4

4.4K 416 66
                                    

19 Desember
1094 words
.
.
.

Sudah tiga hari sejak Wang Yibo dibawa Xiao Zhan ke rumahnya. Selama itu pula Wang Yibo menunjukan ketertarikannya kepada si pemuda cantik, yang direspon malu-malu oleh si cantik.

Seperti pagi ini Xiao Zhan kembali membuat sarapan seperti biasanya, dan Wang Yibo yang berdalih ingin membantu malah berakhir menggodanya sampai muka Xiao Zhan seperti kepiting rebus dan berakhir tendangan di tulang kering si tampan.

Selama itu pula sikap Zhao Liying, ibu Xiao Zhan tidak bersahabat kepada Wang Yibo. Xiao Lan sendiri, ayahnya acuh tak acuh.

"Aku ingin ikut denganmu ke sawah hari ini". Ujar Wang Yibo tiba-tiba.

"Eh? Apakah tidak apa-apa? Gege memangnya sudah sembuh?". Tanya Xiao Zhan dengan nada khawatir.

"Aku sudah sembuh". Jawab Wang Yibo sambil tersenyum kepada Xiao Zhan.

"Kalau sudah sembuh, maka lekas lah pergi dari sini! Aku tidak ingin terkena masalah!". Sahut Zhao Liying tiba-tiba tanpa mengalihkan tatapannya dari sarapan miliknya.

"Ibu!". Tegur Xiao Zhan, dirinya memang merasa sedikit janggal dengan perubahan ibunya karena ada Wang Yibo.

"Apa? Kenapa Zhanzhan berteriak kepada ibu?". Tanya Zhao Liying.

"Ibu seharusnya tidak bicara seperti itu kepada tamu". Jawab Xiao Zhan, sementara itu Wang Yibo menyeringai merasa menang.

Zhao Liying berdecih dalam hati melihatnya, ia menghela nafas pasrah.

"Baiklah, baiklah ibu minta maaf. Segera selesaikan sarapan mu dan pergilah ke sawah. Ayahmu belum sarapan dia berangkat pagi sekali karena panen". Ujar Zhao Liying.

"Baik ibu, aku dan Yibo ge akan membantu juga".

.
.
.

BJYXZD 🦁🐰

.
.
.

Wang Yibo menatap hamparan sawah yang menguning dengan tatapan datar, namun dalam hati ia mengaguminya.

Sebenarnya kedatangannya ke sawah bersama Xiao Zhan memicu keributan, semua warga desa bertanya siapakah pria tampan yang bersama si kembang desa?

Banyak gadis muda yang menggodanya tak jarang pula para ibu-ibu. Xiao Zhan cemberut dibuatnya, entah kenapa tiba-tiba moodnya rusak.

"Oh Zhanzhan, dan nak Yibo juga ikut ternyata". Sahut Xiao Lan membuyarkan lamunan Xiao Zhan.

Sejak sarapan bersama untuk pertama kalinya Wang Yibo menolak untuk di panggil tuan oleh Xiao Lan.

"Iya ayah, Yibo ge bilang akan membantu. Ah ini sarapan milik ayah". Ujar Xiao Zhan sembari menyerahkan rantang yang ia bawa.

Xiao Lan menerimanya dengan mata berbinar, ia memang sudah lapar sejak tadi karena berangkat jam tiga pagi ke sawah jadi dirinya belum sempat sarapan.

"Waaaah~ Terimakasih, kalau begitu ayah sarapan dulu. Tolong gantikan ayah".

"Baik ayah, ayo gege".

Wang Yibo mengikuti Xiao Zhan, mata tajamnya memperhatikan tingkah laku si cantik dengan seksama. Apa saja yang harus dilakukan ketika memanen padi, dan ini pertama kalinya dalam sejarah hidupnya.

Wang Yibo mencobanya dengan serius, segenggam padi ia pegang di bagian tangkainya kemudian ia potong tangkai itu menggunakan parit yang ia bawa.

SREEEETT!!!

"Woah!". Ia berseru, ternyata ini mengasyikan.

"Zhanzhan lihat, aku bisa melakukannya". Seru Wang Yibo kepada Xiao Zhan disebelahnya sembari menunjukan segenggam padi yang ia panen barusan.

Untitled [ YIZHAN ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang