Rencana licik Cia

8.5K 114 0
                                    

Spesial chapter?

•••
Pagi ini mereka berdua kembali pulang ke mansion, saat mereka masuk mereka sudah di sambut dengan deretan maid dan pelayan yang berjejer rapi menyambut kedatangan mereka.

Dengan merangkul tangan Rakhsan Audrey berjalan dengan anggun, begitu pula dengan Rakhsan, laki-laki berparas rupawan itu berjalan dengan berwibawa.

Ada satu maid yang terus memperhatikan Rakhsan, dengan tatapan yang sulit di artikan, Gracia, masih ingat dengan dia?

Gadis itu menatap Rakhsan, tatapan suka? Atau Benci? Itu sulit di artikan.

•••
"Nona, Nona sangat cantik dengan gaun merah muda yang nona pakai!" Seru Gracia itu memperlihatkan dua jempolnya.

Yap, Gracia sedang melakukan tugasnya, melayani Audrey, termasuk memilihkan baju, menuruti perintah dan lain-lain.

Tapi lihat gadis itu memaksa Audrey memakai dress merah muda yang terlihat imut, tidak pantas dengan gaya Audrey yang lebih ke feminim.

"Cia menurut ku, ini ...," Audrey melihat pantulannya di cermin, "ini tidak cocok untuk ku"

"Itu cocok! Lihat itu sama dengan yang di pakai Cia hari ini!" Cia tersenyum lebar, tampak sangat manis dengan gingsul di giginya.

Cia berputar, mengibarkan dress merah muda yang dia pakai juga, yang sama dengan milik Audrey.

Audrey melihat kembali ke cermin dan melihat dirinya, ah dia merasa ini sangat tidak cocok dengannya.

Juga dengan gaya rambut yang di kepang dua, terlihat sangat kacau.

"Ayo keluar nona! Kita jayan-jayan," ajak Cia.

•••
Cia dan Audrey jalan-jalan di sekitar mansion, tapi ada yang aneh.

Saat para maid dan pelayan melewati mereka, mereka selalu tersenyum lebar ke arah Cia, ke arah Audrey juga, tapi senyuman yang di berikan mereka tida selebar yang di berikan ke Cia.

Setelah mereka melewati Audrey dan Cia, Audrey dapat mendengar mereka berbisik-bisik, entah apa yang mereka bisikan.

Hingga tak lama berjalan-jalan mereka berpapasan dengan Rakhsan dan juga Vion.

Rakhsan yang melihat istrinya Jelas mendekat, dan memperhatikan Audrey dari bawah ke atas dengan intens.

"Selamatt ciang Tuan Lakhsan!~" sapa Cia dengan senyum lebar.

Dia memplesetkan nama Rakhsan menjadi Lakhsan, entah dia sengaja atau tidak.

"Selamat ciang juga Vion~" sapanya lagi.

Rakhsan hanya mengangguk datar sedangkan Vion dengan senyuman.

Lalu Rakhsan melihat ke samping Cia, dimana istrinya berada.

Audrey tampak memegang sikunya dan menunduk, membuat Rakhsan bertanya-tanya.

"Aku tidak tahu kau suka pakaian seperti ini Audrey," ucap Rakhsan.

Dia mendekat ke arah Audrey membuat gadis itu mendongak.

"Ah itu ...." Audrey bahkan bingung harus menjawab apa, nyatanya dia di paksa oleh Gracia.

"You look so cute babe, " Rakhsan tersenyum, "I love your clothes, it looks so cute." Lanjutnya memuji Audrey.

Rakhsan dapat melihat bibir gadis yang dia puji melengkung ke atas, pujian Rakhsan berhasil membuat Audrey lebih percaya diri.

"Iya? Itu karena Cia yang milihnya, terlihat sangat imut, kan?" Timpal Cia.

"Cia juga pakai yang sama!" Gadis itu memperlihatkan gaunnya.

Rakhsan beralih menatap Cia, gadis itu memang sangat menggemaskan dengan gaun merah muda itu, sangat cocok dengannya.

rambut keemasannya juga di kepang dua, mata birunya terlihat berbinar, sangat menggemaskan.

•••
Para maid dari balik tembok memperhatikan Cia.

"Mau bagaimanapun, Cia itu terlihat sangat menggemaskan!" Ucap seorang maid.

"Setuju! Kau lihat mata birunya yang berbinar? Dan rambut keemasannya, dia sangat cantik!" Timpal yang lain.

"Beda dengan nona Audrey, rambut hitam nona Audrey jika di satukan dengan gaun berwarna merah muda seperti itu bukannya bagus," nadanya terdengar ketus, "malah kaya suram, ya? Haha" tawanya.

"Yah, jika nona Audrey dan Cia di sampingkan seperti ini, bukankah terlihat seperti Cia yang jadi nona nya? Dan Audrey yang menjadi pelayannya? Haha" timpal yang lain.

•••
Meraka berempat yang mendengar pembicaraan para maid hanya diam.

Terutama Audrey, gadis itu menjadi semakin menunduk, dia hampir menangis karena mendengar apa yang di katakan para main itu.

Sepertinya para maid itu tidak sadar kalau pembicaraan mereka terdengar sampai mereka berempat.

Rakhsan menoleh ke arah Audrey, melihat Audrey semakin menunduk membuat tangannya mengepal, dia tidak terima kalau orang yang dia cintai di bicarakan seperti itu.

Dia menoleh ke arah Vion yang berada di belakangnya, satu tatapan saja Vion sudah mengerti dengan apa yang di maksud dengan tatapan tuannya itu.

Sedangkan Gracia? Senyuman gadis itu berubah menjadi seringaian licik.

"Fufu ... Kenapa kau terlihat marah, sayang? Ini baru permulaan"

"Nanti bukan hanya maid yang berpikiran seperti itu, kau juga akan sama." Batin Cia.

Dia memperhatikan mimik wajah kesal Rakhsan, dan betapa menunduknya Audrey, membuatnya semakin senang.

Rupanya dari awal dia sudah merencanakan ini matang-matang, betapa senangnya dia saat menyadari rencananya berjalan mulus.

Next babe?

Istri Nakal Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang