PERJAKAKU DI AMBIL TANTE MUDA2

21.3K 57 0
                                    

☜"Yan, Tante uda ga tahan.. Aaah.."

la membalik posisi kami, kini giliran diriku yang rebahan di atas ranjang. Setelah aku dalam posisi terlentang, ia mengangkangi tubuhku dan mengarahkan kemaluannya ke wajahku, dan mulai membuka celana dalamnya. Begitu terbuka, tercium jelas aroma daerah kemaluannya itu yang membuatku semakin terangsang. Nampak vaginanya berlendir saat itu.

  "Bau nya enak sekali Tante.."

"Kalau suka jangan cuma dilihat donk, jilatin nih.." ia berkata sambil menurunkan pinggul dan mengarahkan vaginanya ke mulutku.

Tentu saja aku langsung melaksanakan tugas yang diberikan kali ini dengan sigap. Kujilati bibir vaginanya sambil sesekali lidahku menyelinap masuk dari sela-sela bibir vaginanya itu, hingga akhirnya saat kujilat klitorisnya.

"Terus jilat Yan, itu disitu.. aaaaahhh..aaahh.. jilatin Yan... ooohh.." desahnya sambil memegang kepalaku dan menggoyangkan pinggulnya maju mundur sambil terkadang melakukan gerakan berputar-putar.

Tak lama kemudian Cika merubah posisi kami, ia berbalik untuk rebahan aku pun mengikuti gerakannya sambil terus menjilati kemaluannya, kini posisiku telungkup di depan vaginanya. Tanganku memeluk ke dua pahanya yang mengangkang dan terus kujilati vaginanya dengan ganas, naik turun kiri kanan terus kusapu kemaluannya dengan lidahku.

Cika terus menggelinjang dan menyentak-nyentakkan badannya setiap kali klitorisnya kujilati. Kupeluk erat ke dua pahanya itu agar mulutku tak terlepas dari vaginanya, setelah beberapa saat kuhisap dan kujilat klitorisnya Cika mengerang dan mendesah hebat, pahanya dirapatkan hingga kepalaku terjepit oleh ke dua pahanya

. "Aaaahh.. Ooooohh.. Aaaaahh.. Tante mau keluaaaar.. Aaaaahh...." desahnya.

   Akhirnya Cika mengalami orgasme, terasa cairan hangat keluar dari vaginanya membasahi mulutku. Sementara tubuhnya menyentak dan menggeliat hebat. Untuk sesaat kubiarkan dirinya menikmati klimaksnya. Setelah selesai menikmati orgasme, Cika bangun dan mengubah posisiku menjadi posisi duduk. Tanpa diberi aba-aba, ia langsung duduk menghadapku di atas pahaku. la mengangkat kepalaku yang berada tepat di depan payudaranya, sambil memegang pipiku ia mulai menciumi bibirku yang masih basah dengan cairan kewanitaan.

Kami berciuman dengan liar, Cika pun menggerakkan pinggulnya maju mundur sehingga vaginanya bergesekan dengan penisku. Sedang asyik-asyiknya berciuman, tangan Shella meraih penisku dan mengarahkannya ke vagina Cika. Perlahan tapi pasti penisku mulai melesak masuk ke dalam vaginanya. Setelah dirasa sudah masuk, Cika mulai bergerak naik turun penisku keluar masuk dari vaginanya. Benar-benar kenikmatan yang tak dapat kugambarkan dengan kata-kata untuk dijelaskan lagi. Sementara itu di depan mataku tampak payudara montoknya bergerak naik turun mengikuti irama goyangannya.

"Ooohh.. ooohhh.. Penis kamu enak sekali Yan., aaaahhhh".

Aku tidak memberi respon apapun terhadap racauannya itu, karena aku sedang sibuk menikmati payudaranya. Kujilati putingnya dengan penuh nafsu.

"Terus yan, jangan berhenti.. Aaaaaahhh.. Aaaahhh... Nikmatnya Yan.. Ooohhh..."

Terkadang aku menyentakkan pinggulku ke atas mengimbangi gerakan tubuhnya yang naik turun. Cika benar-benar menikmati setiap hentakan yang kulakukan. Cika semakin liar, tubuhku tiba-tiba di dorong olehnya hingg a rebahan. Aku pasrah tak berdaya seperti orang yang tengah diperkosa. Begitu aku rebahan, Cika melanjutkan goyangannya, namun kali ini makin ganas. Maju mundur, naik turun dan terus menerus tanpa henti. Tanganku diraih dan diletakkan di payudaranya, kuremas-remas payudaranya. Terkadang Cika terlihat mendongakkan kepala ke atas sambil bergoyang maju mundur.

"Aaaahhhh.... AHhhhhh.. ooooohh.. Aaaahhhh.." desahnya makin tidak karuan.

  15 menit lamanya aku digempur seperti itu, aku merasa akan mencapai klimaks. Vagina Cika juga terasa berkedut-kedut memijat penisku, hal tersebut menandakan dirinya sudah dekat dengan klimaks. Vaginanya terasa semakin basah, terdengar dari suara kecipak yang dihasilkan dalam setiap goyangan Cika.

  "Aaahhh.. Tantee.. Yanto mau keluuaaarrr... Aaahhh"

  "Tante juga, yan... Aaaaahhh.. barengan yaaaa... ooohhhh..." Tangannya memeluk erat tubuhku.

"Aaaaaahhhhh... Aaaaaaaaaahhhhh.." Desahnya panjang.

"Tanteee keluaaar Yan.... Ooooohhh...." Dia mengerang sambil menghentak dengan liar. Penisku benar-benar terasa diperah oleh vaginanya yang menegang. Tak lama berselang, penisku terasa dialiri oleh cairan vaginanya yang keluar.

"Tan,, Yanto juga mau keluaaaar... Aaaahhhh.."

"Keluarin di dalam aja Yan..."

Crooottt.. crooot.. crooot..

Akhirnya spermaku menyembur di dalam vaginanya. Kini cairan kewanitaannya bercampur dengan spermaku, sungguh menghasilkan kehangatan untuk penisku dan vaginanya. Untuk beberapa saat kami berdua tak mengeluarkan sepatah kata pun dan hanya terdengar suara nafas kami yang tak karuan iramanya.

  Kami sama-sama menikmati orgasme. Cika lemas hingga akhirnya rebahan disamping diriku, nampak spermaku mengalir keluar ke pahanya, namun hal itu tidak lagi dihiraukan oleh Cika, Melihat dirinya yang lemas, aku mengambilkan bantal dan meletakkan di bawah kepalanya. Setelah itu kucium keningnya dan bibirnya kuberi kecupan mesra. la hanya tersenyum melihat perlakuanku kepadanya. Akhinya kami berdua tertidur, karena lelah dengan pertempuran kami barusan.

Selsai

♛┈⛧┈┈•༶༶•┈┈⛧┈♛

༻Kalo suka sama ceritqnya jangan lupa ⭐༺
(〃^ω^〃)

Obsessed with sexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang