MASIH POLOS

23.2K 42 0
                                    

Aku duduk diatas meja dapur, sedangkan Surti berjongkok dihadapanku.

"Saya belum pernah beginian mas Pras".

"Ya gak apa2. Pelan2 aja. Sekarang pegang kontol aku ya".

Dengan sedikit ragu ia menyentuh dengan ujung jarinya. Aku tuntun dengan menggenggam penuh dan mulai mengocoknya. Perlahan ia mulai lancar dan bisa menyelesaikan diri.

"Begini mas?"

"Iya begitu... hhhmmmm...gampang kan... sssshhh...enak banget kocokanmu Surti.... aaaaahhhh..".

Gerakannya semakin lancar,sesekali ia mainkan jarinya pada kepala kontolku.

"Enak mas?".

"Enak bangggeet ... ssssshhh...aaahh.... sekarang kamu emut ya".

"Emut gimana mas?".

"Kulum kayak kamu makan es krim".

"Saya belum pernah mas. Lagian gak muat mulut saya".

"Pelan2, kepalanya aja kalo gitu".

Kutarik kepalanya dan kudekatkan pada kontolku. Ia jukurkan lidahnya dan disentuh ujungnya pada kontolku.

"Iya begitu...terus...".

Perlahan lidahnya semakin menjulur yang kembali kemudian bermain pada area kepala kontolku. Tanpa aba2 dariku batangnyapun ikut dijilatinya seperti menikmati sebuah es krim.

"Kalo diginiin seperti apa rasanya mas?".

"Yaaa... pokoknya enak banget....aaahhh.....masukin batangnya dong...."

Dibuka mulutnya...diawali dengan kepala kontolku...lambat laun..setengah batang kontolku telah masuk.

"Mbaaaak suuurtiiii....sssh....enak mbaaak.... aaaahhhh".

Mendengar desahanku, gerakan maju mundur semakin lancar. Kontolku basah oleh liurnya. Kurasakan sebentar lagi kenikmatan itu datang.

"Mbaaaak....aku mau keluuuaar..".

Dilepaskan kulumannya,kutuntun tangannya untuk menggenggam kontolku. Saat semburan itu akan keluar,kututupi dengan tangannya agar semburan tidak menyembur kemana-mana.

Ia masih memainkan tangannya.... creeet...ia ingin melepaskan tangannya. Namun kutahan. Air mani yang tertahan dalam genggamannya sebagian keluar diantara jarinya,sebagian lagi menetes.

"Mbak....enak banget....".

"Tuh mas..jadi belepotan gini".

Diambilnya tissue diatas meja makan,dan dibersihkannya kontolku, kemudian ia pergi ke kamar mandi.
Itu pengalaman pertamanya Surti mengocok kontolku.

Sekembalinya,aku dekati dirinya dan kucium bibirnya.

"Makasih ya mbak Surti".

"Mas Pras ada2 aja deh maunya".

"Nanti gantian deh. Mbak aku bikin enak".

"Maksudnya gimana mas?".

"Besok aja deh saya kasih tau ya".

Keesokan hari seperti biasa, setelah aku mengantarkan bos ke kantor,aku kembali ke rumah dan menunggu sampai anaknya pulang dari sekolah. Masih ada waktu dua jam untuk sekedar melepas lelah. Kudapati Surti sedang memotong sayuran didapur. Tiba2 kupeluk dari belakang

"Iiih...mas Pras. Aku lagi megang pisau,ntar ketusuk lho. Kan tajam pisaunya".

Namun membiarkan lehernya aku ciumi dengan mendongakkan kepalanya.

Obsessed with sexTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang