BAB 8

746 45 0
                                    

Type berterbangan

Happy reading!!

Karena merasa bosan seharian di rumah sakit, Erza pun memutuskan untuk jalan jalan sebentar keluar sambil cari angin. Untung nya ada wulan yang setia menemani Erza.

"Kakak ngak perlu repot-repot Erza bisa kok dorong kursi rodanya sendiri!" Ujar Erza

"Ngak!. Ini udah tugas kakak, lagi pula kamu itu masih pucat adik, tidak boleh banyak gerak. Nanti kalau sakit lagi gimana?!" Ujar wulan sambil mendorong kursi roda Erza keluar dari ruang rawatnya.

Sesampai nya di taman, wulan langsung mengambil tempat di bawah pohon yang agak rindang biar Erza juga tidak kepanasan. Untung nya hari ini tidak panas, melainkan sebaliknya cuaca hari ini mendung dan sejuk.

"Kak, kalau misalnya Erza pergi gimana?" Ujar Erza sambil menoleh melirik wulan yang sedang memainkan ponselnya.

Wulan menaruh ponselnya lalu beralih menatap Erza, bingung dengan pertanyaan mendadak adik nya itu "kok ngomongnya gitu, emang kamu mau pergi ke mana?"

"Ngak kemana mana" Jujur saja Erza mulai merasa nyaman dengan kehidupan nya saat ini, ternyata apa yang di bilang wanita itu benar. Seharusnya Erza melupakan kehidupan nya yang dulu dan mulai hidup menjadi dirinya yang sekarang.

Tetapi Erza takut. Seperti kehidupan kehidupan sebelumnya, Erza takut dia akan meninggal dan juga meninggalkan luka pada orang orang yang dia tinggalkan. Dia tidak tahu bahwa kepergian nya sangat berpengaruh. Apakah kehidupan nya waktu jadi kelio pun sama? Bagaimana keadaan navit?, bagaimana dengan teman teman nya? Apakah mereka selamat?, atau mereka juga sudah berpulang.

Pasti usia teman teman nya sekarang sudah sekitar 19 kalau tidak 20 tahunan. Erza rindu teman teman nya, baik di kehidupan pertamanya mau pun kehidupan ke 2 nya.

"Apakah gue akan mati seperti di kehidupan pertama dan kedua?" Ujar Erza pelan yang hanya bisa dirinya sendiri dengar.

"Adik kakak minta maaf yah, kakak harus pergi ke kantor sekarang kamu ngak papa sendiri kan? Nanti kakak minta tolong kak albian buat datang ke sini" Ujar wulan menyesal.

"Iyah ngak papa, Erza bisa sendiri kok" Ujar Erza lembut.

Wulan mencium singkat kening Erza lalu  beranjak pergi dengar terburu buru. Sepertinya ada masalah di kantor yang harus segera di selesaikan.

Setelah beberapa saat kepergian wulan akhirnya Erza bisa sedikit lebih tenang karena sendiri. Di saat yang sama Erza melihat shaya yang juga berjalan jalan di temani dino dan dava.

"Gimana hasil penyelidikan kalian? Membuah kan hasil?" Tanya shaya sambil menatap kedua sahabat nya bergantian

Dino menghela nafas sambil beralih duduk di bangku panjang berwarna putih yang sudah tersedia. "Ngak ada apa apa, kita udah cek CCTV nya, emang kelihatan pas ada yang ikutin Stefan dari belakang tapi muka nya itu loh!" Ujar dino sambil mendengus kesal

"Kenapa muka nya?" Bingung shaya sambil beralih menatap dava yang juga ikut duduk di sebelah dino

"Dia pake topeng, hanya Stefan yang bisa beri tahu kita seperti apa mukanya" Ujar dava sambil menghela nafas gusar

crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang