EP:08

18 13 1
                                    


Jam menujukan delapan malam di sebuah hotel saat malam hari Yeonhee dan Yunseong dikamar hotel karena mereka disuruh oleh ayah mereka mengikuti acara kencan perusahaan tapi dalam aturan kencan mereka harus tidur satu ranjang untuk kedeketan.

"Ya ampun kenapa? aku harus sama kamu sih seperti tidak ada yang lain mana tidur satu kamar lagi" Yeonhee berbicara ke inti pembicaraan kepada Yunseong.

Yunseong hanya diam mendengarkan celotehan dari Yeonhee dia sudah mengambil satu card untuk mengunci agar Yeonhee tidak pergi darinya.

Yeonhee ingin pergi dari kamar yang di sediakan oleh acara untuk pindah ke kamar lain tapi apa daya cuma satu card dan card itu di simpan oleh Yunseong.

"Mana card kamar ini aku mau keluar" Yeonhee meminta card kepada Yunseong.

"Tidak bisa kamu itu udah satu kamar dengan aku mau pergi begitu saja tidak bisa" Yunseong yang menyimpan card hotel agar Yeonhee tidak pergi.

"Sini cardnya" Yeonhee dengan memaksa Yunseong untuk mengambil cad hotel.

"Hai tidak bisa bisa" Yunseong mulai menganggat card hotel ke atas agar Yeonhee tidak bisa mengambilnya tapi, mereka berdua saling menatap satu sama lain di jarak 5 cm di tempat kasur hotel.

"Ihh kenapa kau mendekati wajah ku sih" Yeonhee yang berbicara dengan si Yunseong untuk tidak mendekati wajahnya.

"Siapa juga yang mendekati wajah mu" Yunseong pun dengan singkap berdiri lalu duduk di sofa karena tadi mendekati wajah Yeonhee begitu dekat dengan wajahnya.

Yeonhee lalu membaringkan tubuhnya di kasur dia merasakan tadi Yunseong si pria dingin seperti beruang mendekati wajahnya tapi hanya sebentar saja setelah itu Yunseong sedang duduk di sofa.

Yunseong terdiam menatap Yeonhee di kasur karena tadi mereka berdua wajahnya begitu dekat sekali apalagi detak jantung merasakan gusaran hebat apakah mungkin dia suka dengan si Yeonhee.

Dikamar Sohee sedang bermain ponsel karena selesai membersihkan diri dan makan malam bersama tadi di lantai bawah hotel dengan Junho juga mereka berdua memang sudah pacar hampir sebulan.

"Sohee kau sejak tadi itu bermain ponsel saja sih" Junho yang tadi berkulat di laptopnya karena ada pekerjaan kantor Hwang Musik belum dia selesai akan di kirimkan email kepada CEO Hwang Minhyun.

"Kau saja sejak tadi bermain laptop Junho, makanya aku lebih baik bermain ponsel kan dari pada menganggu mu" Sohee sedang di kasur pun berbicara dengan si Junho karena sejak tadi sang pacar sibuk sendiri.

"Ya sudah aku matikan kok Sohee, aku ingin saja bermanja dengan pacarku sendiri" Junho pun berjalan ke kasur lalu menarik tubuh Sohee untuk ingin dia peluk.

"Junho, manjamu seperti bayi saja sih ponselku rusak kau mau mengantikan memang" Sohee menaruh ponselnya di meja sebelah kasur karena mendapatkan pelukan dari si Junho.

"Iya sudah kau simpan dulu ponselmu" Junho yang menatap si Sohee sedang menaruh ponsel di meja sebelah kasur.

"Sudah Junho, aku ingin beristirahat aku lelah mungkin besok akan pergi jalan jalan bersama dengan yang lain" Sohee memeluk tubuh si Junho karena merasakan lelah seharian hanya dihotel saja kegiatan yang membosankan.

"Sohee, aku ingin mengajakmu bertunangan  kau mau tidak" Junho mengegam tangan Sohee yang sedang dia peluk saat ini akan tidur bersama.

"Junho bukan kah terlalu cepat mengajakku bertunangan kita saja pacaran baru sebulan, kau yakin dengan ucapan mu" Sohee yang menatap si Junho sang pacar sedang berpelukan dengan dirinya.

"Iya aku yakin dengan mu Sohee, suatu bisa kan kita menikah pasti kau menunggu Kak Yeonhee menikah setelah itu kau baru akan menikah kan tidak mungkin kau melangkahi kakak sulung mu" Junho hanya ingin memiliki Sohee seutuhnya tapi dia tidak bisa langsung menikah apalagi masih ada si Yeonhee kakak sulung dari keluarga Kim.

"Aku juga memang hanya bungsu dari dua bersaudara, aku juga tidak mau terlalu terburu-buru mengambil keputusan untuk segera menikah Junho, kak Yeonhee menikah dulu baru aku akan menikah" Sohee yang tidak bisa mengambil keputusan dengan cepat untuk segera menikah apalagi harus menunggu sang kakak menikah baru dia akan menikah.

"Iya aku mengerti kok, sekarang sudah malam tidurlah" Junho lalu mengecup kening dari Sohee agar segera tidur karena mungkin esok akan pergi berjalan - jalan bersama.

"Selamat malam Cha Junho" Sohee pun memejamkan matanya untuk segera tidur karena merasakan lelah dengan memeluk tubuh Junho.

Junho menarik selimut lalu akan tidur dengan Sohee sudah larut malam esok akan pergi berjalan - jalan bersama dengan para peserta kencan yang lain.

Byungchan sedang menerima telpon dari Kim Hanbi ceo Kim. Ent tentang acara kencan yang terjadi di pagi hari tadi karena ada Yeonhee sang anak dan tidak lupa Sohee pun sebagai peserta kencan.

"Hallo pak Hanbin"

"Hallo Byungchan bagaimana kedua anak ku baik baik saja kalau dengan Yeonhee dia masih bersikap dingin"

"Kedua anak anda Sohee, dia senang bisa ikutan acara kencan ini kalau dengan si Yeonhee masih sikapnya acuh tak acuh seperti enggan sekali ikut acara kencan apalagi di pasangkan dengan Yunseong anak dari Pak Minhyun"

"Ya sudah biarkan saja nanti saya akan mendatangkan seorang pria bernama Bae Jinyoung dari perusahaan milikku untuk menjadi tampeng kalau memang Yunseong bisa menaklukkan hati anak saya Yeonhee mungkin dia termasuk ketraria pria sejati"

"Silakan pak Hanbin kalau perlu ada seorang gadis lagi agar untuk membuat anak anda bisa cemburu buta dengan Yunseong"

"Mungkin kalau di pertengahan kencan di hari ketiga atau ke empat bisa aku datang si Jinyoung dan Chaewon mereka juga akan menjadi peserta kencan sementara saja kau bisa mempersiapkan kamar"

"Tentu pak Hanbin dengan senang hati"

"Ya sudah saya tutup telpon selamat malam"

"Selamat malam"

Hanbin yang mematikan ponselnya karena ada sang istri mencurigai dia sejak tadi padahal dia hanya menelpon si Byungchan tentang kedua anaknya si Yeonhee dan Sohee.

"Kau selesai menelpon siapa? Hanbin" Dahyun menatap curiga si suami sedang menelpon wanita lain atau orang suruhan untuk mengawasi kedua anaknya.

"Ada deh, kau ingin tahu sekali aku ingin tidur selamat malam" Hanbin pun membaringkan tubuhnya dikasur lalu menarik selimut untuk segera tidur.

"Dasar Kim Hanbin" Dahyun merasakan kesal dengan cara si Hanbin tidak pernah memberi tahu tentang hal apapun selalu saja mengambil keputusannya sendiri.

Byungchan yang sebagai panitia memang akan dengan senang hati kalau ada peserta kencan akan datang ke hotel apalagi di jeju itu terkenal akan keindahan alamnya.

"Byungchan ini sudah malam saatnya tidur" Juri berbicara dengan si suami karena sedang berada di sofa duduk menelpon seseorang.

"Iya Juri" Byungchan pun memutuskan untuk segera beristirahat bersama Juri karena sudah larut malam.

Hyeop bersama Yunkyoung masih canggung karena baru pertama kalinya mereka berdua tidur satu kamar apalagi di hotel yang sama.

"Aku tidurnya selamat malam" Hyeop pun memejamkan mata untuk segera tidur karena merasakan mengantuk.

"Iya selamat malam" Yunkyoung juga akan tidur karena mungkin merasakan lelah seharian hanya dihotel saja.

Yunseong yang merasakan mengantuk pun memutuskan untuk segera tidur dikasur karena menatap si Yeonhee sejak tadi sudah tidur karena ada adegan 5 cm secara tiba-tiba bisa mendekati wajah masing-masing.

"Sebenarnya Kim Yeonhee itu cantik hanya saja dia gadis yang akuh sekali" Yunseong berbicara dengan menatap si Yeonhee tidur baru dia akan tidur.

Yunseong menarik selimut untuk tidur bersama Yeonhee si gadis akuh sekaligus rekan kencan yang ada di jeju.

Bersambung...

Maaf untuk para penggemar Yunseong dan Yeonhee agak terlambat sedikit karena aku baru sempat menulis cerita ini pasti banyak yang menunggu kelanjutan kisahnya tunggu di hari berikutnya dan selamat membaca.

Jangan lupa vote Bintang

One Fine Week(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang