Tanda Hickey

22.2K 240 2
                                    

•••
Audrey sudah terlelap sedangkan Rakhsan tidak, dia tetap terjaga dan memeluk gadis itu dengan erat tidak membiarkan gadis itu bergeser sedikitpun.

"Eughh ...."

Matanya melebar saat dia mendengar lenguhan dari Audrey, dia merasakan tubuh yang lebih kecil darinya itu mulai bergerak untuk berbalik, Rakhsan membiarkannya berbalik, kini mereka menjadi saling berhadapan.

Rakhsan tersenyum dan menatap wajah Audrey yang tengah terlelap, gadis itu tampak cantik dan sangat tenang saat terlelap seperti itu, nafasnya yang hangat berpadu dengan nafas Rakhsan membuat hati lelaki itu berdegup kencang.

"Cantik ...," Lirih Rakhsan.

Dia menc1um pucuk kepala Audrey dan mengusapnya dengan tangannya, senyumnya semakin lebar saat merasakan gadis itu tersenyum dalam tidurnya.

"Kenapa kamu tersenyum? Sedang memimpikan ku, hm?" Dia tersenyum percaya diri.

"Itu lebih baik, mimpikan saja aku ...," Dia mengusap rambut Audrey, "karena jika kamu memimpikan pria lain aku akan datang dan membvnuh pria yang kau mimpikan itu."

"Aku tidak akan membiarkan pria manapun memiliki mu, walau dalam mimpi sekalipun, kamu Milik ku ... cuma milik ku saja." Senyumannya berubah menjadi seringai an, nadanya terdengar obsesi dan posesif.

Hening sesaat sebelum laki-laki itu kembali berbicara.

"Audrey ... Aku akan akan membuat mu jatuh cinta pada ku, dengan cara paksa ataupun sukarela." Ujarnya.

"Mungkin tidak sekarang tapi tunggu saja, sayang, aku akan menjadi orang yang paling kau cintai ...,"

"Tunggu saja."

Tangannya mendekat dan meraih leher Audrey, dengan lembut dia mengusapnya, deheman kecil mulai muncul dari mulutnya saat terbesit satu ide di kepalanya, dia menyeringai.

•••
Pagi hari~

Pagi hari yang cerah menyinari kamar Rakhsan dan Audrey, perlahan Audrey mulai bangun dan meregangkan tubuhnya, dia melihat sekeliling tapi tidak melihat suaminya.

Tapi dia mengabaikannya, dia sekarang memilih untuk ke kamar mandi.

Dia mulai bercermin di cermin besar di kamar mandi yang berada di kamar itu.

"Aaaaaa!"

Audrey berteriak keras Saat melihat sesuatu yang aneh di lehernya.

"What the hell!?"

Bagaimana dia tidak terkejut, di lehernya banyak sekali tanda kemerahan, bahkan tanda kemerahan itu sampai turun ke d4danya.

"A–apa ini?" Dia menyentuh tanda kemerahan yang sedikit keunguan itu.

"Ada apa?" Tanya Rakhsan sedikit khawatir.

Rakhsan datang dengan berlari ke kamar mandi saat mendengar teriakan Audrey.

"Ini!" Tunjuk Audrey dia memperlihatkan tanda kemerahan di lehernya.

Tapi Rakhsan tidak terkejut sedikitpun, dia menahan senyumnya dan sedikit terkekeh.

"Jangan tertawa!" Gerutu Audrey, "Kenapa di rumah sebesar ini bisa ada nyamuk?" Lanjutnya, dia kembali menatap pantulannya di cermin dan memperhatikan tanda kemerahan itu lagi.

Rakhsan menaikkan satu alisnya bingung, nyamuk? Dia semakin tertawa membuat gadis di hadapannya bingung.

"Aku tidak tahu nyamuk bisa membuat tanda hickey seperti itu," Rakhsan menyeringai.

"Terus kalau bukan nyamuk apalagi?" Tanya Audrey.

"Tidak tahu, tapi tidak usah khawatir, nanti juga tanda kemerahannya hilang" tegas Rakhsan sambil merapikan dasinya dia mencoba sesibuk mungkin di hadapan Audrey.

Audrey menghela nafas, ini belum pernah terjadi padanya sebelumnya, dia menatap Rakhsan dengan tatapan curiga.

Rakhsan mengerutkan dahinya, "What?" Ketusnya saat melihat tatapan curiga dari Audrey.

"Nofe." Audrey menggelengkan kepalanya.

Audrey menghela nafas dan menyingkirkan kecurigaannya pada Rakhsan.

"Kau terlihat s3ksi dengan tanda merah di leher seperti itu" celetuk Rakhsan, dia menyandarkan pundaknya di pintu.

"Diam! Ini tidak lucu!" Tukas Audrey.

Rakhsan terkekeh dan menggigit bibir bawahnya, "itu menyenangkan ...." Batinnya berucap.

Next babe?

Istri Nakal Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang