BAB 23

418 22 6
                                    


AUSTI tak berhenti-berhenti menangis melihat kondisi putra bungsunya yang sangat memprihatinkan, bagaimana dokter menjahit pipinya yang sobek dan mengobati beberapa luka sayatan di tubuhnya. Sakit sekali hati austi, ia tahu betul sifat asli anja, anja bukan pria pembangkang tapi anja hanyalah pria polos berhati naif, austi bahkan tidak bisa melindungi anja.

Sejak kecil austi selalu menjauhi anja dengan alasan sibuk kerja, padahal austi hanya merasa kecewa karena ternyata anja berbeda dengan kedua putranya yang lain. Sejak usia satu tahun panji sudah bisa berbicara dan berdiri begitupun jion, yang berbeda hanyalah anja, sejak kecil anja hanya menangis, dan bahkan tidak pandai dalam berbagai bidang hingga membuat austi merasa kecewa. Merasa bahwa ia gagal melahirkan anak jenius seperti panji dan jion.

Kenyataan itu terus austi simpan hingga anja berusia 7 tahun dan mulai hidup dengan kekangan suaminya. Austi beberapa kali menutup mata, bahkan berfikir apa yang di lakukan suaminya memang benar, buktinya anja mulai berkembang. tapi! seiring berjalan nya waktu perkembangan anja berhenti, dan itulah pemikiran awal kekerasan fisik di berikan suaminya untuk putra bungsunya.

Austi yang nampak acuh tak acuh perlahan mulai luluh saat melihat anja yang biasanya ceria ternyata menangis diam-diam tanpa sepengetahuan orang rumah, rela tidak main demi menyenangkan ayahnya.

Saat itu pula hati austi luluh dan berusaha untuk melindungi anja, sayangnya ia selalu gagal.

Dan semuanya berakhir dengan anja yang di tampar, di bentak, di kurung, dan dilarang makan.

Austi merasa menjadi ibu yang gagal, dan itu ia sadari saat usia anja sudah menginjak 15 tahun. Lalu kemana saja dia selama 8 tahun terakhir ini?






Dokter menghela nafas setelah berhasil mengobati luka-luka anak majikan nya yang memang sering sekali ia obati saat majikan nya main fisik, tapi kali ini lebih parah dari sebelum-sebelumnya.

"Saya berharap nyonya bisa menjadi lebih bijak lagi, tidak semua manusia itu terlahir dengan kesempurnaan, sebagai orang tua nyonya seharusnya bisa melengkapi kekurangan anak nyonya!"

"Dengan mengekang seperti ini bukan membuat anak menjadi pintar, tapi bisa membuat anak mengalami depresi parah dan akhirnya memucu tindakan bunuh diri" Dokter ader sedikit memberikan saran, yang bisa membuka pikiran jika memang orang itu mau memahami setiap kata-kata nya. Tapi jika tidak, maka ader hanya bisa berdoa semoga anja tidak mengalami khusus seperti khusus yang sering ader temui.

"Kalau begitu saya permisi," Ader menunduk sebentar lalu keluar dengan di temani pelayan suruhan austi.

Austi mengambil tempat di sisi ranjang anja sambil mengusap surai rambut anja yang sedikit lengket akibat cipratan darah.

Austi dengan bibir bergetar mengutarakan kata-kata maafnya dengan tulus dan berjanji akan melindungi anja mulai dari sekarang.

"Sepat sembuh yah putra mamah, jangan lama-lama tidurnya mamah rindu sama wajah cerah bak mentari milik kamu~" Ujar austi sambil mengelap air matanya.

"Mamah sayang sama anja~"

•••

Atlantis bangkit dari kursi kebesarannya, sambil meraih jas miliknya, tujuan Atlantis kali ini ialah meeting bersama klien terbesarnya di China.

Meeting mereka akan di laksanakan dalam 2 hari kedepan, makanya Atlantis harus berangkat hari ini karena banyak yang harus ia urus setelah meeting di China.

Tok tok

"Bang ayo!" Selatan membuka pintu sedikit dengan kepala yang ia masukkan, memanggil Atlantis kemudian mereka pergi.

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang