Sepasang empat mata itu menatap lekat kearah tempat ini lagi, tempat dimana sebuah makhluk besar memunculkan dirinya, membuat danau ini bergelombang dengan sangat kencang. Hantaman air layaknya hujan deras yang mengguyur pepohonan samping kanan kini ditepi danau ini. Sekarang, danau itu tampak kembali tenang, namun banyak mata merah yang menyala memantau pergerakan mereka dari kejauhan.
Ian menghela napasnya panjang, "Sampai kapan mereka mengusik kita? Kita ini sebenarnya salah apa?" tanya Ian menyandarkan badan nya di batang pohon yang telah ambruk dibelakang.
"Salah menginjakkan kaki," jawab Prabu setelah beberapa detik berpikir.
"Apa sih sebenarnya hutan ini?" tanya Ian lagi, sambil mengernyitkan alisnya menatap para mata merah menyala didepan sana.
"Gak mungkin kalau gak ada apa-apanya," lanjut Ian mendorong tubuhnya dari batang kayu itu dan berdiri disamping Prabu.
"Mau gak mau--!" ucapan Ian terpotong oleh aroma anyir darah dan bau busuk yang menyengat hidungnya.
Prabu hanya terdiam sembari menutupi hidung nya, mereka berdua saling mendekat kala melihat seorang perempuan berambut panjang, sepanjang gaun bak seorang putri kerajaan terdahulu yang muncul tiba-tiba. Orang itu berjalan ditemani oleh kedua prajurit yang membuat Ian hampir muntah melihat bentukan mengerikan dari prajurit itu. Hampir organ tubuh nya keluar karena sobekan kulit perut yang terbuka lebar, dan tentunya tanpa kepala.
"Eneg banget aku Prab," bisik Ian pelan disamping telinganya.
"Sama." jawab Prabu membuat Ian mengutuk diri mereka semua.
"Terus gimana ini? Gak mungkin kita di suguhi pemandangan yang bikin perut meledak-ledak." ucap Ian tak tahan dengan perut yang dirasakan nya.
"Sabar," jawaban sesingkat itu membuat Ian melemas, sialan memang kutu rambut ini, Batin nya.
Pemandangan itu benar-benar menyiksa diri Ian yang baru pertama kali dibuka mata batin nya di hutan ini. Ia pikir apa yang dilihat oleh Prabu dan Pangeran sama seperti gambaran hantu-hantu yang berada di film horor, tapi ternyata tidak.
"Kalau gak di hutan, kamu udah ku sleding Prab!" geram Ian menatap teman nya satu ini.
"Diam."
Astaga! Ian jengah dengan semua ini, jawaban sesantai? Sesingkat itu, apa mempan membuat hatinya yang gemuruh pengen pulang ini menjadi tenang? Tidak. Ya Tuhan, Ian sudah tidak tahan lagi.
"Wangi." kata perempuan itu menatap mereka dengan tatapan kosong.
Prabu dan Ian mengernyitkan dahi bersamaan, Apa yang Wangi? Pikir mereka. Tak lama mata yang berpasang-pasangan tadi muncul satu persatu dari bayangan gelap, mereka semua muncul dengan berbagai bentuk. Atmosfer disana semakin berat, membuat mereka sedikit kesulitan dalam bernapas. Campuran antara bau anyir darah dan wangi kembang melati yang dipancarkan oleh perempuan itu sehingga membuatnya tambah pengap.
"Siapa kamu?" tanya Prabu dengan tajam, dia tetap ada disamping Ian sama-sama saling berbagi perlindungan.
"Ratu Sangga Kencana." Suara itu membuat dunia berhenti sejenak, sekelebat film buram berputar di kepala Prabu. Ini pertama kalinya dirinya mendapatkan hal yang baru ia rasakan.
Film buram yang abu-abu itu berputar dengan cepat, seakan dirinya langsung terbawa arus kala nama itu terdengar ditelinga nya. Apakah nama itu membawanya untuk bisa melihat masa lalu dari perempuan itu? Namun perputaran peristiwa masalalu itu sangat buram dan tidak jelas, dirinya hanya menangkap 2 buah kerajaan yang megah. Hampir tubuhnya ambruk kebelakang jika tidak di tahan oleh lengan Ian.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUTAN GHAIB [SELESAI]
Ужасы"Jangan mati, oke?" . . Hanya sebuah tragedi Horor yang dialami oleh 5 sekawan yang tak sengaja masuk ke dalam hutan asing hingga membuat mereka tersesat disana. Lalu bagaimana akhir dari kisah mereka? Hidup atau Mati? Mari ikuti kisah menegangkan m...
![HUTAN GHAIB [SELESAI]](https://img.wattpad.com/cover/353180820-64-k699000.jpg)