Terangsang + Rules

25.9K 234 0
                                    

•••
Rakhsan sekarang sedang berada di kantornya, sibuk menandatangani berkas-berkas yang penting dan mengikuti banyak rapat lainnya, mau itu dari bisnis kantornya, ataupun bisnis ilegalnya.

"Huphh ...." Dia menghela nafas panjang dan memijat pelipisnya, dia ingin segera pulang untuk menemui istrinya, tetapi pekerjaan ini mengganggunya.

Dia bisa saja pergi dan meninggalkan kantor, dengan memberikan semua pekerjaan pada Vion, tapi dia mengurungkan niatnya dia ingin bertanggung jawab dengan pekerjaannya.

"Kira-kira dia sedang apa, ya?" Gumamnya bertanya pada diri sendiri.

Dia mulai menyeringai dan menghidupkan komputer di depannya, jarinya dengan lihai mulai mengutak-atik benda kotak itu, mencari sesuatu.

Seringainya semakin lebar saat dia melihat Audrey yang tengah mengeringkan rambutnya dengan kimono tipis yang melilit di tubuhnya, rupanya Rakhsan memang menyimpan kamera kecil tersembunyi di sudut kamarnya untuk memperhatikan gadis itu dari jauh.

"Sekarang aku bisa melihatnya" ucapnya.

Rakhsan menopang dagu di tangannya, menatap Audrey dari layar komputer dengan intens.

Seketika lelah Rakhsan hilang saat melihat gadis itu, menurutnya Audrey memang secandu itu.

Di dalam sana terlihat Audrey mulai melepas handuk kimono di tubvhnya, memperlihatkan tubvh telanj4ngnya membuat Rakhsan secara refleks menggigit bibirnya dan mendesis pelan.

Dia tertawa kecil, membuat gerakan asal seperti menyisir rambutnya ke belakang dengan jarinya, tatapannya tak luput dari gadis itu.

Rakhsan mulai merasa tidak nyaman dan merasa kepanasan, "Ahhh ...." Dia meng3rang pelan dengan suara beratnya.

Melonggarkan dasinya dan memukul meja dengan keras, "Si4l aku er3ksi!" ump4tnya saat melihat tonjolan di celananya.

Hanya dengan melihat tubvh Audrey dari layar komputer pun dia merasa terangs4ng, dia tidak tahu kalau dia melihat secara langsung, mungkin dia akan kehilangan kendali dan menik4m Audrey saat itu juga.

•••
                          •|Malam harinya|•

Rakhsan memasuki mansionnya dan seperti biasa Vion selalu menemaninya, berada di sisi Rakhsan.

Rakhsan berjalan cepat menuju Lantai dua, ingin segera melepaskan penat dengan memeluk istri kecilnya.

Ceklek!

Rakhsan membuka pintu kamarnya, dan tampak lah Audrey yang masih terjaga, dia sedang duduk sofa di sana dan segera berdiri saat melihat Rakhsan.

Tanpa aba-aba Rakhsan mendekat ke arah Audrey dan mendekapnya lembut tapi juga kuat membuat gadis itu tidak bisa melawan.

"Apa yang kau lakukan?" Lagi-lagi pertanyaan itu keluar dari mulut Audrey.

Rakhsan merasa kesal saat Audrey terus menanyakan itu, padahal dengan jelas dia memperlihatkan kalau dia merindukan gadisnya.

"Memeluk mu, tidak lihat?" Tutur Rakhsan dengan suara pelan.

Audrey menghela nafas, "aku mau pisah kamar," ucapnya secara tiba-tiba membuat Rakhsan melepaskan pelukannya dan memandang gadis di depannya dengan ekpresi terkejut.

"Why?" Tanyanya bingung.

"Rakhsan kita hanya akan bersama 3 bulan, aku tidak mau ada sesuatu terjadi yang bisa memperpanjang masa pernikahan kita, ingat ini hanya pernikahan pura-pura, bisa di bilang pernikahan kontrak" jelas Audrey.

Dia mengatakannya dengan lembut, tidak ingin Rakhsan merasa sakit hati atau apapun itu.

"Kenapa kau terus mengingatkan ku akan hal itu?" Ungkapnya sedikit kesal, "nikmati saja saat-saat menjadi istri ku, apa terlalu sulit untuk mu?" Tambahnya.

Audrey menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Dan ini," Audrey memberikan kertas putih kepada Rakhsan, "ini Rules di pernikahan kita."

Jelas itu membuat Rakhsan semakin terkejut, Rules? Dia tidak menyangka Audrey akan sampai melakukan ini, dia mengambil kertas itu dan membacanya.

Membaca satu demi satu larangan-larangan yang di berikan Audrey.

Isi Rules mereka kira-kira seperti ini:
Rules pernikahan Rakhsan Sagara dan Audrey Loveria Aryna.
1. Dilarang untuk mengurusi urusan satu sama lain.
2. Bertingkah seperti orang biasanya saat tidak ada orang, dan bertingkah seperti suami istri saat ada orang.
3. No Se×
4. Di larang jatuh cinta satu sama lain
5. Kalau sampai ada yang melanggar Rules di atas maka pelanggar akan membayar denda sebesar 25 juta.

"Pfttt? No se×?" Bibirnya tertarik ke atas

Tapi seketika senyumnya hilang saat melihat syarat ke 4, tidak bisa di pungkiri kalau Rakhsan sekarang sedang jatuh cinta kepada Audrey, bukan sekarang tapi dari dulu.

"Iya, no Se×!" Jawab Audrey.

Audrey membuat Rules ini untung hanya untuk pihaknya saja, dia tidak tahu kalau Rakhsan tetap akan melanggar Rules ini, ini tidak menghentikannya sedikit pun.

Menurut Rakhsan ini hanya sebuah kertas yang dapat dia sobek dengan mudah, artinya dia tidak mempedulikan Rules bod0h itu dan sudah di pastikan dia akan melanggarnya.

"Sekarang aku akan ke kamar ku" Audrey melewati Rakhsan dengan santai dan berjalan ke arah pintu untuk keluar dari kamar Rakhsan.

Rakhsan hanya menyilangkan tangannya di dada, menatap kepergian Audrey dengan seringaian licik.

"Rules bod0h seperti itu tidak akan menghentikan seorang Rakhsan" ucapnya gumam.

•••
Audrey sekarang masuk ke dalam kamarnya, kamar terpisah tapi tidak jauh dari kamar Rakhsan, bahkan balkon mereka menyatu, hanya terpisah dinding kamar saja.

Dia menghentak-hentakan kakinya di kasur, merasa bebas sekarang.

•••
"Bagaimana?"

"Nona Audrey berada di kamar tamu tuan," jawab Vion.

Rakhsan mengangguk pelan dan menyesap rokok di tangannya.

"Mulai besok letakkan banyak kamera tersembunyi di kamar itu, pastikan seluruh juru kamar terlihat agar aku bisa melihatnya di seluruh penjuru kamar." –Rakhsan

"Baik Tuan, sesuai yang anda minta" jawab Vion sedikit membungkukkan badannya.

"Kau merasa bebas sekarang? No, kelinci kecil yang manis, kau tidak akan luput dari pengawasan ku." Gumamnya dalam hati, terlihat senyuman obsessed di wajah Rakhsan.

Next babe?

Istri Nakal Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang