Langkah demi langkah, mereka berlima berlari sekuat tenaga menghindari para makhluk yang mulai keluar dari sarang. Mereka semua panik, dikeroyok oleh banyaknya setan. Keris itu terbelah menjadi 5, satu untuk semua orang. Membabat ke arah serangan yang para makhluk itu lemparkan.
"Apa tujuan mereka?" Batin Pangeran.
Prabu mengedarkan pandangan nya ke sekeliling arah. Kekuatan para Mahluk ini tidak bisa dianggap enteng, berani menampakkan diri didepan manusia biasa itu sudah diambang batas. Arum dan Ian pada dasarnya hanya manusia biasa yang tak memiliki kelebihan seperti dirinya, tapi lihat kini mereka bisa tau para penghuni dari Alam lain dan berbagai bentuknya dengan mata telanjang.
"Awas!!" teriak Arum pada Ian dengan suara bergetar dan napas tak beraturan. Melihat teman nya yang hampir menerima tusukan dari arah belakang oleh makhluk yang membawa tombak berlapis kain merah dan hitam.
Ian segera membalikkan tubuhnya dan menendang jauh tombak itu hingga terjatuh ketanah, menggenggam erat kerisnya dan berkelahi dengan makhluk yang dandanan nya seperti seorang prajurit kerajaan.
Tidak hanya satu namun banyak yang menghampiri dan menyerang mereka, Sera dan Arum membela diri dengan kekuatan seadanya, menendang, memukul hingga tak segan-segan kedua wanita ini menusuk badan prajurit itu sampai menghilang dengan kepulan asap hitam pekat.
"Aaakkk!" teriak Arum saat sebuah selendang berhasil melilit lehernya dengan kuat, semua mata menatap kearah Arum yang kesakitan.
Badan Sera bergetar dan bergerak mundur melihat sesosok penari tanpa kepala itu telah mencekik teman nya. Prabu segera mengambil tindakan cepat, dirinya berlari kearah perempuan itu lalu mendekap bahunya, tangan nya dengan cepat merobek selendang yang melilit leher Arum. Mendengar suara ringisan Arum semakin menjadi, Prabu semakin gentar untuk cepat-cepat merobeknya. Lalu didepan sana Penari itu masih berdiri dengan tangan yang masih memegang selendang itu, tapi tanpa disadari Pangeran dan Ian ada dibelakang tubuhnya. Mereka saling bertukar pandang meyakinkan untuk menusuk punggung makhluk itu bersamaan.
"Lepas!!" Mereka berdua termasuk Prabu berteriak sangat kencang dan penari itu terjatuh lenyap.
Napas mereka keluar masuk tak beraturan. Hawa berat mencekam mengelilingi udara mereka, rasanya benar-benar mereka sedang terkurung didalam lingkaran setan sekarang.
"Jangan sampai keris itu hilang." ucap Prabu serius, muka pemuda ini sangat merah menahan gejolak emosi yang membara di tubuhnya.
"Oke!" sahut mereka menganggapi.
Marah, sangat Marah dengan semua ini. Prabu berteriak dengan kencang meluapkan semuanya. Rambutnya berantakan karena perkelahian dengan makhluk-makhluk tadi, keringat membasahi dahinya, urat-urat dilehernya muncul. Teriakan dan emosi yang meluap membuat teman-teman nya terdiam, seakan rasa marah itu juga ikut menjalar ditubuh mereka. Kacau, semua ini sungguh diluar pemikiran.
"KELUAR KALIAN SEMUA! LAWAN AKU SAMPAI HUTAN INI BERBICARA SIAPA YANG MENANG! MANUSIA ATAU MAKHLUK BIADAB SEPERTI KALIAN!" teriak kencang Prabu dengan mata mengkilap merah.
Pangeran mengepalkan kedua tangannya hingga buku-buku jari itu memutih. Hatinya bergetar mendengar suara amarah Prabu, dirinya teringat tentang masalalu yang pedih mengenai Prabu yang hampir tewas melawan beberapa makhluk yang berhasil mengusik keluarganya dan keluarga Prabu. Waktu itu Prabu seperti orang kesetanan, membabi buta mereka semua hingga sang Kakek dan Ayah nya kuwalahan menahan.
Glar!
Hujan turun membasahi tubuh 5 sahabat itu, Prabu mengusap wajahnya kasar lalu berbalik mendekat kearah teman-teman nya. Sorot matanya tidak menandakan adanya perdamaian sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HUTAN GHAIB [SELESAI]
Horor"Jangan mati, oke?" . . Hanya sebuah tragedi Horor yang dialami oleh 5 sekawan yang tak sengaja masuk ke dalam hutan asing hingga membuat mereka tersesat disana. Lalu bagaimana akhir dari kisah mereka? Hidup atau Mati? Mari ikuti kisah menegangkan m...
![HUTAN GHAIB [SELESAI]](https://img.wattpad.com/cover/353180820-64-k699000.jpg)