BAB 13

545 38 0
                                    


Tit tit tit

Suara monitor rumah sakit berbunyi, terlihat seorang pria terbaring dengan banyaknya alat menunjang hidup di tubuhnya, perlahan tangan itu bergerak dan bersamaan terbuka secara perlahan nya iris hitam milik seorang pria dengan tubuh pucat tapi wajahnya bisa di katakan sangat tampan walau banyak bekas luka di wajahnya.

Pria itu mengerjabkan matanya berulang kali mencoba menetralkan penglihatannya yang buram, dapat dia lihat bahwa ruangan putih tulang yang dia tempati itu adalah rumah sakit apalagi dengan monitor yang terus berbunyi mengikuti jantungnya.

Jangan bilang gue koma lagi? Kan udah koma waktu itu kok koma lagi sih! kesal erza sambil mendengus kesal, nghak di kehidupan kelio nggak di kehidupan erza selalau saja dirinya bangun di rumah sakit. aaahhh mengesalkan.

Sekarang apa lagi? Kecelakaan ketabrak truk? Di bully ampe koit? Jatuh dari tangga? Di timpah batu? Atau apa? Kesal erza sendiri

Erza mengingat kejadian terakhir kali saat dirinya koit, di mana setiap menitnya tubuhnya seperti kehilangan oksigen. Sepertinya orang yang bersangkutan dengan kehidupan nya itu telah mencampurkan sesuatu pada cairan infus nya.

Sekarang yang harus erza pikirkan adalah rencana untuk kedepan nya, dia harus mengungkap siapa sang pelaku yang melakukan itu semua, erza lelah mati terus dan hidup terus, rasanya memuakkan. Semoga saja kali ini dia nggak jadi bocah atau bayi, nggak kepikiran nanti pas ketemu teman teman nya manggil kakek klise banget

"Sekarang gue harus tahu siapa yang gue tempati sekarang ini, semoga saja bukan aneh aneh yak"

Ini sudah kehidupan 4 diza, 2 kehidupan lagi sebelum dia koit sesungguhnya, untuk itu diza harus mencegah kematian nya, agar dia bisa hidup bahagia dan sentosa.

Ceklek

Suara pintu ruangan erza terbuka bersamaan dengan langkah seorang pria masuk dengan membawa buket bunga Magnolia berwarna pink, walau erza tidak begitu jelas melihat wajahnya tapi erza tahu bahwa pria itu tampan.

Pria itu mengganti bunga yang sudah layu di vas dengan bunga Magnolia baru sambil berucap "San gue butuh lo di sisi gue kapan lo mau bangun?" Ucap pria itu dengan nada gusar seakan menyerah dengan kehidupan nya

San? Nama gue San? Atau sandra? Sanie? Sansan? Atau apa? Tanya erza yang hanya bisa dirinya sendiri dengar.

Ceklek

"Sean! Lo di cariin tuh sama sih zaka" Ucap seorang pria yang baru saja tiba dengan kacang goreng yang dia gengam sebungkus

Sean? Zaka? Hah?

"Bentar lagi gue ke sana, eh carli gue bisa minta tolong jagain sandi bentar nggak" Ucap Sean membuat carli memutar bola matanya malas

"Lo kenapa sih suka banget ngurusin sih mayat hidup itu, suka loh yah" Tebak carli yang malah dapat tatapan sinis dari Sean

"Biasa aja kali liatnya, ingat Sean udah punya bini jangan gangguin sih sandi" Ucap carli sambil terkekeh, suka sekali carli menggoda sahabatnya itu

"Ngaco loh kalau ngomong!, sandi itu juga bagian dari Capricorn, sahabat kita." Ucap Sean menekankan kata sahabat nya, lalu membawa keluar bunga Magnolia layu untuk di buang.

"Yayayaya untungnya ada sih azrin kalau nggak pasti lo jadian sama sandi, kasian banget sandi padahal udah suka sama sih Sean tolol itu eh malah Sean pacaran ama super star berwajah kiyowo dari Thailand bernama azrin hadeh" Ujar carli sambil menatap nanar sandi

"Pengorbanan lo sia sia San, makanya bangun....lo nggak capek apa udah 5 tahun lo koma setelah nyelamatin sih Sean dari tembakkan, kalau gue jadi loh sih gue pasti dah bangun terus tonjok muka Sean enak aja lo yang berkorban orang lain nya dapat"

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang