Kejadian ini terjadi pertengahan tahun 2011, ketika setelah menikah di tahun 2010 kami memutuskan untuk membeli rumah KPR dipinggir kota.Perumahan yang kami beli ini adalah perumahan baru yang juga masih tahap pembangunan. Diperumahan ini baru diblok tempat kami yang sudah berdiri 10 rumah tapi baru ditempati 4 orang termasuk kami.
Diujung sebelah kiri ditempati oleh pasangan dari Kediri, dan 2 rumah disebelah kanan saya dari Surabaya, suaminya bernama Ari dan Istrinya bernama Ika dan dipojok blok ada pasangan dari Flores tapi hanya sebulan sekali mereka tinggali dan rumah lainnya masih kosong.
Ari ini usianya masih sekitar 26 dan istrinya berusia 20 tahun, mereka memiliki putri berumur 1,5 tahun dan Ari bekerja dipelabuhan bagian bongkar muat. Ika sebenarnya memiliki wajah yang biasa bahkan lebih cantik istriku meskipun usia istriku 29 tahun tapi ada kelebihan yang dimiliki Ika yaitu memiliki tubuh yang padat dan toketnya kira-kira 38B.
Sering kali kami mengobrol baik didepan rumah kami atau rumah Ari dan setiap kali kami mengobrol sering Ika ikut nimbrung bahkan sambil menyusui putrinya tanpa ada rasa canggung.
Aku sendiri bekerja sebagai konsultan pajak pribadi dan istriku bekerja diperusahaan kontraktor kakak kandungnya. Aku lebih banyak dirumah dan istriku hampir tiap minggu keluar kota mengurusi proyek dan mungkin karena itu hingga saat ini kami belum dikarunia anak. Pada suatu malam sekitar jam 6 sore, aku melihat Ika lewat dengan motornya dan putrinya.
"Mbak Ika darimana?" sapaku setelah dia memarkir motornya dihalaman rumahnya.
"Dari ngantar mas Ari ke terminal, ada saudaranya meninggal"
"Lho kok, gak ikut mbak?"
"Ya mas, kasihan Dita kalo naik bis apalagi ini hari sabtu, rame-ramenya penumpang nanti desakan-deakan"
"Bawa mobilku kan enak toh juga gak kepakai"
"Gak bisa nyetir mobil mas Arinya"
Lama kami mengobrol, hampir 1 jam diteras rumahnya tiba-tiba Dita merengek terbangun dan segera dia menggendong dan membuka kancing kaosnya dan segera menyusuinya tanpa canggung dia tetap berbicara padahal dari tadi kupandangi toketnya yang besar dan putih. Dalam otakku ingin kukenyot puting dan meremas toketnya.
Tiba-tiba hujan deras dan segera ku pamit pulang. Dirumah kukerjakan tugasku sambil membayangkan toket Ika yang menggodaku dan apesnya Istriku sedang luar kota dan tidak ada pelampiasan horniku ini.
Akhirnya kuputuskan streaming situs film porno dilaptopku sambil ngocok sendiri dan tiba-tiba kusadar ada sekelebat bayangan dari jendela kamarku, (waduh aku lupa menutup gorden kamar hanya gorden tipis yang menutupi jendela kamarku dan terdengar pintu rumah diketuk.
"Mas Yan...mas... " sayup kudengar ada yang memanggil dan segera kubuka pintu dan ternyata Ika dan anaknya."Ya mbak.... ada apa" terkaget dan pandanganku kedasternya yang setengah basah.
"Mas, token rumahku habis bisa minta tolong belikan"
"Sebentar mbak, ayo masuk mbak" kuajak Ika masuk dan mempersilahkan duduk disofa dan kusuruh menidurkan Dita disofa panjang. Sambil ku buka hp dan coba mbanking utk membeli token tapi gagal terus padahal saldoku masih cukup dan ternyata sekarang sudah jam 11 dan pembelian token tidak bisa harus nunggu diatas jam2.
"Mbak, ini gak bisa kalo beli token sekarang dan harus nunggu jam 2 keatas gmn?"
"Gimana mas, lampu dan kipas anginku gak bisa nyala nanti Dika gak bisa tidur"
"Kalo mau tidur disini saja, sampean sama Dika tidur dikamarku, nanti aku tidur diruang tamu" tanpa panjang lebar Ika menyetujui dan segera kuajak kekamar dan sialnya aku lupa mematikan laptopku yang kebetulan pada saat bagian seorang pria menyetubuhi wanita diatas kitchen set.
"Waduh...maaf mbak, kelupaan matikan maklum dingin-dingin gak ada istri buat nemeni" dan dia hanya terdiam menunduk. Segera ku keluar sambil membawa laptopku dan menutup pintu kamar. Sial, dah mau nyampek gak jadi. Lama ku menunggu diruang tamu sambil menyalakan rokok karena aku ingin menuntaskan birahiku melalui onani sambil menonton film porno. Setelah kuperkirakan Ika sudah tertidur, kunyalakan laptopku dan mulai streaming, kira-kira 10 menit ada suara
"Mas Yan, boleh aku ikut lihat?" sontak terkaget karena tak kudengar pintu kamar terbuka, mungkin karena ku terlalu fokus menonton dan onani.
"Bbooleeh...mbak" sambol kurapikan celana kolorku dan langsung dia duduk disampingku dan kuamati Ika yang mulai gusar dari posisi duduknya
"Cowoknya gak jijik ya mas? kok mau jilati mekinya sicewek" dan ku jawab "Ya gak lah, kan biar sama enaknya masak si cewek nyepong sicowok dan dia gak dapat enak".
"Memang meki kamu gak pernah digituin sama Ari?" hanya gelengan kepala dan tatapan Ika yang masih melihat adegan oral.
"Memang istri mas pernah?" tanya Ika dan ku jawab "Ya itu wajib lah biar sama-sama nikmat. Memang pingin ta digituin?" dan hanya anggukan dan tatapan mata yang sayu dari Ika dan segera kupeluk tubuhnya dan segera kulumat bibir Ika dan ku mainkan lidahku
"slruupp....slruuup" dan kuarahkan seranganku kelehernya dan tanganku mulai meraba-raba toketnya dan setengah terkejut karena dia tidak memakai BH. Kemudian kutarik keatas dasternya dan ku kulum putingnya sambil kusedot dan kujilati
"mmaass...yann, eenaakk...geelii maass" hanya kata-kata itu dan erangan yang keluar dari mulut Ika. Kemudian kuajak berdiri dan segera kuturunkan CD Ika dan kusuruh duduk disofa dan kakinya diatas dan kubuka lebar-lebar kemudian ku elus-elus bibir memeknya dan kumasukkan jariku sambil ku gesek ke klitorisnya dan semakin erangan-erangan dari mulut Ika keluar dan segera kusedot sambil kujilati bijinya dan jariku bermain didalam memeknya. 10 menit berlalu dan tiba-tiba dia menjerit dan merapatkan pahanya sehingga kepalaku terjepit dan jariku terjepit dimemeknya.
"mmaass...eennaakkk...aakkuu...piipiiss" segera ku keluarkan jariku yang basah dan tubuh Ika terkulai.
Karena dia sudah orgasme dan aku masih belum, ku coba serangan awal untuk membangkitkan birahi Ika, dan hanya 5 menit dia mulai agresive dan memegang palkon dan ganti dia menyuruhku duduk disofa dan dia berjongkok dan mulai menyepong palkonku mulai dari ujung hingga separuh palkonku masuk kemulutanya dan tanganku meremas-remas toketnya. !5 menit berlalu dan kurasakan palkonku mulai ngilu dan akan keluar segera ku hentikan sepongan Ika dan segera ku suruh Ika nungging di sofa dan mulai ku masukkan ujung palkonku ke memeknya yang basah, berulang-ulang kumainkan kepala palkonku kebibir mekinya tidak kumasukkan seluruhnya dan dia menegerang
"maasss...jaanggaann geelliii...maasss" mendengar erangan itu tidak ku hiraukan dan semakin ku percepat
"clop...clopp" bunyi palkonku dimemeknya kemudian tiba-tiba dia merapatkan kakinya dan tubuhnya bergetar
"mmaass...aakkuu...keluuaarr" dan segera kusodokkan seluruh palkonku dan semakin kupercepat meskipun dengan gaya doggie dan kedua kakinya yang rapat semakin enak terasa palkonku terjepit didalam memeknya dan kedua tanganku meremas toketnya dan memilin putingnya. Kemudian palkon berkedut-kedut dan
"croot...crott" sampai 4 kali kurasakan tembakan palkonku ke memeknya. Setelah itu kupeluk tubuh Ika
"maaf aku gak sempat cabut keluar" dan dia berkata
"gak papa mas, aku KB kok mas"
mendengar kata-kata itu aku lega sekali sambil ku kulum bibirnya dan kami tertidur dan segera terbangu ketika terdengar tangisan Dita disebelah kami yang telanjang bulat. Dan segera Ika menyusui Dika dan kuraih HP ku ternyata sudah jam 3 dan segera ku buka Mbanking dan menu beli token. Setelah itu ku wa no tokennya ke wa Ika dan Ika memakai dasternya kemudian menggendong Dika pulang. Sekitar jam9 hp ku berdering dan ternyata istriku menelpon kalo baru balik hari Rabu. Dan kudengar pintuku diketuk segera kuambil celana kolorku dan kubuka ternyata Ika
"Mas, ini aku bawakan buat sarapan dan bertanya berapa uang tokennya" (sambil tersenyum-senyum) segera kutarik tangannya dan kucumbu lagi. Kejadian ini berulang kali kulakukan baik dirumah maupun diluar dan hampir 2 tahun berjalan dan berhenti ketika Ika dan suaminya pindah kedesa karena kena PHK dan rumahnya dikembalikan ke bank.
Hai guys apakabar?
Cuma mau kasih info ini cerita terahir yaa..jadi setelah ini gak bakal up lagi karna udah selesaiJangan lupa vote dan follow ♡