BAB 14

554 34 1
                                    


"Kamu nggak kesepian sendiri di sini san?" Tanya Sean sambil meletakkan tehnya di atas meja, hari ini Sean datang ke rumah sandi untuk menjenguk nya tidak lupa membawa bunga Magnolia pink untuk sandi. Sandi sendiri bingung dengan Sean yang selalu mengkhawatirkan nya padahal dia bukan lagi anak kecil.

Jangan jangan masih suka gue lagi!

"Hari ini azrin nggak bisa ikut karena harus balik bangkok, jadi dia nitip ini sama lo-semoga suka" Ucap Sean sambil memberikan kotak berwarna navy pada sandi. Sandi menerima kotak tersebut dengan sangat baik lalu menyimpannya.

"Sean sorry banget, mungkin lo bingung sama sikap gue tapi lebih baik kita jaga jarak mulai sekarang lo tahu kan nggak akan ada orang yang bakal Terima kekasihnya sama orang lain, apalagi peduli yang berlebihan, lo nggak mau kan azrin salah paham" Ucap sandi yang mampu membungkam Sean. Kata sandi ada benarnya juga dan Sean tidak menyangkalnya hanya saja rasa rindunya pada sandi terlalu besar hingga Sean tidak memedulikan sekitarnya.

"Gue nggak mau malah di cap cwok nggak bener, lagi pula kita nggak punya hubungan apapun. Hubungan kita hanyalah sebagai teman." Ucap sandi lagi sambil menekankan kata teman yang lagi lagi mampu membuat Sean bungkam.

"Lo bisa pulang sendiri kan? Gue mau istirahat" Sandi pergi meninggalkan Sean yang masih tak berkutik dari tempatnya, Sean di landa kebimbangan yang tidak bisa dia atasi. Apakah menjauh dari sandi adalah pilihan yang benar? Tapi tidak mungkin.

.....

Seperti rutinitas sebelum-nya sandi terus memantau rumah diza, mengikutinya kemanapun diza pergi tanpa sepengetahuan diza sendiri, bagaimana pun caranya sandi akan menghentikan hal hal yang bakal terjadi kelak.

Sandi memutuskan untuk pergi ke salah satu cafe yang nggak jauh dari tempat diza berkerja, duduk sambil menikmati kopinya sesekali memantau diza di sebrang jalan.

"Woi! Ceaahh elah babang sandi ngapain di sini-liatin apa lo" Ucap carli sambil menatap ke arah mata sandi tertuju.

"Lo suka sama tuh bocah? Gila lo udah bau tanah juga masih suka bocah" Ucap carli yang mendapat tatapan tajam dari sandi. Gila pikir sandi orang di depan nya ini, tapi tentu saja sandi tak menggubris ucapan carli sandi malas meladeni pria 'bodoh' menurutnya. Nggak tahu aja sih sandi kalau carli itu sih otak Capricorn

Karna kesal ucapannya tak di balas malah di acuhkan carli pun memutuskan untuk duduk di kursi sebelah sandi sambil menatap ke arah sandi menatap pria SMA yang tengah berkerja.

"San lo yakin suka dia?" Tanya carli yang masih di acuhkan sandi.

"Kalau lo nggak suka biar gue aja" Goda carli. Bisa di lihat tatapan mematikan yang sandi berikan pada carli, sih pelaku hanya cengengesan nggak jelas.

"Lo ngapain duduk di sini, gue nggak suruh lo duduk nggak tahu malu." Ucap sandi menekankan kata terakhirnya lalu pergi meninggalkan sandi yang mengoceh tidak jelas.

...

Pikiran sandi sekarang sibuk memikirkan hubungannya dengan atlantis dan apa penyebab dirinya melupakan sosok atlantis. Semakin sandi memikirkan itu semua semakin pula sandi tidak mengerti, apakah semua memang ada hubungannya tentang kehidupannya yang berulang? Ataukan hanya kebetulan saja semuanya terhubung?

Apakah benar kematian dirinya di kehidupan stefan, kelio dan erza ada hubungan nya dengan kehidupan aslinya?.

Sandi benar benar tidak mengerti dengan semua teka-teki ini, rasanya memusingkan.

"Kakak ngapain di sini?" Ucap diza yang baru saja tiba mendapati sandi yang tengah berdiri di depan rumah nya sambil menatap ke dalam.

"Aahh rumah kakak di depan, jadi sekalian kakak mau nyapa kamu" Bohong sandi sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Diza tertawa melihat sikap sandi yang sangat lucu menurutnya.

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang