"kalian sudah pulang" ucap sakura membuka pintu untuk ayah dan ibunya.
"hmm.. " guman mebuki.
"bagaimana pemeriksaan ayah?" tanya sakura.
Kizashi dan mebuki saling memandang, "hanya demam biasa, 2 hari juga akan sembuh" jawab kizashi melangkah masuk ke dalam di tuntun sakura.
"syukurlah.." jawab sakura legah ia mengantarkan kizashi ke dalam kamar.
Kizashi melihat sakura seperti ada yang mau dikatakan "ada apa sakura?"
Sakura mengaruk kepalanya yang tidak gatal "hmm.. tidak jadi" jawab sakura merasa tak enak.
Mebuki dan karin melihat ke sakura "katakan saja" ucap karin.
"tadinya sakura ingin izin untuk besok pergi ke kampus Amegakure untuk pertemuan mahasiswa/wi kedokteran, tapi ayah sedang sakit sakura tidak jadi pergi" guman sakura.
"mengapa tidak jadi, pergi lah bersama teman temanmu lagian ayah juga besok sudah sembuh" sela kizashi cepat.
Sakura melihat mebuki lalu ke karin mereka mengangguk, "Amegakure jauh, berapa hari kalian disana sakura?" tanya karin.
"kurang lebih seminggu.. " jawab sakura.
"pergi lah sakura, itu bagus untuk menambah pengalamanmu " ucap mebuki yang lega akhirnya masalah kizashi terselesaikan.
"baiklah... Kalau begitu sakura ingin berkemas dulu" ucapnya sebelum pergi seperti biasa mencium pipi keluarganya.
"bagaimana bu?" tanya karin saat sakura tidak disana.
Mebuki menunjukkan cek ke karin, "besok kita pergi kerumah sakit" ucap mebuki.
***
Mebuki, kizashi dan karin pergi kerumah sakit, tidak mau berlama-lama mebuki langsung mendatangi dokter dan karin mengurus berkas-berkas yang harus diisi dan masalah administrasi.
Urusan sudah selesai kizashi juga sudah berada di ruangan menunggu malam untuk operasinya.
Mebuki dan karin sedikit lega akhirnya bisa mengoperasi ayahnya.
Malam pun tiba, kizashi sudah memakai baju operasi dan didorong keruangan. Mebuki dan karin berpegangan tangan di depan pintu ruangan kizashi, mebuki dan karin tidak ada habis-habisnya berdoa agar operasi lancar dan kizahsi sehat.
Karin mengajak ibunya untuk duduk disana, "ayah akan baik-baik aja kan bu.." ucap karin yang jatungnya berdegup kencang karena khawatir.
"pasti.. Itu pasti" sahut mebuki.
3 jam berlalu akhirnya operasi selesai, karin dan mebuki segera menghampiri dokter. "keluarga tuan kizashi?"
Karin dan mebuki menganggukan kepalanya, "ada yang ingin saya sampaikan bisa ibu ikut dengan saya" ucap dokter serius pada mebuki.
Mebuki mengangguk karin juga ikut dengan dokter, "setelah kami periksa, dalam beberapa hari ini jantung tuan kizashi semakin parah.. kita harus melakukan pencangkokan..
Mebuki sebelum mendengar habis ucapan dokter ia sudah tak sanggup dan pingsan.
Karin panik, dokter segera memanggil perawat untuk memindahkan mebuki ke kasur.
"dok.. Saya mohon selamatkan ayah saya, pencangkokan atau semacamnya tidak masalah yang terpenting ayah saya sehat, masalah biaya saya akan segera membayarnya" ucap karin.
Dokter melihat mebuki lalu ke karin, dokter mengambil berkas yang harus di tanda tanganin wali. Karin bertanda tangan disana, dokter segera pergi.
"maafkan karin bu..hiks.. hiks.. " ucap karin manangis di lengan ibunya yang tak sadar.
"jika ibuku sadar, tolong bilang padanya aku kembali kerumah" ucapnya pada perawat yang mengurus mebuki.
Karin pergi ia memijit pelipisnya kemana uang akan ia cari, karin ingat "hanya tuan fugaku!" karin memutuskan untuk pergi kesana.
*
"karin siapa?" suara menggelegar dari lantai atas.
Karin mengigit bibirnya ia takut, tapi harus berani.
Fugaku turun, ia berjalan dari belakang karin "kau?"
Karin segera bersujut "tuan.. bantu ayah saya sekali lagi tuan... " ucapnya terisak tangis.
Fugaku mundur selangkah kebelakang terkejut "kau putri kizashi?"
Karin mengangguk "benar.. ayah saya sekarang sedang menjalani operasi dan dokter mengatakan jantung ayah saya sudah terlalu parah jadi harus dilakukan pencangkokan..tuan hiks.. hiks.. "
Mikoto mendengar suara tangisan seorang gadis ia pun turun melihat wanita yang bersujut di hadapan suaminya itu.
"ada apa ini?" tanyanya kebingungan.
"putri kizashi.." fugaku menceritakan apa yang dikatakan karin tadi.
"ayah.. Ibu...!" pekik anak sulung mereka berlari dengan nafas tersenggal-senggal.
"ada apa itachi-kun?" tanya mikoto cepat.
"sasuke balap liar dan dia sekarang berada dirumah sakit lagi" jawab itachi dan ia terkejut ada wanita yang bersujut di hadapan ayah dan ibunya.
"Si-siapa dia? " tanyanya menaikan sebelah alisnya melihat ibunya.Fugaku menghelah nafasnya pelan "anak itu tidak ada habis-habisnya membuat masalah!!" ucap fugaku pusing melihat anak bungsunya yang tidak bisa diatur dan sangat nakal.
Mikoto menarik bahu karin "aku akan memberimu uang, tetapi kau harus melakukan apa yang aku perintahkan" ucap mikoto serius.
"baik nyonya, karin akan melakukan apapun yang nyonya perintahkan" jawab karin menghapus air matanya.
"aku akan menikahkan kau dengan putra bungsuku, kau harus merubah sifatnya. Setelah tugasmu selesai kau harus bercerai atau meninggalkannya, dan kau bisa menjalankan hidup bebas sesuka hatimu, bagaimana?" ucap mikoto yang membuat orang orang disini membelalakkan matanya.
Karin mengepalkan tangannya ia menelan salivahnya dengan serius melihat mikoto "baik, karin akan melakukan apa yang nyonya perintahkan" jawab karin dengan tekadnya.
Mikoto tersenyum "baiklah.." mikoto pergi mengambil kartu ATM, ia menyerahkan pada karin. Mikoto menyuruh agar karin segera kembali mengurus ayahnya.
itachi yang melihat itu masih syok!
"mengapa ibu lakukan itu, ibu percaya padanya?" tanyanya.Mikoto menghelah nafasnya pelan "gadis itu sangat jujur, aku melihat kebaikan hati di dalam matanya, semoga saja apa yang ibu lakukan ini bisa merubah sifat adikmu" doa mikoto.
"bagaimana dengan sasuke? Apa dia akan menerimanya?" tanya fugaku melihat serius ke istrinya.
"mau tak mau aku akan memaksanya! lagian gadis itu dia cantik.. juga tubuhnya bagus.. Mengapa sasuke menolaknya" ucap mikoto tersenyum pada suaminya.
Fugaku menggelengkan kepalanya "itachi urus adikmu!! ayah dan ibu tidak akan pergi kerumah sakit!" lirih fugaku tidak mau tau keadaan sasuke dirumah sakit karena ulahnya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengantin Pengganti ✔✔END
Romance"putriku.. Pernikahan itu sekali seumur hidup.. Pasangan yang kau pilih adalah pasanganmu sampai mati. Salah, benar atau benci itulah pasanganmu. Pasanganmu adalah pilihan dari takdirmu, Maka janganlah memandang ke lain selain milikmu dan janganlah...