GAIRAHKU
(Bagian 2)Semenjak percintaanku dengan Danu itu seakan gairahku dulu yang telah padam sejak kepergian suamiku,seakan bergejolak kembali. Malam hari menjelang tidur perasaan itu selalu meresahkan ku. Pada akhirnya bantal dan guling sebagai pelampiasan hasrat. Aku membeli sebuah alat baru yang bisa bergetar. Tapi semua itu tak mampu mengusir kesepianku. Kesepian akan belaian tangan seorang lelaki. Cumbuan bibir dan lidahnya diseluruh tubuhku. Sayang sekali, Danu harus kembali ke Surabaya. Kepada siapa lagi aku mencurahkan hasrat.
Timbul pemikiran2 yang belum pernah terlintas sebelumnya.
Aku buka media sosialku. Mencari pemuda2 yang kuinginkan. Tidak cuma satu. Aku ingin dua orang sekaligus. Banyak yang mengirim profil foto dan profilnya. Tentu saja berikut batang keperkasaannya. Setelah kudapatkan,seger pertemuan disebuah hotel pinggiran kota.Aku sudah tiba terlebih dahulu dihotel yang memang aku yang membokingnya. Tidak lama kemudian terdengar ketukan pintu. Kubuka pintu dan dihadapanku dua orang pemuda yang begitu tegap dengan senyum ramahnya.
"Selamat siang Tante Cindy". Mereka menyapa bersamaan.
"Siang,masuk yuk".
Tiba dalam kamar mereka memperkenalkan diri.
"Saya Tio". Pemuda yang berkulit putih berwajah oriental.
"Saya Jo".
Jo, berperawakan lebih tegap dengan kulit sawo matang. Dengan sedikit kumis dan bulu2 jenggotnya yang baru tumbuh.
"Ok,kita ngbrol2 dulu ya".
Dalam obrolan itu,aku cukup nyaman diantara mereka. Sopan dan beretika,tentu saja bersih.
Sengaja aku mengenakan short dress dengan celana dalam namun tanpa bra untuk membangkitkan gairah mereka juga. Tak terasa kami bertiga sudah berada diatas ranjang. Aku bergantian menciumi bibir mereka. Kaos mereka telah terlepas. Nampaklah otot2 mereka yang membuatku terkesima. Kebelai dada mereka.
Aku berada ditengah,diantara mereka dengan posisi rebahan. Secara berbarengan aku mulai melepaskan ikat pinggang dan melorotkan celananya.
Benar saja,tonggak daging yang begitu kekar menjulang. Dengan kepala helm begitu mengkilat."Kalian bener2 membuat Tante terkesima. Hhhmmmm.....yang mana dulu nih Tante hisap?".
"Tante buka dong....masa Ki aja yang telanjang" ucap Tio.
"Yang mana aja tan,sama aja koq. Yang penting Tante terpuaskan.
"Ooo...gitu yaa...".
Aku tanggalkan dress ku,dan aku mainkan buah dadaku yang besar dihadapan mereka. Selanjutnya dengan tangan kanan dan kiri aku genggam masingmasing batang mereka. Seakan tanganku yang kecil ini mencengkram penuh.
"Tante suka...?".
"Tentu doooong....".
Seraya berkata demikian aku hisap kedua batang itu bersamaan sebelah kiri Tio dan kanan, Jo.
Ada sensasi tersendiri kunikmati kala itu.
Permainan dilanjutkan dengan Tio mencium bibirku seraya tangannya merambah kedua buah dadaku. Sedangkan Jo, menelusuri setiap lekuk tubuhku hingga terhenti pada vaginaku.Aku tersentak dengan kumis dan bewoknya seakan menusuk setiap saraf kulit sekitar pangkal paha dan bibir vaginaku.
"Aaaaw.....pelan2 jooo...kumisnya tajam banget....sssshhh...aaaahhh....yaaa begitu...lebih dalam lagi
.... oooowwwhhh...".Bibir dan lidahnya menyeruak masuk dalam dalam vaginaku.
Aku masih menikmati kuluman bibir Tio. Permainan lidahnya memang lihai. Tanganku meraih batang kemaluannya dan kukocok2."Taaanteee....sssshhh....aaahhh...tangan Tante... oooowwwhhh...lembut banget...".
Kutarik batangnya dan segera kukulum. Terdengar desahan Tio saat kepala helmnya aku mainkan dengan bibir dan lidahku.
Saat aku sedang menikmati itu. Tiba2 saja dua buah jari masuk kedalam vaginaku dan lidahnya bermain pada klentitnya. Pinggulku terangkat dibarengi dengan jeritan panjang ku."Jooooo.....aaaaakkhhh.....kamu apakan memek tanteeee....sssshhhh....aaahhh...".
Aku jepit kepalanya dengan pahaku dan kutekan2 lebih dalam.
"Sekarang jooo....cepeeettaaann..... aaaahhhh.....ayyyoooo....".
Dengan posisiku yang terlentang, Jo menghujam vaginaku dengan kontolnya. Sedangkan Tio duduk diatasku, disodorkan penisnya dalam mulutku,sesekali ia jepitkan diantara dua buah dadaku yang besar.
Beberapa kali aku menjerit....melenguh....atas kenikmatan luar biasa ini. Tubuh kami sudah basah oleh keringat yang mulai menetes.
Saat tubuhku mengejang untuk kesekian kalinya...tiba2 saja semburan hangat dalam kerongkonganku.... crreeet.... creeet.. creeet....penis Tio memuntahkan beberapa tembakan...aku jilati seluruhnya walaupun ada sebagian yang luber keluar. Belum berhenti disitu giliran Jo yang menyemburkan cairan kental dan hangat itu. Aku tak kuasa menahan rasa itu hingga penis Tio aku telan hingga seluruh batangnya dalam mulutku. Sedangkan otot2 vaginaku menjepit erat penis Jo yang masih didalam.
Permainan pertama telah usai dengan tubuh kami terkulai lemas. Bergelimpangan masih dalam keadaan telanjang.
"Hhhmmmm...hebat ya kalian berdua...bikin tante tak berdaya".
"Tante tuh yang luar biasa. Memek Tante bener2 jepitannya kayak kontol saya dihisap sampe dalam".
Ujar Jo."Aku tuh ngerasa kuluman dan hisapan tante...bikin saraf2ku bergetar sampe ubun2." Tio menimpali.
"Kalian bisa aja deh. Mau lagi?".
"Iya dong..."
"Siapa takut".
"Istirahat dulu ya. O ya pesen makan digojekin aja ya".
Aku menuju kamar mandi sekedar bersih2 dan kembali dengan hanya mengenakan handuk sebatas dada hingga paha.
Singkat cerita pada permainan berikutnya,aku pada posisi menungging. Kali ini Tio yang merasakan penisnya dalam vaginaku,dan Jo dalam posisi terlentang aku kulum penisnya.
Kenikmatan dan kepuasan itu kami raih bersamaan,Namum kali ini lebih lama.
***
Itulah pengalaman pertamaku dengan menghadapi dua orang sekaligus. Cerita petualangan percintaanku tidak terhenti pada mereka berdua.
Kelak aku benar2 jatuh cinta pada seorang pria paruh baya seumuran denganku. Mampu mengisi kekosongan, bukan saja tentang sex. Tapi kekosongan hati akan kebutuhan cinta dan kasih sayang.