BAB 17

366 29 1
                                    


"Eh neul kok di sini sih!" Tiba tiba anja datang dan langsung merangkul neul.

Neul menatap anja geram. Kenapa juga anak dugong ini muncul di saat-saat seperti ini bikin badmood aja.

"Pagi pak shaya" Sapa anja yang di jawab anggukan oleh shaya.

"Tadi mau ngomong apa neul?" Tanya shaya lagi.

"Ngk jadi deh pak nanti aja hehe, maaf yah pak" Jawab neul lalu menyeret anja keluar dari kelas rakel dkk.

"Lo kek anj sumpah! Gangguin aja bangsat!" Umpat neul setelah menjauh dari mantan kelasnya lalu menendang anja hingga terjungkal ke depan.

Anja yang di perlakukan kasar oleh sahabatnya jadi bingung sendiri. Sejak kapan nih sih neul taxic.

"Lo napa dah! Emosian banget kek cwek cwek lagi pms"

"Lo yang buat gue kesal. Lo tuh iblis jahanam yang suka godain manusia baik kaya gue!" Tuduh neul lalu pergi meninggalkan anja yang kebingungan sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Iblis jahanam?"

•••

Atlantis terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah, entah kenapa tiba tiba muncul mimpi bahkan Atlantis sendiri tidak merasakan itu pernah terjadi. Tiba tiba saja mimpi itu muncul seakan baru di tambahkan dalam ingatan Atlantis.

Atlantis ingat dengan sosok sandi yang sangat dingin dan cuek, tapi yakinlah bahwa pria itu polos. Sandi sering bersama sean dan bahkan tak jarang keduanya bersama layaknya pasangan. Tiba tiba saja Atlantis bermimpi tentang kejadian di restoran yang bahkan Atlantis yakin itu tidak pernah terjadi. Scan di mana sandi menatapnya, itu tidak ada. Tapi tiba tiba itu ada, apakah masa lalunya telah di ubah?. Lalu kejadian di moll saat sandi meninggal karena tertimpah kaca pintu demi menyelamatkan seorang anak, Atlantis ingat jelas bahwa scan itu tidak ada. Atlantis ingat waktu itu dia sempat menegur sandi tapi sandi acuh dan pergi.

"Apakah masa lalu baru saja berubah?" Atlantis meraih ponselnya lalu mencari kontak sean. Kalau memang mimpi itu nyata maka tebakan Atlantis benar, masa lalunya telah berubah, dan kemungkinan pula masa depannya.

Dreett dreett

"Halo at? Kenapa?" Jawab sean di sebrang sana. Sepertinya sean berada di pantai, buktinya Atlantis bisa mendengar suara angin dan burung di sana.

"Saya mau tanya kak! Soal kak sandi..." Atlantis sengaja menjeda ucapannya agar sean berbicara dengan sendirinya.

"Sandi? Ada apa dengan sandi? Kamu mau jenguk pemakaman nya?" Tanya sean di sebrang sana yang berhasil membuat mulut Atlantis bungkam.

"Halo? At?"

"At kamu bisa dengar saya?"

"Halo at? Kamu masih di sana?"

"At?"

"Ah-Iyah kak saya masih di sini."

"Kamu mau ke pemakaman sandi? Saya akan memberi alamatnya" Ucap sean lagi.

"Boleh kak!"

Sean mengangguk di sebrang sana meski Atlantis tidak dapat melihatnya.

Setelah mendapat alamat pemakaman sandi, Atlantis langsung menuju lokasi, ia ingin membuktikan nya sendiri.

•••

Atlantis mematung tak percaya melihat batu nisan di depan nya dengan foto 'sandi' yang tersenyum paksa. Jelas itu sandi, dan tanggal kematiannya sama persis dengan tanggal yang Atlantis mimpikan.

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang