Happy Reading.
.
Disebuah mansion yang tak kalah besar dengan keluarga Gregorius.
Tiga orang sedang duduk diruang tamu, sepertinya mereka sedang membahas sesuatu yang lucu sehingga seorang perempuan dan anak laki-laki diruang tersebut tampak tertawa lepas, lelaki dewasa diantara keduanya pun tersenyum tipis dan hanya diam menyimak percakapan mereka sambil membaca berkas-berkas didepannya.
"Oh Sam sayang, lihat ini, ini Darius saat kecil, dia sangat imut dan lucu saat itu, dan pakaian putri ini sangat cocok dipasangkan ditubuhnya."
Haura menunjukkan album foto kepada Samuel, di album foto tersebut terdapat gambar Darius kecil berwajah datar yang memakai gaun pink dengan pita bunga mawar yang melingkari pinggangnya, tidak lupa pula mahkota bertatahkan berlian diatas kepalanya.
Samuel menatapnya lama dengan mata berbinar, menggunakan gelangnya untuk mengambil gambar dan menyimpannya sebagai wallpaper layar depan.
"Benar-benar sangat imutt!!" Balas Samuel dengan nada antusias.
Haura terkekeh gemas, dan dia terus menunjukkan foto-foto lainnya kepada menantunya itu.
"Baiklah sayang, duduk dulu bersama papa Harry, mama Haura mengambil sesuatu dulu." Ucap Haura yang beranjak dari tempat duduknya sambil mengelus pelan surai lembut Samuel.
"Oke mama."
Samuel mengangguk pelan dan tersenyum lebar.
Setelah Haura pergi ke lantai atas, tinggallah Harrison yang sibuk dengan berkasnya, dan Samuel yang sibuk membolak-balikan album foto Darius dan sesekali akan memotret gambar yang menurutnya bagus.
Ya walaupun semuanya bagus-bagus.
Omong-omong, setiap bulan Samuel mengunjungi mansion mertuanya beberapa kali, baik untuk memberikan sesuatu produk tumbuhan baru kepada mereka ataupun sebagai kunjungan biasa.
Dan kali ini dia berkunjung karena panggilan dari Haura, juga sekalian membawakan teh herbal yang baru saja di olah oleh institut.
Beberapa saat kemudian, Harrison mulai memasukkan berkas-berkas didepannya kedalam gelang penyimpanan, meminum perlahan teh yang beberapa saat lalu disajikan oleh istrinya, lalu mengatakan sesuatu yang membuat Samuel mengalihkan perhatiannya dari album foto ditangannya.
"Bagaimana sekolah mu baru-baru ini nak?" Tanya Harrison sambil mengeluarkan sekotak coklat dan menyerahkannya kepada menantunya itu.
Dikeluarga mereka semuanya mengetahui apa kesukaan bocah didepannya, sehingga mereka menyiapkan lemari besar yang khusus berisi coklat untuk Samuel.
Melihat kotak coklat itu, mata Samuel langsung bersinar terang, dia mulai membukanya perlahan dan Samuel juga tidak lupa membalas perkataan Harrison.
"Semuanya berjalan lancar papa Harry, tetapi El hanya ke akademi dua hari dalam seminggu, dan hari-hari lain El berada di institut Botani, disana lebih nyaman buat El menumbuhkan banyak tanaman." Kata Samuel menjelaskan.
Setelah mengatakan hal tersebut, Samuel langsung memasukkan coklat berbentuk kupu-kupu kecil ke dalam mulutnya, mengemutnya perlahan dan menikmati rasa manis yang memenuhi mulutnya.
Saat ini Haura juga turun dari lantai atas, di tangannya terdapat kotak kayu kecil yang dipoles indah, duduk kembali di sofa disamping Samuel, Haura segera meletakkan kotak kayu tersebut ke tangan Samuel.
"Apa ini mama?" Tanya Samuel dengan pandangan matanya yang menatap kotak kayu ditangannya.
"Bukalah." Ucap Haura lembut.

KAMU SEDANG MEMBACA
Samuel
FantasySamuel, seorang kutivator iblis, lebih tepatnya iblis rubah yang akan menghadapi petir surgawi untuk menerobos ke tahapan selanjutnya. Namun sungguh disayangkan, Samuel harus tewas akibat kecerobohannya. Tetapi ini adalah awal dari kehidupan barun...