Informasi mengenai Saner A

10.2K 137 12
                                    

•••
Semenjak kejadian ledakan itu Rakhsan menjadi sedikit lebih sibuk di luar membuat Audrey terus sendirian di mansion, tapi tentunya tidak benar-benar sendirian ada banyak maid dan bodyguard disana namun Audrey hanya merasa dia sendirian.

Audrey sekarang tengah duduk di tepi kolam yang ada belakang mansion milik pria tampan keturunan Korea campur Indonesia itu, menggerak-gerakkan kakinya di kolam.

"Hufh aku bosan," Katanya sambil menghela nafas.

Samar-samar dari belakang dia mendengar suara langkah kaki dari dalam mansion, dia juga mendengar suara seseorang yang dia sangat kenal.

"Rakhsan!?" Seru gadis itu sumringah seakan bertemu dengan cintanya–eh?

Pemilik nama itu berhenti melangkahkan kakinya takala  mendengar namanya di sebut, dia menoleh ke asal suara dan melihat Audrey sedikit berlari ke arahnya.

"Astaga jangan lari-lari sayang nanti kau jatuh" Rakhsan menghela nafas sambil menggeleng pelan.

Audrey tersenyum dan sedikit mendongak menatap pria jangkung nan gagah di depannya "mau kemana? Kenapa tadi malam ga pulang?"

"Saya sibuk di kantor" jawab Rakhsan tersenyum tipis, "Ada apa? Merindukan saya hm?" Lanjutnya.

"Geer banget!"

Rakhsan sedikit terkekeh mendengar jawaban ketus dari istrinya.

"Kau bermain saja di sekitar mansion, saya agak sibuk sekarang" pria itu tersenyum dan mengusap rambut Audrey.

Audrey mengangguk mengerti dan tak lama Rakhsan dan beberapa anak buah di belakangnya kembali berjalan, Audrey hanya menatap punggung Rakhsan yang semakin lama semakin menghilang.

Audrey menghela nafas, entah kenapa dia merasa kecewa sekarang.

•••
Sementara di sisi Rakhsan, pria itu sekarang sedang duduk di kursi besar di ruangan pribadinya di temani oleh Vion yang setia di sisinya.

"Bagaimana?" Tanya Rakhsan sambil menyesap rokoknya.

Pria di sampingnya sedikit menunduk, "Tuan saya sudah mencari sebisa saya namun identitas dari pria bernama Saner A tidak di temukan" jawabnya.

Rakhsan mendongakkan kepalanya ke atas menatap langit-langit ruangan yang terlihat mewah dengan lampu gantung terbuat dari emas, menghembuskan asap rokoknya, pria itu terlihat serius.

"Temukan dia, kau tahu kan apa yang harus dilakukan jika ada yang berani mengusik keluarga Sagara?" Rakhsan beralih menatap Vion.

Vion menganggukkan kepala, "Kita akan berperang, tuan."

•••
              •| 𝑴𝑨𝑳𝑨𝑴 𝑯𝑨𝑹𝑰𝑵𝒀𝑨 𝑲𝑬𝑴𝑼𝑫𝑰𝑨𝑵 |•

Malam hari di mansion Rakhsan tidak jauh berbeda dengan malam-malam sebelumnya, hanya ada para pekerja yang sibuk dengan tugasnya dan gadis cantik yang hanya berdiam diri di kamarnya.

Ya, malam ini lagi-lagi Rakhsan tidak ada di mansion, dia bilang dia sibuk dengan urusan kantor itu yang selalu dia  katakan pada Audrey. Padahal kalian sendiri juga tahu, laki-laki itu sekarang tengah sibuk mencari tikus kecil yang berani mengusiknya.

Beginilah Audrey, berbaring tengkurap sambil menonton drama di ponselnya sampai dia mendengar notif pesan dari seseorang

- "kenapa kau belum tidur? Sudah malam, tidur."

- "saya hari ini pulang cuman agak larut"

- "jadi tidak usah menunggu dan tidurlah lebih dulu."

Itu pesan yang dia dapatkan dari Rakhsan, gadis itu langsung mengubah posisinya menjadi duduk menatap ke arah layarnya sambil tersenyum senang.

- "lagi pula aku mau begadang sambil nonton drama, siapa yang menunggu mu?"

Balasnya terlihat ketus namun Audrey sengaja membalas seperti itu, dia ingin terlihat cuek walau sebenarnya dia senang mendapatkan pesan dari Rakhsan.

Tapi sudah hampir 3 jam berlalu dan Audrey belum mendapat balasan dari Rakhsan, apa laki-laki itu marah Audrey membalasnya seperti itu?

Itu yang di pikirkan Audrey sekarang, Audrey menggigit kukunya, "masa sih dia marah? Gitu doang padahal" Audrey membanting tubuhnya ke kasur.

•••
Kembali ke sisi Rakhsan, pria itu sekarang tengah memberi makan Cilo, buaya kesayangannya.

Memberinya makan bukan dengan d4ging ayam ataupun d4ging kambing, tau apa?

Pria gil4 itu memberinya makan dengan d4ging m4nusia, d4ging para h4ma yang berani menghianati nya.

"Makanlah buaya ku, sebentar lagi aku akan memberikan santapan yang lebih besar. Tunggu saja." Rakhsan bergumam.

Kalian pasti tau apa yang Rakhsan maksud dengan santapan yang lebih besar, Yap! Yang dia maksud adalah tikus kecil yang sedang dia cari sekarang, Saner A.

Tak lama dari itu Vion menghampiri tuannya berjalan dan berdiri di belakangnya.

Rakhsan yang menyadari kalau ada seseorang berada di belakangnya menoleh Sekilas, "Ada apa?" Suara baritonnya yang khas menyapa telinga Vion membuat bulu kuduk siapapun yang mendengarnya berdiri ketakutan.

Vion sedikit membungkukkan badannya, "Tuan saya sudah menemukan sedikit informasi mengenai orang bernama Saner A"

Rakhsan refleks menyeringai setelah mendengar tikus buruannya di sebut, dia segera berbalik dan duduk di sofa hitam di dekat sana, membiarkan buaya kesayangannya kembali berenang ke dasar.

"Lanjutkan," Katanya singkat sambil menopang kakinya ke kaki lain, menatap orang di depannya.

"Saner A. Dia mafia asli Korea, tim menyelidiki beberapa bulan lalu dia datang ke Indonesia dengan zet pribadinya, alasan dia datang kesini karena apa belum di ketahui tuan,"

"Informasi tentangnya sangat tertutup, hampir tidak bisa mencari sedikitpun tapi beruntung kami berhasil mencari celah dan mendapatkan hasil walau sedikit." Jelas Vion.

Rakhsan mengangguk-angguk, dia memegang dagunya, "Saner A? Nama yang aneh, itu seperti nama samaran" Rakhsan menyungging senyum asimetris.

Vion mengangguk setuju, "saya akan terus mencari tahu, Tuan"

Next babe?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Nakal Milik MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang