15

3.5K 333 39
                                    

26 Desember
1233 words
.
.
.

Pagi itu Xiao Zhan bangun dengan perasaan luar biasa.

Luar biasa sakit seluruh badannya.

Bagaimana tidak? Dirinya digempur habis-habisan selama berjam-jam di atas meja makan. Dan permukaan meja makan tidak empuk seperti kasur di kamar mereka.

Melirik badannya yang tertutupi kemeja satin berwarna maroon, juga wangi segar yang menguar serta dirinya yang menjadi lebih rileks. Sepertinya itu karena suaminya, Wang Yibo memandikannya.

Diam-diam Xiao Zhan tersenyum.

Wang Yibo, pria itu ternyata sangat manis. Mengingat betapa gagahnya Wang Yibo semalam beringas seperti singa mode kawin, Xiao Zhan merasakan wajahnya memanas.

CEKLEEEK...

Pintu kamar mereka terbuka. Menampilkan Wang Yibo dengan nampan berisi sebuah mangkuk dan gelas di atasnya.

Pria itu tersenyum tampan melihat sang istri sudah bangun.

"Tidurmu nyenyak sayang?". Tanya Wang Yibo sembari mendekat ke sisi ranjang.

"Mn, sangat nyenyak". Jawab Xiao Zhan sembari tersenyum.

"Aku membawakan mu sarapan, ayo makan". Ujar Wang Yibo.

Xiao Zhan diam tidak menanggapi, ia hanya memandangi wajah tampan suaminya, ekspresinya sedikit merenggut.

"Ada apa Zhanzhan?". Wang Yibo mengangkat sebelah alisnya.

"Gege... Tidak mengatakan selamat pagi untukku~". Jawab Xiao Zhan dengan nada merajuk.

Wang Yibo tergeletak, ia kira kenapa ternyata hanya karena ucapan selamat pagi.

"Selamat pagi istriku". Ujar Wang Yibo sembari mengusap lembut rambut Xiao Zhan, tapi pemuda itu masih merenggut.

Mata rusanya menatap kearah suaminya dengan kesal, Wang Yibo tidak mengerti apa yang diinginkan Xiao Zhan ia hanya bisa memandang wajah bingung.

Bukannya tadi istrinya itu minta sapaan selamat pagi? Lalu sekarang apa? Kenapa masih merajuk?

"Iish!!". Seru Xiao Zhan kesal, kemudian dengan sekali tarikan ia menarik kerah kemeja Wang Yibo dan menubrukkan bibir mereka.

Mata Wang Yibo melotot kaget dengan aksi spontan istrinya. Sementara si pelaku tengah memejamkan matanya menikmati lumatan di bibir sang suami. Wang Yibo yang tidak mau kalah, merengkuh pinggang Xiao Zhan dan membalas lumatannya tidak kalah agresif.

Selama lima menit mereka bertahan dengan saling memakan bibir masing-masing, diakhiri Xiao zhan yang kehabisan nafas dan menepuk-nepuk dada Wang Yibo sampai pria itu melepaskan pagutannya.

Wang Yibo menyeringai melihat istrinya terengah karena ulahnya sendiri.

"Jadi itu sapaan selamat pagi yang kau maksud hm?". Tanya Wang Yibo dengan wajah cabul.

"Diam gege! Aku sedang kehabisan nafas". Jawab Xiao Zhan ketus.

Wang Yibo tergelak kemudian mengacak kecil rambut Xiao Zhan dan mulai menyiapkan sarapan yang ia bawa.

"Jangan menggodaku sayang, kau tidak mau berakhir menjadi sarapanku bukan?". Tanya Wang Yibo.

"Dasar mesum!!". Pekik Xiao Zhan dengan wajah semerah tomat, Wang Yibo kembali tergelak.

"Buka mulutmu sayang". Ujar Wang Yibo sembari menyodorkan sendok berisi bubur di depan Xiao Zhan.

Pemuda cantik itu menurut kemudian membuka mulutnya menerima suapan dari sang suami.

Untitled [ YiZhan ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang