"Li"
"Lili!!"Aku bangun setengah sadar, rasanya masih belum cukup aku tertidur, karena tadi aku hanya tidur 3 jam. Semua itu gara-gara kemarin malam.
Hatiku benar-benar merasa bersalah, aku marah pada diriku sendiri, sangat marah.
"Makanya jangan begadang, Li, lihat tuh mata kamu" Rayya mengingatkan.
Ya. Aku sadar. Aku sudah berbuat kesalahan. Pertama, kesalahan yang berfokus pada diriku sendiri, yaitu sebagai berikut:
1. Tidak bisa mengendalikan perasaan
2. Terlalu overthinking
3. Sulit fokus dan lalai
4. Dan masih banyak lagi
Kedua, kesalahan yang berfokus pada orang yang bernama Fathir, yaitu sebagai berikut:
1. Berharap agar dia menjadi milikku
2. Berharap agar dia mencintaiku
3. Terus-menerus mengingatnya
4. Dan masih banyak lagiLihatlah, aku sudah introspeksi diri. Lihat kedepannya, apakah akan ada perubahan dalam diriku?
"Anak-anak, ada yang tahu Fathir kemana?"
"Fathir masih sakit bu" ucap Rayya.
Hanya diam yang bisa aku lakukan.
"Fathir nge-drop, Bu, sejak kemarin malam" kata Izzat.
Aku menggigit bibir, jangan sampai aku menangis disini.
Keesokan harinya. Aku yang sakit.
"Li, aku bawa bubur nih, dimakan ya" sepulang sekolah Rayya menjengukku.
Aku tidak nafsu makan, aku ingin sekolah, aku ingin bertemu dengan dia dan meminta maaf secara langsung, juga aku akan terus mengingatkan diri sendiri akan perubahan yang aku inginkan. Sehingga aku benar-benar lepas darinya!
Namun kondisiku masih belum pulih hingga esok harinya, aku kesal. Aku membanting apapun yang ada di kamar, untung saja di rumah hanya aku seorang. Aku bisa dengan leluasa berteriak sepuasnya.
Tapi eh... Hari ini hari libur... Sehat atau sakit, aku tak akan bertemu dengan dia.
***
AKHIRNYA AKU SEHAT! Aku datang pagi-pagi sekali, saking paginya, seolah-olah sekolah ini hanya milik aku saja. Haha. Aku duduk di tangga, lama juga, aku datang jam 6 pagi dan sekarang baru jam 06.25? Tapi belum ada teman-temanku yang hadir. Lama-lama bosan juga. Daritadi hanya bolak balik kelas, bolak balik buka HP, dan melamun di tangga.
Saat kuputuskan untuk main game saja, tiba-tiba...
Aku langsung berlari ke kelas, pura-pura duduk dengan tenang (padahal ketar-ketir). Pura-pura buka-buka buku, pura-pura sibuk.
Dia yang kutunggu
Dia yang kunanti
Dia yang kumauAkhirnya seseorang berlapis hoodie abu-abu muncul didepan pintu. Aku tak sabar ingin segera melakukan hal yang kurencanakan dihari libur. Namun entah kenapa sekarang aku malu melakukannya. Halah! Dasar Lili!
"Waalaikumsalam, Bu"
Aku menengok kebelakang, dia sedang menelepon.
"Saya di sekolah bu... Dimana bu?... Baik bu..."
TOLONG BERI AKU PENJELASAN, KENAPA AKU SANGAT TERGILA-GILA DENGAN SUARA?? DAN BUKAN WAJAH!?!?
Setelah melakukan polling untuk yang kedua kalinya untuk kategori 'Cowok Paling Tampan DI SMA MUTIARA TAQWA' dengan kurang lebih ada 10 cowok yang terpilih, ternyata Fathir ada di posisi 45! TAPI WOYY, dia cowok tertampan yang pernah aku temui melebihi siapapun! Tampan oleh akhlaknya! Tampan oleh keimanan-nya, attitudenya, kecerdasannya.
Akhtar tentu saja di posisi ke 1. Sementara Izzat di posisi 10.
Ingat. Itu semua bukan aku yang memilih. Ya. Aku tidak memilih sama sekali. Aku hanya mengawasi keributan di grup!
Ingatlah bahwa ketampanan atau kecantikan itu relatif.
Tapi dari awal aku bertemu dengan dia, disaat daftar ulang, aku memang sangat menyukai suaranya, dan aku tidak peduli wajahnya seperti apa. Seolah-olah ada sihir yang membuatku langsung jatuh cinta saat dia mengeluarkan suaranya.
Berbeda dengan Akhtar yang hasil pollingnya diatas Fath, aku merasa perasaanku dengannya sangat biasa saja, cukup berkata wow, itu saja. Tidak ada rasa tertarik sama sekali.
Karena, aku lebih tergoda dengan iman seorang lelaki dibanding wajah rupawan.
TING!
Aku dapat pesan dari nomor tak dikenal, dia juga tidak segrup denganku, hmm siapa ya?
Ini instagramnya Fathir
Kemudian dia mengirim link, aku membukanya, instagramnya privat, percuma pasti tidak akan difollback! Profil, postingan, dan bionya juga kosong. Folowersnya hanya 18 orang, berbeda denganku yang 6.567 orang, tapi heii, aku tidak peduli juga.
Tapi dia siapa sih? Kok sepertinya dia... Seolah-olah tahu perasaanku dengan Fath.
Gawat nih.
"Liiii!! Akhirnya sehat juga!!!" Rayya tersenyum ceria memelukku.
Aku balas tersenyum, dia mengeluarkan kotak bekalnya, lagi-lagi isinya melimpah. Kali ini ada 2 potong ayam goreng, waduh.
"Makan nih, Li, aku sengaja masak 2"
Aku masih kenyang, tadi sarapan 2 porsi nasi goreng. Dia memberiku kotak bekal satunya lagi yang kosong dan mengisinya dengan ayam goreng paha, kemudian nasi putih setengah porsi, aku menelan ludah.
"Kalau udah sarapan, makannya di jam istirahat aja" katanya sambil mulai makan.
'Kenapa sih kamu suka banget ngasih makan?' ucapku dalam hati. Aku tidak enak soalnya.
"Eumm... Ray... Eumm... Makasih"
"Santai aja kali Li, jangan gugup gitu, aku suka banget kalau sahabatku makan makanan punyaku"
10 menit kemudian, bel masuk berbunyi, Ustadzah Reii masuk ke kelas, Fath izin keluar karena ada keperluan mendadak, aku yakin pasti gara-gara telepon tadi.
Ustadzah Reii membawa tumpukan secarik kertas, menggulungnya, dan mengocoknya.
"Karena ini sekolah islam, akan lebih banyak hafalan Al-Quran untuk kedepannya"
Setelah dikocok dan diambil random tanpa melihat, ternyata isinya surat At-Taubah. Ustadzah Reii pun menugaskan kami untuk menghafal surat At-Taubah sebanyak 10 ayat. Tapiii... Diharuskan dengan maknanya. Oke. Waktu menghafalnya sekitar 60 menit alias 1 jam. Dan jangan lupa tajwidnya juga harus benar! Kalau tidak benar, tidak akan dinilai!
Ustadzah Reii keluar. Semua orang mulai sibuk menghafal, tapi tidak dengan aku, aku malah asik main rubik. Aku malas menghafal.
1 jam kemudian...
"Baik anak-anak, silahkan yang udah hafal kesini, kedepan, ibu tes"
Huh?
Rayya yang pertama kali maju kedepan, dia membacakan surat At-Taubah dengan lantang dan percaya diri, tajwidnya masih ada yang kurang, tapi hanya sedikit. Saat menyebutkan maknanya, Rayya mulai gugup, tapi itu lebih baik daripada aku yang belum hafal sama sekali!
Aku menggerutu, harusnya aku menghafal, bukannya main! Ah... Aku teringat dia... Dia pasti lancar sih...
"Assalamualaikum, Bu"
Panjang umur sehat selalu! Hatiku terasa hangat, seketika hormon serotonin dan dopamine dalam otakku bekerja seimbang dan maksimal.
"Waalaikumsalam, Nak, silahkan masuk. Sekarang ada tugas hafalan At-Taubah ayat 1-10 dengan maknanya, karena kamu baru datang, kamu boleh dites besok di ruang guru, tapi kalau sudah hafal, syukur alhamdulillah" ujar ustadzah Reii
"Baik, Bu, saya bisa dites sekarang"
Nah kan, sudah kuduga! Aku tersenyum lebar. Dalam hati aku menyemangati dan mendoakan semoga lancar dan ustadzah Reii tak bisa berkata-kata!

KAMU SEDANG MEMBACA
FATHUL
SpiritualAku pernah berpikir, apakah aku pantas mendapatkannya? Apakah dia lauhul mahfudz-ku? Pantaskah orang sepertiku bersanding dengannya? Genre: Spiritual, Romance, Chicklit, Young Adult ----------- Note: °Ini karya pertamaku, kritik dan saran dipersi...