14

3.6K 334 66
                                    

26 Desember
1385 words
.
.
.

Nafas Xiao Zhan memburu, Wajahnya memerah. Dengan kemeja yang kancingnya sudah tanggal semua, duduk mengangkang di meja makan.

Kepalanya menengadah.

Entah apa yang terjadi kemudian sebelumnya Xiao Zhan dan Wang Yibo hanya bertautan bibir.

"Eungh... Wa- Wangyi... Haaangh~".

Dibawah sana, Wang Yibo dengan mata terpejam menikmati burung kecil milik istrinya.

"Wangyi!! A- aku.. mau...!!!".

Hisapan Wang Yibo semakin kuat, dan satu detik kemudian Xiao Zhan memuntahkan semennya.

Tubuhnya ambruk tergeletak di atas meja makan, dengan hanya kemejanya yang tersampir di pundaknya.

Yibo membuka sabuknya dengan tergesa, jika Xiao zhan sudah tidak mengenakan bawahan maka Wang Yibo yang hanya tinggal memakai celana bahannya dengan badan atletis dan kulit seputih susu yang dipenuhi bercak-bercak merah dan beberapa gigitan hasil istrinya yang cantik itu.

Xiao Zhan terkejut melihat milik suaminya yang lebih besar darinya.

Itu memantul saat Wang Yibo melepaskan celananya. Menantang gravitasi, mengacung tegak dengan urat-urat yang menonjol dan precum yang keluar sedikit di ujungnya.

Milik suaminya besar dan panjang. Xiao Zhan menjadi ragu, apakah jika dimasukan akan muat?

Wang Yibo menyeringai, kemudian menunduk.

"Suka dengan apa yang kau lihat hm?". Bisiknya di telinga Xiao Zhan.

Wajah Xiao Zhan sepenuhnya merona, tangannya terulur menggapai leher Wang Yibo.

"Wangyi~ haruskah kita melakukannya sekarang?". Tanya Xiao Zhan.

Setelah dua tahun lamanya, bukankah adalah sah bagi sepasang suami istri seperti ini?

Alis Wang Yibo bertaut. Apakah istrinya akan menolak lagi? Bahkan sudah pelepasan pertama?

Ayolah! Yang benar saja, tidak lihat kah Xiao Zhan betapa gagahnya barang miliknya yang siap tempur sekarang?

"Kau mau menolaknya lagi?". Tanya Wang Yibo dengan nada murung.

Xiao Zhan tersenyum menyadari suaminya merajuk. Bagaimana pun juga itu sudah tugasnya untuk memberikan hak suaminya.

"Tidak suamiku, hanya saja kau bahkan belum makan". Jawab Xiao Zhan lembut sembari menangkup wajah tampan Wang Yibo.

Wang Yibo menggenggam tangan istrinya, kemudian mengecup setiap jari-jarinya.

"Makanan ku sudah berada di depanku". Ujar Wang Yibo dengan nada pelan.

Xiao Zhan merona.

"Lagipula ini di meja makan. Kalau begitu, selamat makan!". Wang Yibo berujar riang kemudian menubrukkan kembali bibir mereka.

Xiao Zhan kewalahan, hanya mampu menerima semua rangsangan dari suaminya. Tangan lentiknya meremas rambut si tampan, mengacak nya untuk menyalurkan rasa nikmat.

Yibo menjilat tonjolan kecil yang berada di dada Xiao Zhan. Tonjolan berwarna merah yang terlihat imut.

Kali ini gilirannya melukis tubuh sang istri.

Menjilat, menggigit dan kemudian menghisap. Yang Xiao Zhan lakukan hanyalah mendesah dan mengerang.

"Angh~ Aah... Aah.. ha- ahh~".

Xiao Zhan mendongkak, leher jenjangnya yang dipenuhi bercak merah keunguan terekspos. Kulitnya yang sedikit gelap dari Wang Yibo mengkilap dibawah sinar lampu.

Untitled [ YiZhan ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang