12

4.4K 351 36
                                    

25 Desember
1230 words
.
.
.

Keesokan harinya, setelah Xiao Zhan mendapatkan kembali ingatannya.

Matanya memandang jauh keluar jendela, melihat taman tradisional dengan pohon Cherry blossom yang mempercantik taman itu.

Ia ingat bahwa rumah ini adalah hadiah pernikahan dari suaminya, Wang Yibo.

Pria kelebihan harta itu membangunkan sebuah rumah untuk dirinya, yang tercatat sebagai rumah paling mahal di daratan Tiongkok. Tao Hua Yuan namanya.

Xiao Zhan tersentak mendapati sepasang tangan kekar berurat yang melingkari pinggangnya.

Aroma segar cendana berpadu mint menguar di sekitarnya, pundak Xiao Zhan yang tidak tertutupi apapun terasa dingin.

Itu Wang Yibo, suaminya sehabis mandi.

"Wangyi, pakailah dulu baju nanti kau bisa masuk angin". Ujar Xiao Zhan sembari mengusap-usap lengan Wang Yibo yang berada di pinggangnya.

"Mn". Wang Yibo menanggapi dengan gumaman.

Kepalanya ia sandarkan di perpotongan leher Xiao Zhan, mencium aroma Xiao Zhan dengan rakus.

"Wangyi~  Hentikan, ini geli".

Dengan gemas Wang Yibo menciumi leher Xiao Zhan, pelukannya pada pinggang istrinya semakin mengerat.

Xiao Zhan mengerang tertahan, mengigit bibirnya mencoba untuk menahan suara aneh yang ia keluarkan.

"Nghnn~ ".

"Wa- Wang.. Yi~ ".

"Hm? Apa sayang?". Wang Yibo merespon istrinya sembari tetap menciumi leher istrinya itu, sesekali ia jilat juga.

"Pa- Pakailah dulu baju, nnhnn..".

CHUP~

Wang Yibo menyudahi aksinya dengan sebuah kecupan. Leher Xiao Zhan mengkilat karena liur miliknya, Wang Yibo tersenyum cabul.

"Sayang aku lapar". Sahut Wang Yibo sembari menggoyangkan badan istrinya ke kanan dan ke kiri dengan pelan.

"Maka berpakaian cepat, kita keluar dan sarapan". Timpal Xiao Zhan.

"Tidak perlu makanan ku ada disini". Ucap Wang Yibo sembari memutar tubuh Xiao Zhan supaya menghadapnya.

"Mana? Aku tidak melihat makanan di kamar ini". Tanya Xiao Zhan dengan wajah bingung yang menggemaskan.

Wang Yibo tersenyum, senyum yang terasa aneh untuk Xiao Zhan yang melihatnya.

"Wangyi kenapa kau tersenyum seperti itu?". Xiao Zhan mengernyit tidak suka.

"Kenapa hm? Dan makanannya memang ada di kamar ini ". Tanya Wang Yibo balik.

"Dimana?".

"Di hadapanku".

Sontak wajah Xiao Zhan memerah sepenuhnya, menyadari apa yang dimaksud oleh suaminya.

"WANG YIBOO!!! KAU! MESUM!!".

BLETAK!!!

Dan kemudian yang terdengar bukan suara desahan Xiao Zhan untuk mengawali pagi, tapi teriakan Wang Yibo. Karena kepalanya mendapat sapaan sayang dari sang istri.

.
.
.

BJYXSZD 🦁🐰

.
.
.

Xiao Zhan berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya. Bibirnya maju beberapa centi.

Untitled [ YiZhan ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang