BAB 25

319 19 4
                                    

NIRZA membanting kertas laporan ke lantai sangking emosinya. Bagaimana bisa tidak ada informasi terbaru diza di penyelidikan anak buahnya?, yang nirza dapat hanyalah rumor bodoh tentang anak pengusaha yang sempat ricuh dengan rakel?.

Bodoh sekali.

Nirza tidak membutuhkan informasi itu. Yang dia butuhkan adalah informasi terkait netra biru pastel itu. Selebihnya tidak penting. Akhir akhir ini juga nirza  sedang dalam kondisi mental yang tidak baik-baik saja. Apalagi mendengar informan nya berkata bahwa Atlantis sedang dalam perjalanan bisnis ke luar negri.

Di tambah albari yang sibuk dengan pekerjaan nya.
Rasanya nirza ingin membunuh siapapun yang berani mencuri kebersamaannya dengan albari dan Atlantis.

"PERGI KALIAN!! DASAR TIDAK BECUS!" teriak nirza marah. Para pesuruh nirza segera pergi sebelum mereka menjadi bahan pelampiasan kemarahan nirza.

"AAAAAHHHHHKKKKKKKK!!!" teriak nirza sambil membanting apapun yang berada di sekitarnya. Nirza paling benci dengan kata kegagalan karena selama ini dia tidak pernah gagal dari rencananya, tapi hari ini dia malah mendapatkan informasi tidak berguna.

••••

RUANGAN BARA

Bara menatap bahagia sebuah layar besar di hadapannya yang berisi rekaman-rekaman bukti kejahatan nirza.
Tinggal selengkah lagi dan dia akan berhasil. Berhasil menjatuhkan nirza sejatuh-jatuhnya.

Kepercayaan dirinya itulah yang membuatnya jatuh dengan mudah. Nirza selama ini berfikir rencananya berhasil, tanpa dirinya sadari sejak awal ada bara yang terus berada di belakangnya bahkan membantu aksinya demi memberatkan hukuman pria itu. Sekaligus membuat takdir berjalan dengan semestinya.

"Bahagialah terus nirza. Saat tiba saat nya lo bakal hancur berkeping-keping" Tuturnya dengan sumringah penuh pemenangan.

Tok/tok/tok

"Tuan, anda mendapat panggilan dari tuan muda pertama" Ucap sekretaris bara.

Bara segera meninggalkan ruangan itu kemudian mengambil ponsel di tangan gio andrenatha —tangan kanannya.

"Halo"

"Kamu mau pesan apa? Buat ole-ole" Jawab orang tersebut dari sebrang sana. Sesuai sikapnya, pria itu memang tidak suka basa basi.

"Mobil" Dan bara akan selalu meladeni nya dengan sikap to the point yang sama. Walau keduanya tidak terlalu akur tapi bisa di katakan bahwa pria di balik telfon itu sangat memperhatikan adiknya.

"Merek?" Ini yang bara suka dari seorang taska safwan albara, orangnya royal dan tidak pelit tentunya. Sikap ini benar-benar berbeda dengan dirinya di masa depan. And the taska sekarang memang belum sah menjadi ayah nya karena—ayahnya adalah diza, alias taska di masa depan.

"toyota fortuner black. Buat gua pake untuk acara kelulusan"

"Gak Lamborghini aja? Biar heboh" Tawarnya.

"Gak lah! Gak bisa muat banyak"  Lamborghini memang mobil yang bagus tapi tidak cocok untuk di bawa pergi ke mana mana karena suara kenalpot nya yang sangat nyaring dan tentunya tidak bisa muat banyak.

"Itu aja kan? Yang lain, ga?" Tawar pria itu lagi.

"Gak itu aja, eh...beliin gua gelang 3, harus mirip buat gelang persahabatan"

"Yaudah ok" Jawab pria itu kemudian mematikan panggilan nya.

••••

NISA  melenguh sambil meregangkan otot-otot nya setelah beberapa minggu ini lembur demi mencari kejanggala, dan akhirnya ia mendapatkannya. Sebuah rekaman yang menyangkut nirza.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang