Tadi malem kenapa lo ga bales chat gue?" Tanya Ollan
"Gak punya kuota gue" Oniel cuek aja.
"Tapi centang dua abu-abu kok, berarti nyampe kan. Tapi gak di baca" tanya Ollan sekali lagi
"Ya kalau dua garis biru, berarti positif Lan" jawab Oniel sekenanya.
Ollan mendorong bahu Oniel, "Heh! Serius gue!"
Oniel tidak bicara apa-apa lagi, dia mencoba berjalan dengan cepat. Tapi Ollan tidak kalah sigap, dia berusaha menyamakan langkahnya dengan Oniel.
"Kata Jessi si Shani gak masuk. Sakit katanya, kok bisa barengan ya sama elu?" Kata Ollan
"Ya gue gak tahulah" Oniel cuek
"Dia kan temen spesial lo, masa gak tahu" ujar Ollan
"Temen spesial apa?" Tanya Oniel
Begitu mereka sampai di lorong yang agak sepi, dengan jailnya Ollan narik syal kotak-kotak milik Oniel membuat lehernya yang polos...eh..
Kok gak polos!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ollan tercengang. Mulutnya menganga selebar tinju bayi pas liat apa yang di sembunyiin Oniel di balik syal kotaknya. Leher Oniel penuh sama karya seni! Ada yang kecil, agak gede, dan ada yang merah banget semerah lipstik emak.
"Anjir! Cupangnya banyak bener!"
Oniel buru-buru merebut syalnya dari tangan Ollan kemudian di pakai lagi. Mukanya agak memerah, tidak tahu karena malu atau karena murka sama ulah Ollan.
"Siapa yang bikin? Mantep banget nih!" Tanya Ollan penasaran
"Apa? Ini bukan cupang! Ini bekas di kerokin!" Ujar Oniel ngeles
