Menghiraukan tatapan dari teman sekelas Vio, gadis bergingsul itu masuk kedalam kelas dan menghampiri Vio yang duduk di bagian belakang kelas.
"Vio, kamu tidak memberitahu jika hari ini akan sekolah, padahal kemarin aku sudah mengatakan nya biar aku yang menjemput mu" Ginny berbicara dengan nada lembut namun pandangan nya tertuju pada tangan Alya yang melingkar di leher Vio.
"Ahh maaf tadi aku diantar oleh Kak Jes. Dan sebenarnya aku merasa tidak enak sudah banyak merepotkan mu" Vio menggaruk kepala nya yang tak gatal, menatap Ginny dengan tatapan gugup.
"Kak Jasper ya? Dia pasti tidak mau kalah juga kan. Omong-omong aku tidak merasa direpotkan oleh mu kok Vio, jadi besok aku jemput ya?" Ginny tersenyum begitu manis, tangan nya mengusap lembut kepala Ginny sebelum menatap tajam pada Alya yang ada di belakang nya.
Alya yang melihat itu meneguk ludah, melepaskan pelukan nya pada Vio lalu beringsut mundur. Alya mendekat pada Lilly sebelum memberi kode pada nya dengan kontak mata, "posesif" bisik nya yang membuat Lilly menyikut lengan Alya sembari terkekeh kecil
"Baiklah kalau begitu..." Ujar Vio antusias, ia terlihat menggemaskan membuat tangan Ginny yang asalnya di pucuk kepala Vio, turun meraba pipi lembutnya sebelum ia cubit perlahan.
"Lalu nanti siang ayo kita istirahat bersama lagi-"
"Tidak bisa!"
Ginny yang tadinya tersenyum gemas akibat melihat ekspresi Vio yang berusaha menjauhkan tangannya, berbalik menatap pada asal suara dengan sorot mata tidak ramah.
"Apa maksudmu?" Ginny bertanya pada Maya yang ikut menatap pada nya dengan galak.
"Kemarin-kemarin kau sudah menghabiskan istirahat berdua dengan Vio, kini giliran kita" Maya menarik tangan Ginny menjauh dari Vio, gadis itu semakin mengerutkan alis nya tak suka.
"Kau sudah makan dan istirahat bersama dengan Vio dari tahun lalu, seharusnya kau mengalah" nada bicara Ginny mulai terdengar dingin, terus menatap Maya tak mau kalah.
Kedua nya saling beradu argumen siapa yang harus bersama dengan Vio saat jam istirahat, sementara itu yang diperebutkan menatap mereka dengan bingung.
"Tunggu, mengapa kita tidak makan bersama saja nanti saat jam istirahat?" Usul Alya ketika mendapatkan kesempatan berbicara di antara adu argumen mereka.
Bukan hanya Ginny dan Maya saja yang menatap nya tak percaya, Vio dan Lilly pun sontak menatap pada Alya secara bersamaan.
"Makan bersama perempuan IPS ini? Apa kau tidak salah?" Ujar Maya yang atensi nya beralih pada teman beda kelas nya itu.
"Daripada kalian bertengkar terus dan tidak mendapatkan hasil apapun. Lagipula ayo tanya pada Vio, apa dia keberatan atau tidak" Alya menatap Vio yang disusul oleh ketiga perempuan di sampingnya.
"Aku tidak masalah dengan hal itu" Vio mengangguk sembari tersenyum senang. Jujur saja, ia juga ingin menghabiskan waktu dengan Ginny tapi satu sisi dia juga tak mau meninggalkan teman-teman nya yang lain. Jadi bukan kah bagus jika mereka istirahat dan makan bersama saat jam istirahat nanti?
Ginny dan Maya yang melihat raut wajah senang dari Vio langsung menatap satu sama lain. Meninggalkan ego mereka dan memutuskan untuk mengikuti keinginan Vio.
"Baiklah jika Vio berkata seperti itu" ucap Maya walau masih merasa tidak terima. Ginny pun mengangguk setuju, ia menatap jam di tangan kiri nya sebelum kembali menatap pada Vio.
"Kalau begitu aku akan kembali ke kelas, sampai jumpa saat istirahat nanti, Vio" tepukan lembut dan senyuman yang begitu tulus Ginny berikan sebelum ia pergi dari kelas nya. Dan tak lama dari itu bel masuk berbunyi, menandakan jam pelajaran akan segera dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blushing Pen Pals
RomanceEntah bagaimana awalnya, tetapi sahabat pena atau pen pal kembali menjadi tren di era digital seperti ini, bahkan topik ini terus diperbincangkan oleh murid-murid di sekolah Vio. Violetta, si anak populer pun jadi ikut penasaran dengan hal tersebut...