Tak berselang lama setelah dokter Gizan masuk ke dalam meteor, dia keluar lagi sambil membawa salah satu ore yang ada didalam meteor. Namun dia langsung beranjak kembali kedalam meteor setelah menyerahkan ore tersebut ke Indra dan Kaguma.
"Tunggu sebentar! Gw balik kedalam dulu, ada satu yang ketinggalan didalam tadi!"Saat Gizan mau masuk untuk kedua kalinya, tiba-tiba saja Nova merasakan sesuatu yang berubah dari meteor itu.
"Dokter Gizan! Tunggu!"
Dia mencoba memanggil dokter Gizan untuk kembali, namun terlambat karena Gizan sudah terlanjur masuk.
Kaguma dan Indra yang melihat tingkah tak biasa Nova, merasa aneh dan berusaha bertanya. Namun belum sempat mereka bertanya, tangan mereka tiba-tiba ditarik oleh Nova menjauh dari arah meteor berada.
Setelah menarik kedua orang itu, Nova mengulurkan tangan kirinya yang entah sejak kapan telah terpasang gauntlet berwarna perak. Gauntlet itu memunculkan area forcefield kecil didepan Nova yang mengejutkan semua orang, termasuk Lisa yang baru saja datang karena mendengar suara Nova yang memanggil dokter Gizan.
Dan benar saja, kurang dari 5 detik setelah Nova menarik Indra dan Kaguma, ledakan besar terjadi yang asalnya dari dalam meteor. Forcefield Nova pecah, dan dia menerima sedikit impact dari ledakan itu. Namun berkat dia, Kaguma dan Indra tidak terkena dampak ledakan.
Ketika Lisa mengecek area dalam meteor, karena hanya dia yang mampu menahan radiasi meteor, dokter Gizan is nowhere to see.
Dari situ mereka menyimpulkan bahwa Gizan menerima luka yang mengancam nyawa yang membuatnya langsung terteleport ke rumah sakit.
Akhirnya mereka semua pergi ke rumah sakit untuk menjemput dokter Gizan sekaligus memeriksa luka Nova.
Benar mereka menemukan Gizan disana. Namun hal yang mengejutkan adalah bukan hanya luka bakar yang diderita dokter Gizan masih berbekas, tapi juga apa yang dikatakan Nova setelah melihat kondisi Gizan.
"Dokter Gizan... Dia... Aku merasa tubuhnya memiliki energi yang sama dengan yang ada di meteor..."
"Huh? Maksud kamu dia akan memiliki kekuatan sepertiku Nova?" Tanya Lisa.
Namun berlawanan dengan ekspektasi semua orang, Nova menggelengkan kepalanya.
"Tidak... Dia tidak akan bisa sepertimu, Lisa. Aku merasa tidak seperti tubuhmu yang kompatibel, tubuh dokter Gizan tidak cocok dengan energi ini..."
"Ya... Kemungkinan terburuk mungkin gw bakal mati..."
""Dokter! Tolonglah!/ Jangan begitu!""
"Maaf Lisa, Nova, Kaguma. Candaan gw jelek ya?"
"Banget!" Jawab ketiga remaja itu.
"Terus gimana ini kalo udah kejadian begini? Gak mungkin kan buat dokter Gizan balik kerja di Shield dengan kondisi kaya gini?" Tanya Indra ke yang lain.
"Gimana kalo kita rawat dokter di lab kita aja? Kan banyak kamar kosong dilantai atas."
"Tumben otakmu jalan Gum."
"Enak aja tumben! Elu juga Nova, untuk sementara lebih baik lu tinggal di lab."
"Eh? Kenapa? Aku kan baik-baik aja."
"Itu kaki terkilir lu bilang gapapa? Dan siapa yang bisa ngerawat lu kalo kakakmu lagi diluar kota?"
"Eee...." Nova memalingkan matanya. Dia tak sengaja membuat kakinya terkilir saat beranjak pergi dari tempat meteor.
"Hah... Yaudah, gini aja. Gimana kalo gua temenin lu buat tinggal di lab. Gimana Nova?" Mendengar ucapan Kaguma, wajah Nova langsung berubah cerah.
"Beneran?! Hehe, makasih guma."
Melihat interaksi kedua remaja itu, ketiga orang yang lainnya hanya bisa tersenyum. Karena mereka bertiga tau, kedua orang itu ga sadar kalau mereka menyukai satu sama lain.
Done...
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku?! Hero?! Mimpi Lu! || Brutal Hero AU ||
FanfictionUntuk sebagian besar orang Nova adalah gadis yang ceria dan bersahabat dengan semua orang. Entah darimana dia berasal tidak ada yang tahu, dia tidak pernah bercerita. Bahkan tidak ada seorangpun selain saudaranya yang tahu nama aslinya. Well, kecua...