Ujian akhir semester telah berakhir, hasil dari ujian nya pun sudah ada yang dibagian beberapa kepada murid. Tentu saja yang nilai nya di bawah kkm, dimulai dari hari kemarin, sudah diwajibkan melaksanakan remedial.
Namun terlepas dari itu, salah satu event yang sudah ditunggu-tunggu oleh beberapa murid, yaitu pekan olahraga atau yang lebih dikenal dengan porak dimulai dari hari ini. Setelah kemarin anggota OSIS telah mengumumkan jadwal pertandingan, hari ini acara langsung dimulai dan diawali dengan pertandingan basket antara 11 MIPA 1 melawan 11 IPS 4.
Vio baru mau pergi ke lapangan basket karena ia membantu ketua kelas terlebih dahulu untuk membagikan hasil ujian dan mengumpulkan tugas remedial kepada guru. Tetapi sebelum pergi kesana, gadis dengan rambut yang diikat satu itu pergi dahulu ke kantin untuk membeli air mineral, siapa sangka disana ia bertemu dengan Ginny dan Rae.
Ginny yang melihat kekasih nya itu langsung meninggalkan Rae dan menghampiri si manis dengan wajah cerah. "Vioo... Kamu tidak menonton pertandingan basket?"
Vio menunjuk pada botol air di tangan kanan nya, "aku akan membeli minum dulu baru pergi kesana. Ngomong-ngomong kamu benar-benar ikut menjadi perwakilan kelas mu kali ini ya?" ia bertanya untuk memastikan, walau sebenarnya sudah jelas karena Ginny sudah memakai jersey nya diatas kaos hitam yang ia pakai.
"Benar, kamu akan menyemangati ku walau melawan kelas mu 'kan?" Ginny menyeringai dan menatap sang kekasih dengan tatapan jahil.
Vio terkekeh lalu mengangguk, "Baiklah baiklah, itu bukan hal yang sulit"
"Bukan hal yang sulit ya?" Ujar Ginny yang kini tampak sedang berpikir, Vio memiringkan kepala nya bingung, "Kalau begitu bagaimana jika kamu mengabulkan permintaan ku kalau aku dan tim berhasil jadi pemenangnya?"
Alis Vio terangkat, tidak menyangka akan pernyataan dari gadis tinggi itu. "Permintaan apa?"
Ginny tersenyum lalu mengedip kan sebelah mata nya, "masih rahasia"
"Ehhh...??" Vio berucap kecewa, yang membuat sang kekasih tertawa senang, berhasil menjahili Vio yang saat ini menpoutkan bibir nya lucu.
"Baiklah, aku akan menuruti mu kalau kamu menang" timpal Vio setelah berpikir sejenak, lagipula di jurusan nya ada seseorang yang disebut jenius dalam basket, jadi Ginny tak mungkin menang dengan telak. Ia jadi merasa tertantang karena hal ini.
Ginny tersenyum senang, mengelus kepala Vio dengan lembut lalu menemani gadis manis itu membeli air mineral dan pergi ke lapangan basket bersama Rae juga.
Saat Vio memasuki area pertandingan, dia langsung diserbu oleh semangat yang membara. Suara riuh penonton bergabung dengan langkah-langkah cepat di atas lantai, menciptakan atmosfer yang benar-benar memompa adrenalin.
Si manis berpisah dengan sang kekasih yang harus sudah memulai pemanasan, berjalan menuju bangku penonton dan mencari keberadaan dari kedua teman nya, Maya dan Lilly.
Agak cukup sulit gadis itu menemukan Maya yang ternyata duduk di bagian depan, ia berjalan kesana dengan sedikit membungkuk, tak mau menghalangi penonton di belakang yang sibuk dengan pertandingan basket yang sedang berlangsung.
"Oh Vio, sini-sini aku sudah menyiapkan tempat duduk untuk mu" Maya berbalik menatap nya setelah Vio menepuk pundak sang teman. Gadis dengan rambut cokelat terang (hampir blonde) itu bergeser sedikit ke arah Alya - yang baru Vio sadari ada di sana juga - dan menyuruh Vio segera duduk.
"Ini sudah set yang ke berapa Maya?" Tanya Vio yang mulai memperhatikan lapangan.
"Ini yang terakhir, dan IPS 4 yang unggul" jawab Maya tanpa melepaskan atensi nya dari lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blushing Pen Pals
RomanceEntah bagaimana awalnya, tetapi sahabat pena atau pen pal kembali menjadi tren di era digital seperti ini, bahkan topik ini terus diperbincangkan oleh murid-murid di sekolah Vio. Violetta, si anak populer pun jadi ikut penasaran dengan hal tersebut...