2

6.1K 535 40
                                    

19 Desember
1183 words
.
.
.

Di sebuah tempat dengan suasana mencekam terdapat sebuah bangunan mewah nan megah yang berdiri kokoh.

Suasana di dalam sana sangat kacau. Bau amis yang pekat berasal dari beberapa mayat pelayan serta barang-barang yang berserakan. Seperti telah terjadi penyerangan disana.

"Tuan?!".

"Tuan besar?!".

"TUAAAN??!!".

Seorang pria dengan setelan jas berlarian sembari berteriak disana.

"Tuan Haikuan, saya telah melacak lokasi tuan besar berada". Sahut seorang lagi dengan setelan yang sama, tapi badannya lebih kurus.

"Dimana itu Bowen?". Tanya pria yang dipanggil Haikuan tadi.

"Saat ini tuan besar berada di wilayah bagian barat Tiongkok. Namun titik lokasi tidak akurat, sepertinya tuan besar berhasil melarikan diri sampai sana". Jelas pria yang di panggil Bowen.

"Lakukan penyelidikan. Kirim juga beberapa anggota kesana untuk mencari tuan besar". Titah Haikuan.

"Siap tuan! Laksanakan!".

Kemudian pria yang di panggil Bowen tadi berlalu.

Haikuan, atau Liu Haikuan memijat pelipisnya pelan. Dahinya mengerut, wajahnya memerah menahan amarah.

"Ini semua salahku! Jika saja aku tidak datang terlambat, maafkan aku tuan". Gumamnya dengan lirih penuh penyesalan.

.
.
.

BJYXSZD 🦁🐰

.
.
.

Wang Yibo membuka matanya perlahan. Mengerjap-ngerap untuk menyesuaikan dengan cahaya. Manik gelapnya yang tajam bergulir, melihat sekeliling. Sebuah ruangan yang asing.

"Ssshh... Argh..". Wang Yibo merintih.

Tiba-tiba rasa sakit menyerang di bagian kepala dan bahu kirinya. Mencoba mengingat apa yang telah terjadi, ia diserang kelompok musuh yang bekerjasama dengan salah satu anak buahnya yang berkhianat.

Kemudian ia melarikan diri dan berakhir di tempat yang tidak ia ketahui karena mobil yang tumpangi meledak.

Yang terkahir ia ingat, sepertinya seseorang membawanya pergi. Dan mungkin saja orang itu menyelamatkannya.

Ngomong-ngomong dengan orang itu sepertinya kamar ini miliknya.

Menoleh ke samping kanan, ia merasakan tangannya menggenggam sesuatu. Wang Yibo melihat tangan miliknya menggenggam tangan seorang pemuda yang tertidur di sisian ranjang.

'Cantik'.

Dalam hati Yibo memuji kecantikan yang dimiliki pemuda yang sepertinya berusia lebih muda darinya.

Perlahan Yibo melepas genggaman tangannya takut membangunkan si pemuda cantik yang nyenyak. Tangannya terulur mengelus pipi pemuda itu dengan lembut.

'Halus'.

Bulu mata yang lentik, hidung bangir dan satu titik mole kecil di bawah bibirnya yang semerah buah ceri.

'Apakah dia yang membawaku?'. Tanya Wang Yibo dalam hati.

Wang Yibo melamun tanpa menghentikan elusan nya di pipi si cantik. Pandangannya tidak fokus, jauh menerawang.

Apakah tangan kanannya selamat?

Apakah bawahannya yang lain juga selamat?

Bagaimana dengan anak buahnya?

Berapa banyak ia kehilangan mereka?

Untitled [ YiZhan ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang