Bab 18 - Tiba tiba

6 1 0
                                        

Hello bestie! Assalamualaikum... Btw, aku sama Biba mau ngajak kamu jalan-jalan, nih. Kuy, kita refreshing sejenak. Jangan lupa siap-siap.

"Waalaikumsalam, buset, to the point banget, ngga basa-basi dulu apa?"

Terdengar kekehan dari ujung sana. Rayya kembali bersuara.

Udah sana cepet siap-siap dulu, nanti aku ke rumah kamu.

Aku sedikit mengernyit. "Ngapain?"

Ya jemput kamu lah!

"Naik apa? Wah awas kamu ya melanggar peraturan lalu lintas! Kalau mau kena tilang jangan bawa aku deh!"

Dia tertawa kembali.

Buset serem amat, ya ngga lah! Nanti aku sama Biba ke rumah kamu, terus pesen taksi bareng, gimana?

Sedikit bingung di permulaan sebelum akhirnya mengiyakan. Baiklah, meskipun malas untuk keluar rumah hari ini, tapi mendengar nada excited dari Rayya yang tidak mungkin aku tolak.

***

"Kamu pesen apa, Li?"

"Ayam penyet... Eh... Ayam bakar"

Kami sekarang ada di salah satu Rumah Makan Ayam yang jelas menunya hanya ayam saja. Tetapi jangan salah, pilihan ayam disini Bani nyak sekali. Mulai dari ayam rica-rica, ayam geprek, ayam Taliwang, ayam pop, ayam penyet, ayam goreng, ayam kremes, ayam bakar, dan masih banyak lagi. Rayya memilih ayam geprek sementara Habiba ayam kremes.

"Minumnya aku mau boba milk tea"

"Aku milkshake"

"Aku air putih aja"

Semua orang seketika menatapku horror. Aku tertawa geli melihatnya.

"Serius, Li" Ucap Rayya dengan wajah memelas.

"Jus wortel"

"Kamu ini aneh-aneh aja, Li" Ujar Habiba sambil terkekeh.

Sembari menunggu makanan datang. Kami pun mengobrol riang mulai dari pembahasan sekolah sampai cowok. Aku tidak begitu tertarik sebenarnya, hingga akhirnya mereka seperti menatapku heran.

"You okay, Li?"

Aku mengangguk. Rayya dan Habiba saling berpandangan satu sama lain, mengerutkan dahi.

"Aku teh tarik aja deh" Aku berkata begini agar mereka tak terlalu khawatir. Dia mengangguk, makanan pun dipesan.

Beberapa menit terdiam penuh kebisuan. Akhirnya makanan pun tiba. Aku mengucap syukur.

"Ayolah, kalau ada apa-apa cerita aja, kita kan bestie?"

Aku menelan makanan sambil terdiam, kemudian membuka suara.

"Tolong kasih tau aku info tentang Fathir"

Habiba otomatis tersedak. Dramatis sekali. Rayya melotot sambil mulut terbuka lebar.

"HAH? NGAPAIN?? KAMU SUKA YAA??" Rayya berteriak. Jujur saja, sekarang aku seperti kehujanan. Banjir keringat!

"Hm, iya" Kataku berusaha tenang. "Tolong kasih tau, segalanya tentang dia. Dan jangan kasih tau siapapun tentang perasaanku ke dia, cukup kita bertiga saja"

FATHULTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang