"Atlantis, selatan, utara!" Kenapa mereka membuat ku bingung.Selatan dan utara adalah pria yang kerap sekali di bully alasan di kehidupan asli erza. Kedua pria itu selalu menangis di belakang sekolah selepas di bully albian dan diza tahu betul. Karena selain selatan dan utara, diza juga menjadi salah satu ajang pembullyan seorang albian.
Diza masih ingat jelas hari itu, saat mereka ber3 di kurung dalam satu ruangan dengan wajah babak belur.
Diza membuka matanya dan kaget melihat 2 pria menatapnya intens, sontak diza bangun sambil memundurkan dirinya, takut jika mereka malah memukul diza.
Tapi setelah melihat wajah ke dua pria itu yang lebih mengenaskan dari wajah nya, diza menebak bahwa mereka juga korban bully albian.
"Kamu enggak papa kan?" Tanya pria berkacamata sambil menatap diza khawatir.
Padahal jelas jelas lebam di wajahnya jauh lebih parah. Diza mengangguk. "Kalian di bully sama albian?" Tanya diza yang langsung di jawab anggukan 2 pria tersebut.
"Iyah kak!" Jawab pria perponi yang poninya sangat panjang hingga penutup kedua matanya.
"Kakak juga di bully?" Tanya pria berkacamata.
Diza menggeleng "bukan di bully, lebih tepatnya kita berkelahi tapi karena kalah jumlah gue kalah" Jawab diza jujur. Memang itulah awal mulanya pertengkaran mereka, bermula dari diza yang memasuki toilet dan mendengar suara berisik deluar.
Saat keluar diza melihat albian tengah membully anak ips, karena merasa kasihan dan takut jika pria itu kenapa kenapa diza pun membela nya, tapi nahasnya karena kalah jumlah diza jadi kalah dan malah mendapat lebam di bagian perutnya dan sedikit memar di wajah nya.
"Kalian sendiri kenapa di bully?" Tanya diza balik.
Kedua pria itu secara bersamaan menunduk, terlihat tubuh mereka yang bergetar ketakutan, karena tak tega diza pun memeluk keduanya.
"Kami hanyalah anak dari panti asuhan, sekolah kami pun hanya biaya siswa" Jawab pria berkacamata.
"Albian! Bisa bisanya kalian di perlakukan seperti ini, tapi bukan nya kalian murid baru?" Tanya diza
"Iyah! Kami murid baru, lulusan tahun ini" Jawab pria berponi panjang.
Diza mengangguk jadi mereka berdua adalah junior tahun pertama nya. "Kalian kembar?" Tanya diza membuat dua pria itu mengangguk secara bersamaan
"Nama saya selatan" Jawab pria berkecamata
"Saya utara!" Lanjut pria berponi panjang
"Hy gue diza!"
Ceklek*
"Erza, kamu nggak papa kan kakak udah dengar semuanya" Ujar wulan yang baru sampai sambil menghampiri brangkat Erza dengan raut wajah panik.
"Erza nggak papa kok kak!" Jawab Erza sambil tersenyum, berusaha agar kakaknya tidak terlalu mengkhawatirkan nya.
"Nggak papa gimana, ck! Mulai besok kakak bakal sewa bodyguard buat kamu" Tutur wulan
"Nga, gak usah kak, lebay banget lagian Erza udah enek di rumah sakit, Erza mau pulang aja lah" Ujar Erza sambil memasang wajah memohon nya.
Awalnya wulan menolak tapi karena paksaan Erza wulan pun terpaksa meminta izin agar Erza bisa di pulangkan.
.....
"Ngapain ke sini!" Sinis Erza yang tengah memasukkan pakaian nya ke dalam ransel tapi sempat terhenti karena kedatangan albian.
KAMU SEDANG MEMBACA
crazy transmigrasi [ BL ] Diza (HIATUS)
Teen FictionTAHAP REVISI!! SETIAP PART DI CERITA, DI BAGI MENJADI 2!!! diza adora altezza tidak menyangka bahwa dirinya bertransmigrasi ke tubuh orang lain, dan mangalami nya terus menerus saat dirinya mati. sampai akhirnya diza bertemu dengan seorang wanita...