Violetta menyimpan bolpoin yang sebelumnya ia pakai untuk menulis ke tempatnya semula. Gadis yang sudah memakai seragam sekolah nya itu kembali menatap surat yang semalam ia tulis untuk sahabat penanya, membaca nya kembali perlahan-lahan, seolah ia tidak mau ada kesalahan menulis setitik pun.
Dear Ava.
Terimakasih atas gelang yang kau buat, itu sangat cantik dan aku begitu menyukainya, aku sampai sayang memakai nya karena takut rusak, tapi itu cocok sekali di tanganku. Dan untuk foto-fotonya, aku lagi-lagi terkagum dengan foto yang kamu berikan, itu benar-benar indah dan mengobati rasa rindu atas suasana pantai.
Dan aku ikut merasa senang saat kamu bercerita tentang makan bersama teman-teman mu, itu pasti sangat seru apalagi kalian menangkap sendiri kerang dan yang lainnya sebelum dimasak.
Aku memang sedang berpikir untuk pergi ke pantai nanti saat liburan, tapi sepertinya liburan itu tidak akan terjadi, karena kakak pertama dan kedua ku selalu bertengkar akan hal itu, mereka akan terus berdebat sampai Bunda memilih untuk membatalkan rencana liburan, dan aku juga tidak diizinkan untuk pergi berlibur sendiri.
Ini mungkin karena saat terakhir kali kita ke pantai, kakak kedua ku terkena sun burn karena lupa memakai sunscreen, lalu kaki nya terkena gigitan alga yang cukup parah, sebenarnya karena kulit nya juga sensitif membuat Kakak kedua ku tak mau lagi pergi ke pantai ataupun berlibur ke tempat yang kemungkinan akan ada nyamuk dan semacamnya. Aku masih ingat karena hal itu kita semua jadi pulang berlibur lebih cepat dan saat itu aku begitu kecewa dan berujung mendiamkan Kakak ku itu selama 3 hari hahaha.
Dan soal aku, ini sedikit memalukan tapi aku merasa lebih percaya diri saat membaca surat dari mu, yang kau tulis memang benar, aku tidak seharusnya memaksakan diri ku agar bertingkah sesuai ekspektasi mereka, tapi aku juga tidak bisa berubah dengan cepat dan menunjukkan sifat asli ku, itu masih sedikit menakutkan untuk ku. Aku akan mencobanya perlahan-lahan karena jujur aku juga sudah lelah menyapa orang-orang dengan senyuman ramah yang dibuat-buat, aku hanya ingin bersembunyi dan menjauh dari keramaian.
Ah aku juga ingin meminta saran dan mendengar pendapat mu. Akhir-akhir ini aku sedang memberanikan diri untuk mendekati seseorang. Dia teman satu sekolah ku dulu namun kita tidak dekat, saat itu ada beberapa kejadian dan dia banyak membantu ku, aku belum benar-benar berterima kasih kepadanya. Jadi aku berusaha untuk bisa kembali satu sekolah dengan nya, namun aku belum mendapatkan kesempatan untuk mengobrol, aku takut jika aku tiba-tiba datang kepadanya, ia akan berpikir jika aku sok akrab atau semacamnya. Apa tidak apa aku langsung mendekati nya walaupun kita sudah tidak lama tidak mengobrol?
Dan aku sangat senang saat membaca kamu menanti-nanti balasan surat dari ku, karena aku juga selalu menantikan balasan dari mu. Jangan sungkan untuk bercerita lebih banyak tentang mu atau bertanya jika kamu penasaran suatu hal dari ku.
Salam hangat,
Violetta SeraphineVioletta yang melamun --membayangkan balasan surat dari Ava-- tak sadar tersenyum saat menatap surat nya lagi, tetapi bunyi dari notifikasi ponsel nya membuat Vio terbangun lalu menatap pada jam pada ponsel nya itu, si manis buru-buru memasukkan surat tersebut kepada amplop lalu membungkus nya lagi pada plastik yang sudah ia beri alamat sang sahabat pena.
Setelah memastikan jika surat nya rapih terbungkus, Vio memasukkan nya ke dalam tas sekolahnya, ia berencana mengirim surat itu setelah pulang dari sekolah. Dan berhubung jam sudah menunjukkan pukul 7 kurang, Vio cepat-cepat keluar dari kamarnya dan berlari kecil menuju dapur.
"Abang, Bunda kemana?" Tanya Vio kepada Kai, karena tak mendapati sang Bunda di dapur.
Kai yang sudah menyelesaikan sarapannya, menunjuk ke arah luar rumah "lagi belanja ke tukang sayur, itu bekal nya udah disiapin Bunda disana" pemuda dengan kumis tipis itu menyimpan piring kotor bekas makan nya ke tempat cuci piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blushing Pen Pals
RomanceEntah bagaimana awalnya, tetapi sahabat pena atau pen pal kembali menjadi tren di era digital seperti ini, bahkan topik ini terus diperbincangkan oleh murid-murid di sekolah Vio. Violetta, si anak populer pun jadi ikut penasaran dengan hal tersebut...