BAB 15

451 31 0
                                    


Pov anfa & zaka

Anfa sibuk dengan aktifitas nya yaitu memasak untuk zaka. Pulang dari restoran zaka mengeluh lapar katanya makanan restoran tidak mengenyangkan padahal makan 2 suap aja enggak. Sebenarnya itu cuman akal-akalan zaka aja biar di masakin anfa, kapan lagi dia bisa manja-manja sama anfa.

"Yang!... Habis makan mandi bareng yuk?" Ujar zaka menghentikan aktifitas anfa. Anfa lalu beralih menatap tajam zaka.

"Halah bilang aja lo mau jubjub makanya sok ngajak mandi bareng. Modus!" Gerutu anfa kesal. Anfa paling tahu dengan kode-kode zaka.

Zaka terkekeh lalu berjalan mendekati anfa sambil melingkarkan tangan nya di pinggang ramping anfa. "Nanti kalau kita punya anak—" Belum selesai dengan kata-katanya anfa sudah memukul telapak tangan zaka.

"Jangan aneh-aneh nanti kalau papi sama ayah gue tahu kita gituan sebelum nikah dia marah lagi"

"Kata siapa? Malahan papi farul yang suruh gue kaya gitu kata papi farul katanya biar cepat punya anak" Jawab zaka membuat anfa melotot kaget. Kenapa juga papi nya itu menyarankan hal kaya gitu.

"Daddy sama ayah gue aja begituan pas belum nikah masa kita ngak bisa sih" Rengek zaka sambil mengendus endus leher anfa.

"Geli zaka! Jauh jauh aaaahhhh" Kesal anfa sambil mendorong zaka tapi nihil karena tenaga zaka lebih besar dari anfa.

"Ayo buat dedek bayi"

"Zaka stopp ngelantur! Lo pikir buat anak itu gampang? Kek cuman di masukin terus jadi yah walaupun gue beta tapi belum tentu gue bisa hasilnya anak, papi sama ayah aku aja sama sama alpha susah apalagi gue yang beta!" Kesal anfa. Hah semenjak mengetahui dirinya beta anfa jadi sering berfikir apakah saat berhubungan seksual dia bakal hamil? Atau ngak!

"Yah makanya itu kata daddy aku beta itu paling gampang hamilnya ngak kek alpha sama omega" Jawab zaka yang jelas sekali dia berbohong.

"Ihhhh gue belum mau punya anak entar siapa yang urus udah lo kalau mau berhubungan intim harus pake kondom titik, gue belum mau punya anak sebelum nikah" Tegas anfa lalu melanjutkan acara memasaknya yang sempat terhenti.

"Ngak bisa gitu dong sayang! Selama ini kita berhubungan intim masa pake kondom terus, kamu ngak mau rasain punya aku tanpa kondom??"

Plak**

"Duduk sana! Nggak usah gangguin gue lagi masak. Duduk atau ngak ada jatah!!" Ancam anfa membuat zaka mengendus kesal lalu kembali ke meja makan tapi sebelum pergi zaka menyempatkan diri untuk mencium leher anfa.

"Issss!"

.......

Sandi terus memandangi Atlantis, entahlah matanya itu tidak bisa jauh dari Atlantis. Sekarang sandi merasa berganti tubun terus menerus semakin buat dia merasa hampir kehilangan akal. Apalagi perpindahan kali ini bukan seumuran atau masa di mana tempat diza aslinya. Nyatanya ia kembali ke masa lalu, masa paling terpuruk yang pernah ia lalui, apalagi mengetahui fakta baru hubunganya dan Atlantis yang sangat dekat, lalu penyakit mematikan ibu nya. Rasanya di kehidupan ini ia di beri kesempatan untuk melihat kehidupan menyedihkan yang seharusnya tidak ia lihat.

Dan diza menyadari bahwa.....hidupnya itu berharga dan tidak seharnya ia menyia-nyiakan hidupnya. Sama halnya yang dia alami, diza  tahu pemilik tubuh yang selama ini dia tempati pasti ingin hidup tapi tidak di beri kesempatan sedangkan diza yang memiliki kesempatan hidup malah menyia-nyiakan kehidupan nya.

Kalau waktu bisa di undur diza ingin kembali ke masa itu dan tidak akan menyia-nyiakan hidupnya tapi sayang nya sudah terlanjur.

"Liatin apa?" Tanya sean yang ikut menatap ke arah sandi menatap. Sean nampak terkejut saat tahu bahwa sandi tengah memerhatikan sosok Atlantis di sebrang sana.

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang