BAB 9

692 43 1
                                    

Typo berterbangan!

Happy reading

Albian, saya, dino, dan dava bersama sama pergi mencari Erza, sedangkan ke 4 sahabat Erza di mintai lapor polisi. Albian mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi menuju hutan, yang terakhir kali mereka menyuruh anak buah albian untuk melacaknya.

Pipp*

Mobil albian berhenti mendadak karena tiba tiba ada pria yang menyebrang. Pria itu nampak kebingungan sambil melirik skitarnya, tangan nya penuh lebam, rambutnya acak acakan, pria itu juga tidak menggunakan alas kaki.

Segerala shaya turun dari mobil untuk menghampiri pria itu. "Kamu dari mana?, siapa nama kamu?" Tanya shaya sambil memegang bahu pria itu.

Pria itu menggeleng ketakutan. "Tidak tahu!" Jawab nya sambil menggeleng geleng kan kepalanya.

"Bawa masuk dulu sha!" Teriak dino yang langsung mendapat anggukan dari shaya. Shaya pun membawa masuk pria itu ke dalam mobilnya lalu kembali melanjutkan perjalanan.

"Nama mu siapa?" Tanya diva sambil membalutkan lengan pria itu yang sempat berdarah dengan kaus yang dia robek.

"Albara!" Jawab nya sambil menatap dava. Dava yang merasa tak tega pun mengusap belakang kepala pria itu, mencoba untuk menenangkan nya.

"Kenapa bisa kaya gini?, kamu habis dari mana?" Tanya dava lembut, membuat shaya dan dino mencoba sekuat tenaga untuk tidak tertawa terbahak bahak

Albara menggeleng, dia sendiri tidak tahu kenapa dia bisa berada di sana, yang dia ketahui namanya hanyalah albara atau biasa orang orang memanggilnya bara, selebihnya dia tidak ingat.

***

Atlantis berlari menelusuri hutan dengan perasaan campur aduk, Atlantis sendiri tidak tahu kenapa saat selatan menyebut bahwa pria itu memiliki tatapan seperti diza membuat Atlantis berlari untuk segera menyelematkan nya.

"Tunggu aku!" Gumam Atlantis yang masih berlari. Tidak peduli jika bajunya dan kulitnya sobek akibat bergesekan dengan rumput alang-alang ataupun  duri duri. yang Atlantis pikirkan sekarang adalah keselamatan pria yang di bilang selatan.

"Aaahhkkkk!" Teriak night saat luka tusukan nya di tekan kuat menggunakan tongkat.

"LEPASIN GUE!!, LEPASIN!!" teriak Erza pada pria yang sedang menyiksa night.

"NAVIT!!" teriak Erza membuat pria yang menyiksa night menghentikan aktifitas nya lalu beralih menatap Erza dengan tatapan tajamnya.

Pria itu bersmirk lalu melangkah mendekati Erza dengan pisau yang baru saja dia ambil dari sakunya.

Navit mengarahkan pisaunya tepat di leher Erza sambil memiringkan kepalanya dengan smirk yang sulit di artikan. "Gue mohon sama lo jangan apa-apain dia NAVIT! " Mohon Erza sambil meneteskan air matanya tak menyangka bahwa pria yang berdiri di hadapan nya adalah NAVIT! nya, navit yang selama ini menjaga dan menyayanginya.

"Gue minta maaf karena ninggalin lo. Gue mohon jangan kaya gini navit, kembalilah seperti navit yang kelio kenal!" Ujar Erza sambil menatap navit dalam dalam.

"DIAM!, jangan menyebut nama tuan muda kelio! Mulut kalian yang penuh dengan dosa itu tak pantas menyebut tuan kelio" Geram navit tak Terima jika kelio nya di sebut

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang