7

780 135 2
                                    

[DON'T MOVE!]

:

VOTE + KOMEN

:

Kantin adalah tujuan mereka berdua. Tetapi tentu saja bukan, tidak akan semudah itu untuk melewati semua manusia parasit yang tersebar di seluruh sekolah. Sedaritadi [name] mengumpat sambil berlari dengan panik karena sekumpulan manusia parasit itu terus mengejarnya.

Lelah sekaligus lapar semakin ia rasakan karena harus meladeni mereka. Jika tidak diladeni pun tidak akan bisa karena memang manusia parasit itu ingin berurusan dengan nya. Jonggun dengan pel-pel an nya terus menjejali mulut mereka dengan kain pel. Kedua tangan mereka bertautan agar tidak terpisah karena memang mereka hanya bisa mengandalkan satu sama lain.

Jika kalian mengira [name] akan menjadi beban nya Jonggun, kalian salah besar. [Name] sama sekali tidak bisa jeda sedikitpun untuk  membantu Jonggun dari arah lain. Kaki nya mulai terasa hampir mati rasa karena digunakan untuk menendang parasit sialan itu.

Lidah yang menjulur panjang keluar dan bersiap untuk menghisap darah dari arah betis Jonggun langsung [name] injak. [Name] tidak tau seberapa ganas mereka, hanya saja jika manusia parasit itu bertumpuk, memiliki lidah panjang, ataupun memiliki kepala yang bercabang. Maka jenis manusia parasit itu lah yang termasuk kedalam kategori yang harus di hindari.

Selain hampir ingin menyerah, jujur saja [name] gregetan dan tanpa sadar langsung meremat salah satu kepala manusia parasit yang hampir mengigit lengan Jonggun. Dengan konyol nya bocah itu berteriak mengatakan kelamin pria dalam bahasa kasar.


"KALIAN PARASIT SIALAN BANGSAT!" [Name] berteriak frustasi sambil menendangi mereka. Jonggun yang disamping nya saja sampai ngakak karena melihat teriakan spontan dari [name]. Sejenak mereka bodo amat dengan fakta kalo suara teriakan bisa memancing mereka untuk datang. Tetapi [name] terlalu lapar untuk sekedar menanggapi kedatangan mereka.


Vasco yang tadinya sedang menyandar pada bahu Bumjae langsung tersadar saat mendengar teriakan keras dari seseorang. Ia menoel-noel bahu Bumjae.

"Bumjae, ada yang datang..." Ujarnya dengan wajah serius.

Bumjae mengintip dari celah, memang ia bisa melihat perlahan-lahan satu persatu manusia parasit didalam kantin mulai berkurang satu persatu karena sedang mengerubungi [name] dan Jonggun.

Ia sama sekali tidak ada niatan untuk membantu, lagipula di dunia ini yang kuat yang bertahan hidup, dan yang lemah akan di injak-injak dan dimakan.

Teman-teman yang lain nya juga mulai terbangun karena mendengar suara ribut dari arah luar kantin dan langkah gaduh dari manusia parasit yang menghampiri asal suara. Seongeun mengernyitkan dahi sambil mengerjapkan matanya untuk menyesuaikan cahaya "siapa itu?" Gumam nya penasaran.

"Tidak tau, tapi yang aku tau pasti ada orang yang tidak terinfeksi mencoba untuk masuk kesini" jawab Gimyung sambil ikut mengintip dari celah.

Aneh. Kantin menjadi sepi dalam beberapa menit setelah suara teriakan itu. Tentu saja para manusia parasit beralih untuk mengejar mangsa mereka yang tidak terkurung dibanding harus menunggu seperti tadi.

Mati. Benar-benar mati rasa. [Name] hampir tidak bisa merasakan kaki nya. Kebas, pegal, dan memar perlahan mulai muncul. Baik ia dan Jonggun sama-sama dipenuhi peluh dengan pertahanan seadanya agar bisa kabur dari kerumunan manusia parasit yang tak ada habisnya.

Pintu untuk masuk kantin sudah mulai lumayan dekat. Tetapi mereka kewalahan mendorong semua daging-daging busuk berjalan itu.

Samuel menghela nafas pelan dan menoleh ke arah Gimyung.

"Bantu atau biarkan?"

Tentu saja jawaban dari pemuda yang berstatus sahabat nya itu akan menjawab.

"Ya, resiko ditanggung sendiri"

Setelah jawaban itu Seongeun dan Gimyung langsung nekat keluar dari tempat persembunyian mereka berenam dan berlari sambil menenteng potongan besi dari kursi dan memukul-mukul kan besi tersebut pada badan belakang zombie.

[Name] tersentak, senyum nya langsung mengembang saat tau jika orang yang membantu mereka berdua adalah teman satu kelasnya.

"Samuel!"

Seongeun tersenyum dan terkekeh kecil dengan tangan yang aktif mendorong manusia parasit itu dari jangkauan [name].

"Hai princess ~ "

[Name] bernafas lega, ia melihat ke arah Jonggun yang juga sudah dibantu oleh Gimyung. Dirasa manusia parasit itu sudah tumbang dan akan kembali bangkit dengan waktu yang lama, empat orang tersebut langsung berlari dan memasuki ruangan kantin. Tidak lupa Gimyung menutup dua pintu kantin dan di tahan dengan meja yang biasanya di gunakan makan oleh para murid lalu menyeret [name] yang tertinggal dibelakang mereka.

Wajar. Kaki [name] agak tidak benar, jadi ia tidak bisa berlari sebagaimana mestinya, tetapi tetap saja mereka bersyukur karena berhasil melarikan diri dari gerombolan manusia parasit tadi dan menemukan tempat yang paling aman dan lumayan sejahtera.

Bumjae langsung menghampiri mereka, ia bergidik ngeri melihat warna kaki [name] yang membiru. Apakah itu patah?

"Kalian baik-baik saja?'' tanya Bumjae to the point.

Gimyung memberikan jempol dengan nafas yang terengah-engah. Tepukan bahu menggambarkan rasa bangga dari Jonggun ia terima membuatnya menoleh ke arah pemuda itu. "Nekat sekali, ku kira tadi kau pahlawan ~ " ujarnya dengan nada menggoda.

Gimyung mendengus malas.

"Lebih banyak orang yang hidup lebih bagus'' jawabnya dengan sebal. "Lagipula Samuel yang mengajakku, apapun keputusan Samuel selama itu bagus aku akan mengikutinya" perkataan Gimyung entah kenapa sedikit ada bumbu bucin nya. Tetapi konteks mereka berdua berbeda, Gimyung dan Seongeun adalah Soulmate.

"Makasih ~ " [name] mengucapkan terima kasih sambil tersenyum ke arah Seongeun. Kakinya entah sejak kapan sudah di urut oleh Bumjae. Ugh- gila, nyeri sekali padahal tadi tidak kenapa-kenapa.

"Lain kali lanjutkan saja sampai kaki mu bisa di amputasi" cibir Bumjae kesal setelah membenarkan kaki [name].

[Name] terkekeh, sama sekali tidak merasa tersinggung. Ia perlahan menggerakan kakinya yang sudah mulai agak enakan dan bisa digunakan secara normal tak seperti tadi yang terkesan lamban.

"Jahat sekali ~ padahal kan biasanya Bumjae yang paling sigap berada di ruang kesehatan jika misalnya aku pura-pura pingsan"

' TAK

"Aw..."

Dahi [name] disentil Bumjae.

"Jangan aneh-aneh lagi, setiap hari aku merasa bertambah dosa karena harus berbohong pada guru tentang mu yang mengantuk''

[Name] hanya menjawab oke dengan jarinya. Bocah itu melamun beberapa saat melihat keseliling kantin yang lumayan kacau, lalu beralih pada pintu kaca yang memperlihatkan manusia parasit di depan sana yang sedang menggeram marah berusaha untuk meraih mereka.



"Benar-benar aneh..." Batin nya bingung.


" [NAME]! MAU MAKAN TIDAK!"

Teriakan Bumjae membuyarkan lamunan nya, ia cepat-cepat bangkit dari duduk nya dan menyusul mereka yang ada di dapur kantin.


"TUNGGU BUMJAE! AKU MAU MAKAN!'' Jawabnya tak kalah bising.






TBC

JUM,22/03/2024

𝕯𝕺𝕹'𝕿 𝕸𝕺𝖁𝕰 ! [Lookism x Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang