1 Januari
1374 words.
.
.Masa-masa sulit bernama morning sickness sudah Wang Yibo lewati. Terhitung sudah menginjak bulan ke lima kehamilan Xiao Zhan, perutnya terlihat membulat lucu.
Pagi ini Wang Yibo telah siap dengan setelan jasnya. Kembali berperan sebagai calon ayah yang bertanggung jawab untuk menghidupi istri dan calon bayinya.
Xiao Zhan yang baru saja masuk ke dalam kamar hendak memanggil suaminya itu untuk sarapan sesaat terpana, betapa indahnya pemandangan setiap paginya.
Dengan langkah pelan-pelan ia menghampiri suaminya.
"Astaga". Sahut Wang Yibo, ia sedikit terkejut mendapati sepasang tangan cantik dengan sebuah cincin menghiasi salah satu jari manisnya.
Wang Yibo membalikkan badannya. Balas merangkul Xiao Zhan, sedikit menjaga jarak karena takut si bayi tergencet di dalam sana.
"Dasar nakal, kau mengagetkan ku Zhanzhan". Wang Yibo mencubit kecil hidung mancung Xiao Zhan.
Sementara Xiao Zhan hanya tersenyum lebar sampai matanya menyipit, menampilkan gigi kelinci miliknya yang terlihat manis.
"Ayo kita sarapan. Baby harus mendapatkan nutrisi yang baik". Ujar Wang Yibo.
Xiao Zhan tidak menjawab, dengan manja ia mendekatkan diri kepada suaminya dan membenamkan wajahnya di dada bidang sang ketua Black Rabbit itu.
"Ada apa sayang? Kau ingin sesuatu?". Tanya Wang Yibo, sedikit heran dengan sikap istrinya yang tiba-tiba.
"Aku tidak rela". Jawab Xiao Zhan pelan.
Wang Yibo mengangkat sebelah alisnya menunggu kelanjutan perkataan Xiao Zhan.
"Wangyi di rumah saja ya, jangan bekerja biarkan Haikuan ge saja yang bekerja". Lanjut Xiao Zhan.
Wang Yibo tergelak.
"Kenapa begitu hm? Aku harus kerja untuk mencari uang sayang, aku tidak mau kau dan calon bayi kita hidup dalam kekurangan". Ujar Wang Yibo dengan nada lembut.
"Lagipula kasihan juga Haikuan sudah ku bully selama beberapa bulan kemarin. Ia berhak mendapat cuti". Lanjut Wang Yibo, Xiao Zhan tetap manyun.
Dengan sayang pria yang sebentar lagi menjadi seorang ayah itu mengusap lembut kepala istrinya.
"Katakan apa yang mengganggu pikiranmu? Aku tidak mau kau stress karena memikirkan hal-hal tidak penting". Wang Yibo mengelus kepala Xiao Zhan membuat si empunya terpejam karena rasa nyaman.
"Wangyi kau sangat tampan pagi ini. Aku tidak mau orang lain melihatnya, rasanya aku ingin membungkus dirimu saja". Ujar Xiao Zhan dengan nada manja dan bibirnya yang sedikit maju.
Sedetik kemudian tawa Wang Yibo terdengar. Sangat jarang sekali pria itu bisa tertawa lepas seperti saat ini.
Kemudian Wang Yibo membawa tubuh Xiao Zhan dengan kedua tangannya, mendudukkan pemuda berbadan dua itu di atas pangkuannya.
"Kalau begitu apa hari-hari sebelumnya aku tidak tampan?". Tanya Wang Yibo dengan senyuman jahil.
Xiao Zhan menggeleng ribut dengan tangannya yang seirama.
"Tidak! Tidak sama sekali!! Wangyi selalu tampan setiap saat!". Pekik Xiao Zhan.
"Lalu apakah aku harus merusak wajahku karena istri cantik ku ini cemburu?". Tanya Wang Yibo lagi.
"Aku tidak mau punya suami jelek!!". Jawan Xiao Zhan dengan cepat dan nada sedikit tinggi.
Wang Yibo kembali tertawa. Sangat tampan sampai matanya menjadi sebuah garis, Xiao Zhan terpana melihatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled [ YiZhan ] END
FanfictionXiao Zhan menemukan mayat pria di perjalanan pulang menuju rumahnya, dan ternyata itu bukan mayat. Pria itu masih hidup! Tanpa pikir panjang Xiao Zhan membawa pria itu pulang. Akan tetapi identitasnya mencurigakan. . . . Lantas apa yang akan terjadi...