Rakhsan Posesif?

7.4K 125 0
                                    

•••
"Hacker sudah menemukan keberadaan nona Audrey, tuan." Ucap Vion.

Ujung bibir Rakhsan tertarik ke atas, "kalau begitu ayo berangkat ke tempat di mana Audrey berada." Perintah Rakhsan.

Vion yang mendengarnya mengangguk dan mulai menghidupkan kembali mobilnya, mulai melajukan mobil sport hitam itu dengan kencang menunju ke tempat Audrey berada saat ini.

•••
Sementara di seberang jalan seorang gadis tengah berjalan dengan gusar, berjalan ke kanan lalu ke kiri, ke kanan lagi ke kiri lagi.

Yap! Siapa lagi kalau bukan Audrey, kini gadis itu terlihat menggigit kukunya dengan khawatir. Apa yang terjadi?

"Huh ... Aku bod0h, bagaimana aku bisa ceroboh begini?"  Gerutu Audrey.

Rupanya beberapa waktu lalu saat dia berkumpul dengan teman-temannya dia kehilangan ponselnya, entah kemana ponsel itu pergi, teman-temannya juga tidak bisa menghubungi ponselnya.

Dia duduk di bangku yang di sediakan di sana, menekuk tubuhnya ke bawah.

"Ah ... Bagaimana aku bisa ceroboh begini?" Gerutunya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Tak lama dari itu dia merasakan suatu jari menyentuh pundaknya membuatnya mengangkat kepalanya mencoba untuk melihat siapa yang menyentuhnya.

Saat dia melihat ke atas dia melihat seorang pria tinggi berdiri di depannya.

"Apa kau pemilik ponsel ini? Wajah mu sama dengan wallpaper di sini" ucap pria itu sambil tersenyum, memperlihatkan ponsel yang dia pegang.

Audrey terdiam sejenak, dia salah fokus saat melihat wajah pria di depannya, seorang pria tinggi dan tampan, garis di dagunya terlukis sempurna terlihat tegas tapi juga lembut dalam bersamaan.

"Nona?" Panggil pria itu.

Audrey dengan cepat tersadar dari lamunannya, "Ah iya! I–itu ponsel ku" ucap Audrey cepat.

"Baguslah," pria itu tersenyum dan menyerahkan ponsel di tangannya.

Audrey mengambil ponsel dari tangan pria itu, dan benar saja itu ponselnya, dia menghela nafas lega.

Tapi dia kembali terkejut saat melihat nontifikasi pesan dan banyak telpon yang tak terjawab dari Rakhsan.

'45 panggilan tak terjawab? Gil4, kenpa dia menelpon ku sebanyak itu!?' batin Audrey.

"Sebenarnya ponsel mu bergetar terus sedari tadi, tapi aku tidak berani mengangkatnya," ucap pria itu.

Audrey melirik ke arah pria di depannya, "ah, tidak apa-apa, terimakasih telah menemukan ponsel saya." Ucap Audrey tersenyum.

Pria itu juga tersenyum, "untuk imbalannya, boleh aku mengetahui nama mu, Nona?" Katanya.

Audrey terdiam sejenak sebelum angkat bicara, "Tentu, perkenalkan nama saya Audrey," ucap Audrey.

"Dan saya Arsen" pria itu tersenyum dan menjabat tangan Audrey.

Mereka melakukan kontak mata beberapa detik sebelum sesuatu terjadi ....

Bugh!

Tiba-tiba saja pria bernama Arsen itu di pukvl di bagian
Lengan atas dengan cukup keras, mampu membuatnya terjatuh ke tanah.

Audrey dengan cepat melihat ke arah orang yang memvkul Arsen, dan dia melihat seorang pria dengan urat mengencang di area leh3r dan wajahnya.

Siapa lagi kalau bukan Rakhsan.

"Beraninya kau menyentuh wanita ku!" Rakhsan menggertakkan giginya.

Audrey dengan cepat ingin menghampiri Arsen yang tidak bangun, tapi tangan kekar Rakhsan menahan Audrey.

"Akhh ...." Arsen meringis.

Dia memegangi lengan kanannya yang terasa nyeri, anehnya bukan hanya nyeri, dia merasa perih di sana.

Ternyata rasa perih itu muncul dari luka, lengannya yang di pukvl Rakhsan mengeluarkan dar4h.

Audrey yang melihat dar4h di lengan Arsen terkejut, dia melihat ke arah tangan Rakhsan dan benar saja, Rakhsan memegang pisau kecil di tangannya.

"A–apa yang kau lakukan!?" Audrey mengambil pisau di tangan Rakhsan.

Rakhsan hanya terdiam, dia tidak menyadari kapan dia mengambil pisau dan menusukkannya ke lengan Arsen.

"Gawat, dia terluk4! Dan itu karena kamu!" Bentak Audrey.

Rakhsan mendengus dan membuang muka.

Audrey yang melihatnya kembali ingin mendekati Arsen tapi lagi-lagi Rakhsan menahan tangan Audrey.

"Biarkan dia, Vion yang akan membawanya ke rumah sakit" ucap Rakhsan yang di balas anggukan oleh Vion.

"A–apa? Tapi kita juga harus bertanggung jawab!" Tegas Audrey.

"Biarkan saja!" Rakhsan kali ini meninggikan suaranya membuat Audrey tersentak.

"Vion yang akan mengurusnya, kau ikut saja aku!" Lanjut Rakhsan.

Rakhsan menarik paksa tangan Audrey untuk masuk ke dalam mobilnya.

Dia membuka pintu dan memasukkan Audrey dengan kasar ke dalam mobil.

Dia berjalan ke kursi pengemudi dan melirik Vion sebelum masuk ke dalam mobil.

"Bawa dia ke rumah sakit dan urus pembayarannya." Perintah Rakhsan.

"Baik!" Vion membungkukkan badannya.

•••
Kini Audrey dan Rakhsan berada di dalam mobil, tengah dalam perjalanan pulang menuju mansionnya.

"Kemana kau pergi?" Tanya Rakhsan membuka pembicaraan.

"Sudah aku bilang, aku berkumpul dengan teman-teman ku" jawab Audrey.

"Ck, laki-laki itu salah satu teman-teman mu?"

"Bukan, aku hanya tidak sengaja bertemu dengannya"

"Kenapa tidak memjawab telepon ku? Kau tahu aku khawatir kau kenapa-napa, tapi ternyata kau berduaan dengan seorang pria"

"Itu tidak benar, aku kehilangan ponsel ku, dan pria itu yang menemukannya" jelas Audrey tidak terima.

"Apa harus sampai berpegangan tangan?"

"Dia bertanya siapa nama ku"

"Dan kau dengan gampangnya memberitahunya?

"...."

Rakhsan melirik Audrey sekilas dan kembali menyetir mobilnya.

Emosinya sudah mereda sekarang, tidak seperti tadi, dia hampir kehilangan kendali saat melihat orang lain menyentuh Audrey.

"Jangan keluar dari rumah tanpa seijin ku–"

"Aku sudah minta ijin tapi kau tidak membalas pesan ku" potong Audrey.

Rakhsan menatap Audrey tajam membuat gadis itu seketika menundukkan kepalanya.

"Aku tidak ingin melihat mu bersama laki-laki lagi, Audrey. Siapapun itu kau tidak boleh dekat dengan siapapun kecuali aku" ucap Rakhsan datar.

"Nanti bukan hanya tangannya yang terluka, akan ku hancurkan pria itu di depan mata mu, understand sweetie?" Ancam Rakhsan posesif.

"You mine sweetie, and will forever be mine." –Rakhsan

Audrey hanya terdiam, bagaimana dia bisa terjebak dengan seseorang yang sangat terobsesi dengannya begini, dia ingin bebas tapi Rakhsan tentu tidak akan melepaskannya dengan mudah.

Next babe?

Istri Nakal Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang