Happy Reading.
.
"Tuan muda, saatnya istirahat."
Irven mendekati Samuel yang sedang berjongkok dipetak tanaman sambil menyerahkan botol minuman kepada tuan muda itu.
Samuel menghela nafas, mengusap keringat dikeningnya dengan lengan baju lalu mengambil botol minuman berisi susu coklat dan meminumnya perlahan.
"Aku akan menyelesaikan ini sedikit lagi."
Samuel menyerahkan kembali botol minuman kepada Irven, kembali menoleh kedepan dan ingin mengerjakan pekerjaan yang sempat tertunda.
Tetapi Irven dengan lembut menepuk pundak Samuel sehingga menganggu konsentrasinya.
Samuel mendongak untuk menatap Irven penuh tanda tanya.
"Saatnya istirahat tuan muda." Irven mengulangi perkataannya, memasang senyum sopan dan mengeluarkan seperangkat peratan makan dan meletakkannya dimeja yang khusus disiapin untuk Samuel.
Alat-alat ini disiapkan supaya Samuel tidak perlu repot-repot ke kafetaria
"Hah~ padahal sedikit lagi." Samuel berdiri dan merenggangkan pinggangnya, bibirnya sedikit mengerucut dan nadanya penuh keluhan.
Selama satu bulan ini mereka selalu menghabiskan waktu di laboratorium dan menjadi akrab.
Tak ayal sesekali Samuel menunjukkan sifat manjanya.
Mendengar perkataannya Irven tersenyum tak berdaya, dia menarik kursi untuk diduduki oleh Samuel dan segera menyajikan makanan kesuksesan tuan muda itu.
"Terima kasih letnan jenderal Irven~"
"Sama-sama tuan muda."
Samuel menikmati makanannya secara perlahan, setelah satu bulan, proses pembuatan gula sudah dilakukan, dan sebagian besar sudah beredar ke masyarakat.
Tentunya keluarga Gregorius dan keluarga mertua Samuel menerima manfaat terbesar.
Dan Samuel sendiri mendapatkan pemasukannya sendiri.
Jadi Samuel tidak perlu lagi meminta uang kepada keluarga atau suaminya.
Dia juga orang kaya kecil dengan sejumlah besar uang.
"Um.... Gluk... Apa ada rekomendasi tumbuhan baru?" Setelah menelan makanan dimulutnya, Samuel mengalihkan pandangan ke Irven dan bertanya.
Irven segera mengeluarkan sebuah kertas ditangannya dan menyerahkannya kepada Samuel.
"Murid-murid itu ingin tuan muda menumbuhkan pohon apel, pisang, dan wortel."
Samuel membaca sekilas isi kertas didepannya, lalu melipatnya kembali dan menyetujui apa yang diinginkan oleh penulis dikertas tersebut.
"Tidak masalah!"
Samuel menyerahkan kembali kertas tersebut kepada Irven, sumpit ditangan Samuel terulur dan mengambil daging dari mangkok didepannya dan memasukkan kedalam mulutnya.
"Sangat enakk~"
Samuel mengunyah perlahan sambil menikmati rasa asam pedas yang meledak dimulutnya.
Dalam satu bulan ini selain tebu, Samuel juga mengembangkan tumbuhan cabai, belimbing, bawang, tomat dan beberapa jenis bumbu masakan lainnya.
Untuk memudahkan rakyat biasa, dia juga menyuruh orang-orang di Institut untuk menentukan harga yang bisa dijangkau oleh semua orang.
Selain itu, baru-baru ini dimasyarakat sedang naik daun dimana orang tua memberi makan anaknya yang berumur sekitar 1-5 tahun dengan makanan yang diolah dari tumbuhan alami.

KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel
FantasiSamuel, seorang kutivator iblis, lebih tepatnya iblis rubah yang akan menghadapi petir surgawi untuk menerobos ke tahapan selanjutnya. Namun sungguh disayangkan, Samuel harus tewas akibat kecerobohannya. Tetapi ini adalah awal dari kehidupan barun...