𝟎𝟔 : 𝐍𝐚𝐛𝐫𝐚𝐤

298 118 16
                                        

Hai! Lama ya sudah tak jumpa nihh..
Maafkan sayaa ya^^
.
.
Happy reading 🌙
.
.
.

"Kenapa ran?" tanya Prabu dari kursi penumpang belakang, hatinya mulai resah. Mata nya juga tak lepas untuk menatap intens kearah para makhluk diluar mobil ini.

Mulut Pangeran perlahan terbuka menjawab pertanyaan yang terlontar dari teman-teman nya, ada getaran di nada suaranya.

"Aku nabrak orang."

..✎✐..


"APAA??!!" Mereka semua terkejut mendengar nya.

Tanpa basa-basi Ian segera mengajak Pangeran untuk keluar dari mobil mengecek seseorang itu yang tertabrak. Tapi sayang, ternyata tidak ada siapa-siapa didepan mobil ini, Pangeran mulai merasa sangat gelisah sekarang.

"Gak ada ran," ucap Ian sambil menggelengkan kepalanya menatap Pangeran yang gelisah.

"Tapi yan.. Aku gak salah lihat, tadi beneran orang itu ada didepan sini, tepat didepan mobil ku yan." jawab Pangeran penuh yakin walau nadanya bercampur dengan rasa gelisah dan panik.

Ian menghela napasnya dan mulai mengelilingi mobil ini, mulai dari belakang, samping, bawah atau pun bahkan atas, Ian cari tapi nihil tidak ada siapa-siapa disana. Apa Pangeran halu? batin Ian sembari menepuk pundak Pangeran.

"Gak ada ran, mending kita masuk kedalam mobil aja sekarang."  sampainya pada Pangeran, lalu mereka kembali kedalam mobil.

"Gimana?" tanya Prabu menatap mereka akhirnya masuk.

"Gak ada Prab, tapi tadi aku lihat dengan jelas ada seorang perempuan didepan mobilku dan aku benar-benar merasa aku menabrak nya. Tapi setelah aku dan Ian lihat..." ucap Pangeran menoleh kearah mereka dengan muka pucat gelisah nya.

"Kita lihat gak ada siapa-siapa didepan mobil, bahkan dibawah mobil juga enggak ada apa-apanya tadi aku cek." lanjut Ian menepuk pundak Pangeran menenangkan nya.

"Apa kamu nya yang ngantuk Ran?" tanya Sera khawatir menatap pemuda itu.

"Enggak ser, beneran demi Allah. Aku lihat tadi Ibu-Ibu bawa bakul." ucap Pangeran meyakinkan Sera, dirinya benar-benar gak berbohong.

"Iyaa iyaa Ran, oke sudah ya? Tenang." Lerai Arum, menenangkan Pangeran.

Prabu hanya terdiam menyimak pembicaraan para teman-teman nya, ditempat ini hanya mereka berlima yang manusia disini. Yang lain diluar mobil itu para penunggu ditempat ini, kalaupun itu memang salah satu penunggu disini yang jahil terhadap perjalanan mereka, Prabu harusnya peka merasakan aura makhluk itu disekitar sini.

"Ran? lanjut jalan bisa kan?" Prabu angkat bicara.

"Atau aku aja ran yang--" sebelum Ian menyelesaikan ucapan nya segera Pangeran menyelanya.

"Gak usah, aku masih sanggup."

Semua teman-temannya hanya bisa mengangguk walaupun masih ada rasa ragu-ragu dengan keputusan Pangeran apalagi dengan hatinya yang lagi resah ini, tapi sudah lah biarkan Pangeran percaya dengan keputusan dan keberanian nya.

"Hal yang barusan terjadi tidak perlu dipikirkan, terus fokus saja sama jalan." ujar Prabu penuh ketegasan kepada mereka.

Teman yang lain hanya bisa mengangguk patuh dengan apa yang diucapkan oleh Prabu, jangan berharap untuk bisa melawan perkataan yang keluar dari mulut Pemuda itu dikala serius seperti ini.

"Tolong jagain yang ada dibelakang juga Prab," ucap Pangeran kepada Prabu dan mulai menjalankan mobilnya.

"Aman." celetuknya dari belakang.

HUTAN GHAIB [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang