BAB 5

1K 48 0
                                    

Erza menatap kebencian albian yang asik mengoceh bersama wulan. Rasa kesal dan benci Erza belum juga hilang mengingat kelakuan albian yang suka membully nya dulu dan sekarang dirinya harus kembali bertemu albian dengan status adik sepupu?!

Dadar wajah munafik, sok baik, sok asik aslinya pembully!

Rasanya Erza ingin sekali mencakar wajah sok baik albian dan menenggelamkan nya di sungai Amazon. Erza mewanti wanti bahkan albian ini tipe cwok yang kadar kebohongan nya sangat tinggi. Lihat saja mukanya yang menampakkan wajah berwibawa dan anggun!

Ck! Sialan pria ini malah sok ngingetin Erza soal kajadian waktu Erza SD.

"Za. Kamu kok diam aja?" Tanya wulan sambil menatap sang adik yang menatap albian dengan tatapan kebencian

Wulan sendiri merasa aneh dengan sikap Erza, biasanya kalau albian datang Erza yang paling bersemangat untuk menemuinya ataupun bicara dengan nya. Tapi sekarang malah terbalik, Erza yang diam.

Albian melirik Erza sekilas sambil mengacak-acak rambutnya. Karna tidak suka di sentuh Erza langsung menepis tangan albian dan menatapnua dengan tatapan membunuh.

"Jangan sentuh gw!, gw ngk tau di tangan lo itu ada berapa banyak dosa!" Ucap Erza berdecak kesal lalu pergi meninggalkan albian dan wulan

........

Hari ini Erza di hukum karena terlambat datang ke sekolah dan yang parahnya lagi pris itu malah memanjat tembok pembatas antara halaman sekolah dan dunia luar. Sialnya kelakuan nya itu tertangkap shaya. Dan sekarang di hukum berjemur hingga istirahat selesai, padahal Erza sudah menyarankan agar dirinya di hukum bersih-bersih saja dari pada di jemur.

"Duh panas!, sialan lo shaya awas aja nanti kalau gw ngungkapin diri gw stefan!" Kessl Erza.

"Yang bener dong!" Teriak shaya dari jauh. "Awas aja kalau lo istirahat!" Lanjutnya lalu pergi meninggalkan lapangan

Ck!

Jam istirahat tiba akhirnya waktu yang di tunggu tunggu Erza, Erza buru buru ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong sebelum murid lain datang ke kantin. Takutnya Erza tidak mendapat tempat duduk gara gara banyaknya murid yang bergelombolan memasuki kantin, menganggap kalau kantin itu hanya milik mereka saja.

"Eeiii yoo, ada sih culun erza!" Ucap seseorang sambil menghampiri meja Erza dengan 2 datangnya yang selalu mengikutinya ke mana mana

Erza tak mengubrik ucapan pria itu, Erza hanya menganggapnya angin lalu saja. Pria itu dengan tidak tau dirinya malah mengebrak meja Erza dan langsung mencekal dagu Erza.

"Lo udah berani sama gue!" Ucap nya sambil menatao Erza tajam

Erza mendengus kesal. Tidak bisakah dirinya tenang hanya sehari? Kenapa selalu saja ada gangguan.

Erza menepis tangan pria yang dengan tidak sopan nya menggangu ketenangan nya. "Bisa diam ngak!, lo ngak punya pekerjaan apa selain ngurusin hidup orang lain!"

"Ssttt stttt, lo bilang apa?, udah berani yah lo sama gue"

"Jadi lo pikir selamanya gue bakal takut sama kalian?, emang nya kalian siapa? Tuhan?" Ujar Erza dengan sedikit meremehkan.

Ck!

Belum sempat tangan pria itu mengenai wajah Erza, Erza sudah terlebih dahulu menahan nya dan menghempasnya kasar hingga pria itu hampir jatuh ke samping.

"Lo mau kaya deni?" Bisik Erza tepat di depan telinga pria itu.

Seketika pria itu merinding entah kenapa rasanya seperti dia baru saja di ancam oleh mafia. Karena tidak mau berlama lama di depan Erza pria itu langsung pergi bersama kedua dayang nya.

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang