EXTRA

2.5K 191 20
                                    

10 Januari
1202 words
.
.
.

Suasana terlihat ramai di salah satu sekolah menengah elit yang ada di Beijing.

Tepatnya di SMA Ming Yue, sedang mengadakan sebuah festival kebudayaan tahunan. Biasanya akan diadakan sebelum liburan musim panas datang.

Fanxing mengedarkan pandangannya. Mencari-cari keberadaan seseorang diantara banyaknya orang yang berlalu lalang di sana. Ia mencari Cheng gege-nya, iya itu sekolah Guocheng. Dan sesuai janji, remaja berusia lima belas tahun itu datang untuk Guocheng.

Melirik jam mahal pemberian sang ayah di tangannya, menunjukkan pukul delapan pagi. Masih beberapa jam lagi untuk kedatangan kedua orang tuanya beserta paman dan bibinya. Fanxing kembali melangkah kakinya, masuk lebih dalam.

Banyak pasang mata memperhatikan Fanxing. Mereka jelas tahu siapa dirinya. Disamping wajah tampan milik remaja berusia lima belas tahun itu juga salah satu faktornya. Fanxing memang masih belia, tapi fisiknya terlihat seperti anak SMA pada umumnya.

Dia tinggi juga badannya tegap. Wajahnya tampan dan kulitnya kuning, perpaduan ayah dan ibunya. Serta sedikit lemak bayi yang ada di wajahnya, itu turunan dari Wang Yibo ngomong-ngomong.

Fanxing menghentikan langkahnya tepat di depan kelas bertuliskan 11-A. Kelas Cheng gege-nya. Kata Guocheng, kelas mereka membuat sebuah cafe bertemakan kucing. Entah seperti apa lebih jelasnya. Dan mungkin itu alasannya karena Guocheng tidak menjemput Fanxing di gerbang, sepertinya remaja itu sedang sibuk.

Mata sipit Fanxing dipaksa membulat ketika melihat pemandangan di depannya. Ini sih bukan cafe kucing, tapi cafe maid kucing!

"Selamat datang di Miao cafe, silahkan tuan. Nyaang~".

Fanxing menoleh, mendapati seorang anak laki-laki bertampang imut dengan pakaian maidnya. Laki-laki itu tersenyum manis dan menuntun Fanxing menuju sebuah meja kemudian menyerahkan buku menu kepadanya.

"Silahkan menunya tuan, anda mau pesan apa?". Tanya si maid kucing bername-tag Jin Ling itu.

Fanxing memindai tulisan-tulisan di buku menu yang dibuat sedemikian rupa supaya terlihat lucu.

Fanxing bertanya-tanya apakah semua siswa di kelas ini berpakaian seperti dia. Tiba-tiba ia bangkit dari duduknya, membuat Jin Ling terkejut.

"Guocheng! Dimana?". Tanya Fanxing.

"A-Cheng sedang istirahat tuan". Jawab Jin Ling.

"Dimana?". Tanya Fanxing lagi dengan nada sedikit membentak, Jin Ling terkejut.

"Di- di dapur tuan". Jawab Jin Ling sedikit gugup, entah kenapa laki-laki dihadapannya ini tiba-tiba terlihat menyeramkan.

Tanpa pikir panjang Fanxing berjalan dengan cepat menuju pintu yang menghubungkan dua kelas, dimana kelas sebelah disulap menjadi dapur untuk cafe dadakan itu. Tanpa mengindahkan teriakan Jin Ling yang melarangnya masuk kesana, Fanxing membuka pintu dengan paksa sampai membuat semua orang berjengkit kaget.

Fanxing menggeram, tangannya terkepal kuat sampai urat-uratnya terlihat dan memerah tatkala di depan sana ia melihat Cheng gege-nya sedang di goda oleh laki-laki berbaju koki.

Guocheng yang terlihat imut dalam balutan baju maid, tersipu karena gombalan laki-laki itu sepertinya. Fanxing menggertakan giginya. Dengan cepat ia menarik kerah belakang laki-laki itu dan melemparkannya ke lantai.

 Dengan cepat ia menarik kerah belakang laki-laki itu dan melemparkannya ke lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Untitled [ YiZhan ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang