Warning⚠️ zona🚫
•••
"Kalau begitu persiapkan diri mu, kita akan menikah 3 hari lagi" ucap Rakhsan sambil meraih tangan Audrey dan menc1umnya."S–secepat itu?" Mata Audrey membulat sempurna membuat Rakhsan terkekeh.
"Lebih cepat lebih baik" jawab Rakhsan.
'Lagi pula aku ingin segera menjadikan mu milik ku' lanjutnya di dalam hati.
Audrey lalu mengangguk, matanya mulai terfokus kepada Rakhsan yang sudah berpakaian sangat rapi.
"Mau ke kantor?" Tanya Audrey yang di balas anggukan oleh Rakhsan.
"Saya pergi dulu, saya sudah cukup terlambat" ucap Rakhsan sambil melihat jam tangannya.
Rakhsan mulai berjalan keluar kamar di ikuti dengan Audrey di belakangnya.
"Siang nanti kamu akan pergi berbelanja, memilih gaun untuk pernikahan kita, sebenarnya aku sudah memilih gaun yang menurut ku cantik, kau tinggal mencobanya" -Rakshan.
"Tapi aku yakin, gaun apapun itu bila kamu yang memakainya akan terasa sangat cantik" lanjut Rakhsan sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah Audrey membuat gadis itu bergidik.
Rakhsan pun mulai berjalan, melewati deretan para maid yang menunggunya di pintu keluar mansion, saat Rakhsan berjalan para maid membungkukkan badan memberi hormat.
Audrey yang melihat itu hanya melongo, ini masih jadi pemandangan yang asing bagi dirinya.
•••
Author: Jadi ceritanya akan Author percepat, seperti kata ayang Rakhsan "Lebih cepat lebih baik" maka demi kebaikan bersama ayo kita percepat saja😀
•••Tak terasa tiga hari telah berlalu dengan begitu cepat, kini terlihat seorang gadis cantik dengan balutan gaun putih Tengah berdiri di pelaminan, di sisinya seorang pria tampan tak berhenti-hentinya tersenyum, seolah ini momen paling bahagia di hidupnya.
"Sekarang pengantin akan berc1um4n" ucap salah satu orang dengan nada bercanda.
Tapi dengan cepat candaan itu di balas teriakan dan tawa dengan menyebut kata "setuju!"
Rakhsan memandang wanita cantik di hadapannya dengan tatapan hangat, "mendekatlah," katanya.
Audrey dengan cepat menggelengkan kepalanya, "tidak mau" katanya pelan agar hanya Rakhsan yang mendengarnya.
Rakhsan mulai kesal, dia tidak suka di tolak, tanpa aba-aba dia menarik pingg4ng Audrey ke arahnya membuat tubvh mereka menempel.
Rakhsan lalu mendekatkan wajahnya ke arah wajah Audrey, Audrey mencoba menarik tubuhnya menjauh tapi suara yang berat menghentikannya.
"Diam! Jangan banyak bergerak dan lakukan yang mereka inginkan, ini hanya menempelkan b1b1r satu sama lain" bisik Rakhsan dengan suara beratnya.
"Ini hanya pernikahan pura-pura, jangan bilang kau akan benar-benar menc1um ku" bisik Audrey lagi.
Rakhsan mengeratkan tangannya yang berada di pingg4ng Audrey menariknya semakin dekat dengan tubvhnya, "Orang-orang sedang memperhatikan, jadi cepat lakukan, hanya saling menempel oke? Atau ini yang pertama kalinya bagi mu? Hmm?"
"Diam--"
Tanpa aba-aba Rakhsan langsung menyumbat b1b1r Audrey dengan b1b1rnya membuat mata gadis itu melebar sempurna.
Audrey berpikir ini hanya cium4n singkat yang hanya akan saling menempelkan b1b1r seperti yang dikatakan Rakhsan, tapi itu bohong, gadis itu sekarang bisa merasakan lum4tan dan dorongan dari Rakhsan.
Orang-orang mulai bersorak bahagia dan saat itu juga Rakhsan melepaskan cium4nnya. Wajah Rakhsan terlihat puas, dia menjilat bibirnya.
"Damn, first kiss gw" batin Audrey sambil menatap Rakhsan dengan wajah kesal.
Acara pun berjalan dengan meriah semua orang berbahagia tak terkecuali Rakhsan, mungkin hanya Audrey yang berpura-pura bahagia, dia hampir menangis karena dia harus menikah dengan orang yang baru saja dia kenal.
Mau seberapa tampan dan kayanya seorang pria, tetap tidak bisa menjamin sebuah kebahagiaan -Audrey
Dia menatap langit-langit ruang pernikahan yang diadakan di hotel bintang lima itu, mencoba menahan buliran bening yang ingin menetes dari matanya.
"Tenang Audrey, hanya 3 bulan, dan kamu akan terbebas dari pria ini" batinnya, dia mencoba menenangkan dirinya sendiri.
•••
Malam hari tiba, atas perintah dari Rakhsan saat ini Audrey sedang di mandikan dan di berikan pelayanan untuk merilekskan tubvhnya, juga untuk membuat tubvhnya lebih wangi dan menggoda, agar dia bisa melakukan sesuatu yang seharusnya di lakukan pengantin pada malam pertama.Sedangkan Rakhsan? Dia sendiri sedang sibuk melakukan aksinya, melakukan bisnis ilegalnya dengan mafia lain.
"Apa ini berlian asli?" Tanya seorang pria paruh baya.
"Seratus persen," Jawab Rakhsan singkat.
Ya, Rakhsan sedang melakukan transaksi berlian secara ilegal dengan salah satu mafia.
Pria paruh baya itu menatap Rakhsan sambil menaikkan alisnya, seolah-olah dia meragukan Rakhsan.
Rakhsan yang melihat itu berdecik kecil, "Ck, kalau kau tidak mempercayai ku kita batalkan saja transaksi ini." Ucap Rakhsan datar.
"masih banyak mafia lain yang ingin bertransaksi dengan ku bahkan sampai memohon-mohon, dan kau dengan bodohnya malah meragukan ku?" Lanjutnya dengan nada dingin.
Rakhsan menatap Vion dan dengan cepat Vion mengerti maksud dari tatapan tuannya itu, tanpa basa-basi dia mulai memasukan kembali berlian-berlian di meja ke dalam tas kotak berwarna hitam.
Pria paruh baya itu tersentak, dia meraih tangan Rakhsan tapi lelaki itu menepisnya dengan kasar.
"T–tuan kenapa anda begitu sensitif? Baiklah-baiklah saya percaya, kita bisa melanjutkan transaksi kita" pria paruh baya itu menenangkan Rakhsan membuat Rakhsan menyeringai.
Next babe?

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Nakal Milik Mafia
Romance- FOLLOW TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA. VOTE KOMEN JANGAN SAMPAI LUPA- Warning⚠ mengandung🔞