19

2.9K 278 15
                                    

30 Desember
1065 words
.
.
.

Atmosfer di ruangan itu terasa panas. Terdengar deru nafas yang saling bersahutan.

Dua orang yang berstatus sebagai sepasang suami istri itu berpelukan dengan erat. Desahan dan geraman yang saling bersahutan, dengan peluh yang membanjiri mereka.

Xiao Zhan menengadah dengan mulut terbuka. Pupil matanya hampir menghilang di balik kelopak, ia mendesah dengan keras. Tangannya dengan gemas mengacak dan meremas rambut Wang Yibo.

Sementara Wang Yibo yang memeluk Xiao Zhan sembari menaik turunkan tubuh sintal itu di atas pangkuannya terpejam. Merasakan sensasi pijatan di bagian selatannya. Nikmatnya menjalar sampai ke kepala membuatnya pening karena hampir sampai.

"Wa- Wangyiiihh... Aaahh...".

Dengan cepat Wang Yibo menggerakkan badan Xiao Zhan dengan tangannya tanpa merasa pegal. Sementara yang di gerakkan hanya bisa mendesah dengan keras sesekali menyebutkan nama suaminya, sisanya meracau tidak jelas.

"Aaahhhh.... Haanghhh... Wa- Wangyi.. Aku... Aku akan-".

"Bersama sayang".

CROOTT!!

CROOOTTT!!

CROOOTT!!!

Dan dalam dua tusukan terakhir, Wang Yibo memuntahkan lahar panas miliknya di lubang surgawi Xiao Zhan, si empunya  bergidik tatkala merasakan perutnya panas berisi sesuatu.

Wang Yibo memeluk istrinya erat dengan nafas memburu. Tubuh Xiao Zhan yang terduduk di atasnya dengan ulat piton miliknya yang bersarang didalam membuat benda penghasil bibit anak itu semakin tertanam jauh, membuat Xiao Zhan mendesah nikmat.

Wang Yibo menggeram merasakan miliknya dipijat didalam sana. Xiao Zhan memekik, mendelik menatap suaminya.

"Wangyi kau!". Pekik Xiao Zhan ketika merasakan milik suaminya mengeras kembali di dalam sana.

Ini sudah ronde ke lima dan suaminya itu sepertinya tidka kehabisan tenaga sampai saat ini.

Wang Yibo menyeringai.

"Ayolah sayang ku. Lahir kan banyak Wang kecil untuk ku. Aku mau satu lusin". Ujar Yibo sembari menyeringai.

Mata Xiao Zhan menjadi sayu. Dengan manja ia memeluk leher suaminya. Menjilat bibirnya sendiri menggoda sang singa yang sudah siap untuk kembali kawin.

Dengan gerakan menggoda Xiao Zhan menggoyangkan pantatnya, membuat milik Wang Yibo yang tertanam di dalam sana terpijat dan ikut tergoyang.

"Nnghhh... Mmnnnhhh...".

Xiao Zhan mendesah sembari menggigit bibirnya sendiri. Matanya tidak lepas dari sepasang mata tajam sang suami yang tengah menatapnya juga dengan tatapan berlapis kabut nafsu.

Tangan Wang Yibo memijat sensual pinggang istrinya. Ia tahu saat ini sang istri tengah menggoda dirinya, biarlah istri cantiknya itu puas tunggu aksinya nanti.

Xiao Zhan mengubah gerakannya, kali ini sedikit mengangkat dirinya keatas dan pelan-pelan turun ke bawah. Merasakan dengan jelas milik suaminya yang keluar masuk di lubang sana. Matanya terpejam dengan bibir yang tergigit.

Mati-matian Wang Yibo menahan nafsunya, inginnya ia menghujam istrinya itu saat ini dengan keras dan dalam. Tapi ia tahan, ia salurkan dengan meremas pinggang istrinya. Wang Yibo tidak mau merusak kesenangan istrinya.

Mata tajamnya tidak lepas dari sang istri dengan kegiatannya. Lihatlah betapa seksinya pemandangan itu.

Pemuda cantik dengan kegiatannya, sibuk menaik turunkan tubuhnya sendiri sesekali meggoyangkan pantatnya dengan mulut terbuka dan mata terpejam, serta tangan yang tidak mau diam bergerilya di dadanya sendiri.

Untitled [ YiZhan ] ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang