22. Harapan dan Ego

134 16 0
                                    


Sore itu Nova sedang berdiam diri di sebuah kamar di salah satu lab kakaknya. Dia sedang memikirkan cara untuk menghubungi atau setidaknya menemukan posisi Kaguma dan yang lainnya berada sekarang.

Namun tiba-tiba saja terdengar keributan dari luar kamarnya yang membuatnya penasaran. Dia pun berdiri dari posisi tidurnya dan berjalan menuju pintu.

Ketika dia keluar kamar, terlihat kakaknya sedang berjalan di lorong depan kamarnya dengan ekspresi seperti anak kecil yang baru saja mendapat mainan baru.

"Oh, kamu sudah bangun Novia. Apa kami membangunkan mu?"

"Nggak kok kak, aku udah bangun dari tadi."

"Baguslah kalau begitu. Kakak mau ngerjain sesuatu dulu."

Setelah itu Nevin mengangkat tangannya dan mengelus (mengacak-acak) rambut adiknya sebelum pergi meninggalkan Nova.

Nova yang penasaran tentang apa yang membuat kakaknya begitu bersemangat lantas melihat kearah Nevin datang dan menemukan dua orang di ruangan itu.

"Apa yang kalian berikan ke dia sampai kakakku begitu bersemangat?" Tanya Nova sesampainya didepan mereka.

"Sesuatu yang menarik yang berhasil kami curi dari Batman!" Kata Ghost bersemangat sambil mengangkat tangannya diudara.

"Sesuatu yang bisa menjadi harapan sekaligus ancaman tergantung situasi." Jawab Febri/Mysterio yang duduk di sofa berlawanan dari si furry.

Mendengar apa yang diucapkan Ghost dan Febri membuat Nova semakin penasaran dengan benda yang mereka berikan.

"Kamu kenal dengan Corey kan?" Tanya Febri sembari menyeruput segelas kopi ditangannya (yang entah datangnya dari mana).

"Orang dengan tanduk merah itu yang menjadi salah satu kelinci percobaan Xayon kan? Kalo itu aku kenal bang Feb." Nova duduk di sofa berseberangan dengan kedua orang itu.

"Nah, kamu tahu apa yang mengubah dia dari seorang warga biasa menjadi seseorang dengan kekuatan super?"

"Kalau nggak salah sih karena sebuah serum yang diciptakan prof Ayon dari DNA Dibudin kan?"

"Yup! Dan kamu tahu apa? Aku secara gak sengaja mendengar rencana Batman untuk menduplikat serum itu pas aku iseng jalan-jalan di kota 3 kemaren!" Jelas Ghost dengan bersemangat.

"Wait, jangan bilang mereka merencanakan itu tanpa bilang ke Xayon...."

"Well, sepertinya begitu. Buktinya, dengan hanya berdua saja kami bisa mencuri serum itu tepat setelah mereka selesai membuatnya."

"Wait, what?! Kok bisa?! Gimana caranya?!"

"Ya biasalah. Salah sendiri mereka ga ada yang jaga di lab."

"Yup! Padahal waktu itu aku muncul pertama kali didalam lab lho. Tapi semua orang malah keluar pas denger suara Mysterio."

"... Orang goblok." Ucap Nova datar setelah terdiam sejenak.

"Cewe kok ngomong kasar sih Nova."

"Ya mau nyebut mereka gimana lagi bang Feb?! Orang udah tau ada musuh, malah ga dijaga lab nya dan lebih milih ngedatengin yang udah jelas-jelas itu umpan buat ngejebak mereka. Itu jebakan yang jelas banget dan mereka masih ketipu?! Kurang bodoh apa mereka?"

"Ya, begitulah pahlawan. Mereka begitu percaya diri dan mengira bisa mengalahkan ku cuma karena aku sendiri. Padahal aku jelas-jelas ga berniat ngelawan mereka dan hanya mengulur waktu, masih aja ketipu."

"Ego mereka terlalu besar ya, para pahlawan..."

"Ya. Mereka udah tau ada aku disitu, bukannya berhenti atau pindah, malah mereka nerusin rencana mereka. Seolah-olah ga ada waktu lain."

"Haah... Bang Feb, bagi kopinya dong."

"Aku juga mau!"

"Daripada kopi mending ini aja buat kalian." Febri melempar masing-masing satu kaleng minuman.

"Ini... Susu?" Kata Nova setelah melihat apa yang ada ditangannya.

"Ya. Lu mending itu aja, biar bisa tidur dan ga begadang mulu tiap malam. Udah aku angetin juga tadi."

"Oh pas banget aku juga punya roti bakar nih! Nih kukasih." Ucap Ghost sembari membagikan roti bakar buatannya kepada Nova dan Febri.

"Makasih bang Feb, Ghost."

"Ya."

"Hehe."










To be continued...

Done 11 Feb 2024

Aku?! Hero?! Mimpi Lu! || Brutal Hero AU ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang