Sang naga keluar dari tanah tepat di bawah kaki Prabu, getaran tanah berhasil mengguncang keseimbangannya. Ia ayunkan keris itu untuk menangkis serangan dari ayunan ekor naga. Melihat tangkisannya menimbulkan luka panjang membuat senyum tipis terukir di wajah Prabu.
BYUR!
Konsentrasi pemuda itu pecah saat dirinya ditarik dan ditenggelamkan ke dasar danau. Dunia berubah menjadi sunyi, suara sekitar menjadi hening, dan hanya gemuruh air yang hanya ia dengarkan saat ini.
Merasa danau nya bukan sekadar danau biasa, ia memutuskan untuk mengambil kesempatan sempit ini agar bisa melihat apa yang ada didalam danau.
Tetapi...
Prabu merasakan kehadiran mata hijau naga itu terlihat bersinar terang dibelakang punggungnya. Prabu berenang dengan cepat kearah puncak kepala naga yang sedang memperhatikan tindakan yang diambil olehnya. Tak menyadari bahwa tujuan pemuda ini adalah menargetkan lingkaran merah di ekornya.
Waktu Prabu tiba dan hendak menghunuskan kerisnya, naga itu langsung menghempaskan tubuh Prabu hingga kembali ke daratan, sehingga punggung menjadi pusat pertama yang mengenai batang pohon sampai ambruk kebelakang. Prabu meringis merasakan tulang punggung nya seakan ingin patah.
Rasa nyeri dipunggungnya tidak dapat mengalahkan rasa amarah yang kini menguasainya, jari-jarinya meremas tanah dan mencengkeram dengan kuat keris emas itu. Memaksakan kakinya untuk kembali berdiri walau rasa nyeri menjalar di punggungnya.
"Naga gila!" geram Prabu pelan.
Geraman puas dari naga ditengah danau menatap kondisi Prabu yang mulai menurun, namun rasa puas itu hilang tergantikan oleh rasa waspada saat keris itu melayang dengan cepat kearah matanya. Menatap dengan mantap arah keris, tapi nyatanya--
"Hilang?" lirih naga itu kesal menyadari sesuatu yang licik telah menipunya, keris itu hanyalah bayangan asap yang dibuat oleh keris itu sendiri.
Suara geraman kesakitan menggelegar ditempat ini membuat beberapa burung gagak bersuara ricuh dan keluar dari gelapnya hutan disana, menambahkan kesan pertempuran sengit. Ia menoleh kebelakang menatap sang pelaku yang berhasil menancapkan ujung tajam dari keris itu di ekornya, Prabu terus menusuknya beberapa kali membuat naga mengerang lantang dan langsung terbang ke langit untuk menghindari perbuatan pemuda itu lagi.
"Bukan di ekor?" Batin Prabu menatap sengit Naga itu.
Tsuk!
Prabu nyaris terkena panah yang melesat melewati samping kepalanya, iris coklat itu melirik kearah entitas lain dengan alat panah zaman dulu ditangannya. Apa-apaan para makhluk disini, seberapa banyak penghuni danau ini sebenarnya?
"Kemana perginya sekarang?" bisiknya pelan, alisnya bertaut mengedarkan pandangannya ke langit gelap.
Tsuk!
"Ssssshhhh!" Satu panah berhasil menusuk lengan kiri, memunculkan desis pelan di mulutnya.
Prabu berjalan mencari tempat yang cukup untuk melindunginya, tak mungkin dirinya pergi kedalam hutan itu. Disini sudah diberikan tabir yang tak dapat ia tembus, siapa lagi pelaku yang membuat tabir langka ini kalau bukan Ratu Sangga yang menghampiri mereka tadi?
Prabu dengan napas tak beraturan mencabut dan membuangnya dengan segera panah itu, menahan darahnya yang mulai keluar deras.
"Tck!" decak Prabu, menyandarkan kepalanya di batang kayu dan memejamkan matanya menahan darah yang mengalir.
Beribu umpatan kecil selalu terucap di batinnya, persetan dengan semua ini. Ia khawatir dengan beberapa sahabatnya yang menghilang tanpa memberikan jejak sedikit pun padanya dan Ian. Begitu licik rencana para makhluk di hutan ini untuk menghabisi mereka dengan perlahan tanpa disadari.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUTAN GHAIB [SELESAI]
Ужасы"Jangan mati, oke?" . . Hanya sebuah tragedi Horor yang dialami oleh 5 sekawan yang tak sengaja masuk ke dalam hutan asing hingga membuat mereka tersesat disana. Lalu bagaimana akhir dari kisah mereka? Hidup atau Mati? Mari ikuti kisah menegangkan m...
![HUTAN GHAIB [SELESAI]](https://img.wattpad.com/cover/353180820-64-k699000.jpg)