4

2.8K 262 7
                                    

Happy Reading.
.
.

Prang!!!

"Sial! Kenapa anak itu tidak mati!"

Seorang pria jangkung dengan wajah garang membuat seisi ruangan tempatnya berada menjadi berantakan bak kapal pecah.

Wajah pria itu sudah sangat merah karena marah, sehingga seorang gadis manis yang bersama pria itu gemetar ketakutan.

"A-ayah tenanglah dulu." Ucap gugup gadis manis bersurai hitam yang selaras dengan matanya, dia perlahan mendekat walaupun takut, kemudian meraih salah-satu tangan pria tersebut untuk menenangkannya.

Pria tersebut menatap lekat gadis itu, dia mendengus kasar, menepuk pelan pucuk kepala gadis yang tak lain putrinya, kemudian berjalan ke tempat duduk yang berada disana.

Hm, selama putrinya ada, cepat atau lambat seluruh harta keluarga Gregorius akan menjadi miliknya.

"Rebecca kau harus mematuhi perintah ku."

"Caca akan patuh ayah."

"Bagus, sekarang pergilah ke ibu mu."

"Um."

Setelah kepergian sang gadis, pria tersebut, yaitu Edwin Gregorius, bersandar malas di sandaran sofa dengan mata tertutup.

Sungguh tidak disangka, anak bungsu kakak angkat keduanya ternyata tidak mati setelah mendapatkan banyak luka.

Cih, padahal dia sengaja membiarkan anak itu mati sendiri karena kekurangan darah.

Bukankah akan sangat menyenangkan melihat wajah putus asa dari abang keduanya itu?

Tapi semua hal itu tidak terjadi karena anak itu masih hidup.

Edwin ialah anak angkat keluarga Gregorius, atau bisa dikatakan sebagai abang angkat Gilbert.

Karena hal ini pula dia sering dibandingkan dengan dua anak kandung dari keluarga Gregorius.

Sehingga Edwin dengan hati-hati membuat rencana untuk menjadi pemimpin utama keluarga Gregorius, sekaligus membuat orang yang dia benci menderita.

Dia pasti akan mendapatkan apa yang dia inginkan, pasti!

Drrr drrr.

Suara ponsel membuat Edwin mengalihkan perhatiannya, dia melirik sekilas nama pemanggil yang tercantum di ponselnya, kemudian dengan gerakan tidak sabar dia mengambil ponsel yang terletak diatas meja.

"Tsk, ada apa?!"

"Tuan kantor yang berada dikota A mengalami kebakaran."

"APA!! BAGAIMANA BISA! DASAR TIDAK BECUS!"


"Tuan kami telah menyelesaikan tugasnya."

"Bagus."

Melihat tidak ada lagi perintah dari majikannya, dua pria yang melapor segera pergi dari ruang kerja tersebut, meninggalkan seorang pria jangkung yang sibuk menandatangani berkas-berkasnya.

Namun tidak butuh waktu lama.

Pria tersebut beranjak dari sana, dia mengambil jas putih panjang yang terletak dibelakang tempat duduk dan memakainya.

Dengan langkah santai dan tangan disaku pakaian, dia berjalan keluar dengan berbagai sapaan disepanjang jalan yang dia balas dengan senyuman.


Sedangkan di mansion Gregorius.

Samuel masih betah dalam bentuk beast, dia baru saja menyelesaikan makan siang bersama yang lain, dan saat ini kembali berbaring diruang keluarga bersama Caitlyn dan Aaron yang berada dikedua sisinya.

SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang