3

1K 177 6
                                    

[DON'T MOVE!]

:

vote + komen

:

' BRAKKK

Kang Dagyeom berjengit kaget dan langsung menghentikan niatnya untuk membuka pintu kelas 11. Pemuda itu terlihat cemas sekaligus agak takut ketika memikirkan jika tadi ia terpisah dari [name]. Ia merasa khawatir sekaligus tak rela jika misalnya nanti harus menemui [name] dalam kondisi yang sudah di kuasai parasit.

Bukan hanya dirinya saja yang ada disini, melainkan adik kelas nya yang lain bernama Hong Jayeol dan Park Hyungseok juga ada terlebih dahulu di ruangan kelas ini dan menyelamatkan dirinya dari sekumpulan manusia parasit itu.

Mereka bertiga menahan pintu kelas dengan bangku-bangku yang digunakan untuk belajar agar Zombie tidak mudah untuk mendorong atau pun menerobos pintu masuk.

Ini sudah hampir tengah malam dan rasanya mereka bertiga tidak bisa duduk dengan tenang saking berisik nya suara-suara yang dihasilkan manusia parasit itu.

Tak ada tanda-tanda suara manusia diluar sana membuat mereka enggan untuk keluar dan berpindah untuk mencari tempat yang lebih aman. Persetan dengan rasa takut! Masalahnya lawan mereka bukanlah manusia!

Tak ada yang bisa mereka lakukan saking buntu nya kepala mereka akibat situasi tiba-tiba ini. Kondisi ruangan kelas begitu gelap, hingga  Dagyeom dan dua adik kelasnya tidak berani sedikitpun menghasilkan sedikit suara karena takut memancing manusia yang suka menggigit di luaran sana.

Hyungseok mengetukkan jarinya di atas meja dengan cemas, disamping nya Jay juga sama cemas nya karena berada didalam situasi genting seperti ini. Perutnya sudah berbunyi dengan nyaring karena lapar akibat tidak makan siang di kantin tadi.

"Senior, apakah kita akan berada disini terus?'' Tanya Hyungseok setengah berbisik. Ia hampir gila karena mendengar manusia parasit didepan lab sains terus menabrak-nabrak kan tubuh mereka didepan pintu, seolah-olah tau jika didalam sini ada manusia.

Dagyeom yang tadinya sedang mengecek ponsel nya untuk mendapat kabar dari [name] langsung menolehkan pandangan nya ke arah Hyungseok. Pemuda yang lebih tua dari Jay dan Hyungseok itu berjalan mendekat ke arah mereka berdua setelah membuat penghalang sekuat mungkin dari meja dan kursi.

' puk          puk

Bahu Hyungseok ditepuk, Dagyeom memberikan senyum.

"Ada apa? Apa kau lapar hum?''

Hyungseok mengangguk tanpa ragu sedikitpun. Memang tidak tau situasi menanyakan tentang makanan di saat situasi menegangkan seperti ini, tetapi Hyungseok tak bisa menahan nya.

Dagyeom terdiam, jika bisa ia ingin keluar dari sini dan mencarikan makan untuk Hyungseok dan Jay. Tetapi kondisi sekolah yang gelap cukup beresiko jika misalnya nanti salah satu manusia parasit menerkam nya dari belakang. Dan lagi, menurut insting Dagyeom, seperti nya mereka menjadi lebih agresif di malam hari.

Pemuda itu merogoh-rogoh sakunya untuk mencari sesuatu. Biasanya memang Dagyeom pasti menyimpan makanan dikantong celananya karena [name] sangat jarang pergi ke kantin sekolah karena sibuk di ruang seni untuk mempelajari patung-patung yang dipajang entah gunanya apa. Sekali nya ke kantin malah ada tragedi ckckckc.

"Ini makanlah" ujar Dagyeom sambil memberikan Hyungseok sebungkus roti krim. Benar bukan? Pasti Dagyeom memiliki makanan di kantung celananya, buktinya saat ini ia bisa melihat Hyungseok yang makan dengan wajah lega dan senyum penuh ketulusan dari Hong Jayeol yang merasa senang karena teman nya diberi makanan.

Selagi Hyungseok makan, Dagyeom melihat-lihat kondisi sekitar. Dengan sedikit kernyitan di dahi dan mata yang menyipit tajam pandangan nya meliar untuk mencari jalan keluar agar mereka bisa berpindah ke tempat yang lebih aman. Masalahnya Dagyeom cukup cemas pintu tidak bisa menahan cukup lama saking sering nya di tabrak sengaja oleh tubuh para manusia parasit.

Sepertinya bangkai berjalan itu cukup pintar untuk tau jika mangsa nya sedang berada didalam sana.

Tetapi saat mata Dagyeom melihat sebuah kawat mencuat yang ada di atas papan tulis, pemuda itu langsung tersenyum puas. Tanpa ragu ia mendorong salah satu meja tanpa sedikitpun suara dan menaiki nya untuk mengambil kawat tadi.


Ukuran nya cukup besar, dan cukup tajam juga untuk merobek daging manusia. Tetapi sayang sekali jumlahnya hanya satu, untuk memastikan kembali, Dagyeom merogoh-rogoh belakang papan tulis besar itu dengan sedikit heboh.


Tanpa sadar paku yang menahan bobot papan tulis mulai agak longgar karena menumpu beban Dagyeom yang tidak ringan itu. Jay dan Hyungseok yang tadinya sibuk berbisik satu sama lain sambil berbagi roti yang diberikan Dagyeom harus menerima kesadaran mereka kembali saat melihat papan tulis itu bergoyang dan hampir jatuh.


Mata mereka melotot tajam, Hyungseok dan Jay langsung beranjak dari duduknya nya dan menghampiri Dagyeom. Bahaya. Jika mereka menimbulkan suara gaduh, bisa-bisa mereka semua datang dan membunuh mereka bertiga.

"SENIORRR!!!"

Tetapi---

' Skip ~

' BRAK

' BRUK

Terlambat. Apa yang mereka takutkan benar-benar terjadi. Papan tulis itu terjatuh sekaligus menimpa tubuh Dagyeom dan menimbulkan suara gaduh yang begitu kencang. Seketika itu juga mereka bisa mendengar teriakan dan geraman heboh dari manusia parasit yang datang karena mencari sumber kegaduhan itu.


' GRAHHHHHH

' GRAHHHHHH

' buk

' BUK

'BUGH

Dada Hyungseok naik turun tidak stabil saat tau jika mereka semakin banyak. Matanya melotot takut dan keringat dingin menetes deras dari tubuhnya. Manusia parasit itu datang. Dengan jumlah yang lebih banyak daripada yang tadi. Disetiap tabrakan tubuh mereka ke arah pintu membuat tiga orang didalam sana pucat pasi.


Dagyeom cepat-cepat bangkit dari jatuh nya tadi, dan menarik Jay dan Hyungseok untuk membantunya mengangkat lemari dan meja guru yang begitu besar sebagai penghalang tambahan untuk ruang perlindungan mereka.


Tak sempat membeku, dengan tubuh yang lemas Hyungseok membantu Jay dan Dagyeom mengangkat lemari dan menaruhnya di depan pintu belakang kelas. Untuk pintu depan kelas mereka menggunakan meja berat milik guru. Bahkan setelah mereka selesai menaruh itu, mereka tetap tidak bisa menyembunyikan rasa takut mereka dari keadaan di luar sana.


Jay menyender di pintu depan, sedangkan Dagyeom dan Hyungseok menahan di pintu belakang. Dari nafas Hyungseok yang memburu, Dagyeom bisa tau jika adik kelas nya itu dilanda kepanikan. Pemuda itu berusaha untuk menenangkan Hyungseok dan menyuruh Hyungseok menghirup udara secara pelan-pelan dan teratur.


Mata Hyungseok menatap Dagyeom dengan nyalang.

"Kau hampir membunuh kita bertiga senior!" Bisik Hyungseok dengan sengit.

Dagyeom mengangguk paham akan kesalahan nya dan mengusap rambut Hyungseok dengan perlahan.

"Maaf... aku sedang mencari senjata untuk kita kita keluar dari sini. Aku tidak tau mereka akan datang sebanyak itu hanya karena suara ku" Jawab Dagyeom penuh penyesalan. Bagaimanapun juga ini salahnya karena tidak berhati-hati.

Tentu saja Hyungseok menjadi panik karena tempat yang mereka tempati saja bisa terancam di penuhi oleh manusia parasit jika misalnya tadi pintu benar-benar terdobrak dari luar.







TBC

JUM,19/01/2024

𝕯𝕺𝕹'𝕿 𝕸𝕺𝖁𝕰 ! [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang