28

719 70 0
                                    

Happy Reading.

.

Hari-hari berlalu dengan tenang dan butuh waktu satu minggu lebih untuk menstabilkan kondisi di bintang Pouli.

Setelah tempat-tempat disana kembali ke zona aman, Samuel juga kembali ke akademi.

Kebetulan hari kembalinya dirinya juga sehari sebelum pertempuran final dari pertandingan persahabatan yang sedang digelar.

Setelah beristirahat di Akademi selama satu hari penuh, Samuel harus bangun pagi-pagi sekali untuk menyiapkan hadiah kepada peserta yang memasuki dua puluh besar serta lima besar.

Semalam Samuel sudah melihat daftar-daftar peserta tersebut, dan sebagian besar hadiah sudah dikemas dan di simpan diruang penyimpanan.

Kini dia hanya perlu melihatnya lagi dan mengamati apakah ada yang ketinggalan.

Setelah dirasanya semuanya lengkap, Samuel beranjak dari tempat duduknya dan pergi kekamar mandi, dan dalam perjalanan, dia tidak lupa merenggangkan tubuhnya.

.

Lima belas menit berlalu dan Samuel keluar dari kamar mandi dengan seragam akademi yang membaluti tubuhnya.

Samuel berjalan ke cermin, mengambil sisir dan mulai menyisiri rambutnya yang sudah panjang hampir sebahu.

Jadi dia perlu mengikatnya supaya rambutnya tidak mengganggu.

Dia akan memotongnya jika ada waktu.

Setelah menyiapkan dirinya Samuel melihat jam yang melingkari pergelangan tangannya.

09.40

Dua puluh menit lagi sebelum acara final dimulai.

"SAUDARA IPAR! APA KAU SUDAH SIAP, KAMI MENUNGGU MU DILUAR~"

Terdengar teriakan dari luar dan Samuel yang memang berencana keluar dari kamarnya hampir tersandung kakinya sendiri mendengar teriakan itu.

Samuel mengusap dadanya dengan ekspresi tertekan, kemudian membuka pintu kamar dan menatap tanpa ekspresi Gavriel yang sedang bergelantungan di lengan Akio.

Yang ditatap memasang wajah tanpa rasa bersalah dan cengegesan tidak jelas, Gavriel pun langsung meraih tangan saudara iparnya itu dan menariknya pelan menuju ke suatu arah.

Akio yang sudah terbiasa masih memasang wajah datar, dan dia mengikuti keduanya dengan tangan dibelakang.

Dan begitu tiba ditempat pertandingan dilakukan, Gavriel langsung membawa Samuel ke kursi kosong terpisah, tempat wakil siswa berada.

Pertandingan hari ini adalah pertempuran dari tim akademi Arcadia dan akademi moon.

Lima peserta masing-masing dari kedua akademi tersebut sedang bertukar sapa di arena.

Dan diantara mereka, tiga orang di akademi Arcadia sudah membangkitkan gen beast mereka, yaitu kelinci, kucing dan elang.

Sedangkan di akademi moon hanya dua saja, yaitu panda dan ular.

Dalam setahun ini bahan-bahan alami khusus diedarkan ke pihak militer serta anak-anak dibawah 11 tahun.

Jadi, tidak banyak orang-orang diatas 10 tahun yang membangkitkan gen beast mereka.

Setelah bertukar sapa, juri segera mengumumkan kembali peraturan pertandingan, kemudian memberi aba-aba dan kedua belah pihak memulai pertempuran.

"Stt stttt, saudara ipar, bagaimana kondisi bintang Pouli?" Gavriel berbisik ditelinga Samuel dengan mata yang tak teralihkan dari para peserta di arena.

SamuelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang